Cup
Diciumnya bibir ranum itu dengan penuh kelembutan, satu tangan berada di sebelah pipi mulusnya satu tangan lain berusaha tetap menjaga keseimbangannya, hembusan nafas yang terasa hangat untuk keduanya. Sasuke berusaha menarik tengkuk leher Sakura agar lebih dekat seakan tak ada jarak antara mereka meski bagian tubuh terhalang oleh ban renang yang sakura pakai
Ini hangat - pikir Sakura, awalnya gadis itu tidak membalas ciuman Sasuke tetapi seakan mengerti maksud dari pria tersebut menciumnya akhirnya pelan pelan Sakura turut membalas ciuman Sasuke. Tangan Sakura terangkat menyentuh kedua telinga Sasuke menggosoknya pelan memberi kehangatan dengan kedua siku yang masih bertumpu pada ban renang untuk menjaga keseimbangannya agar tidak terjatuh
"hah hah hah" mereka berdua berusaha mengambil oksigen setelah selesai dengan ciuman panjangnya
"sudah lebih baik"
"i iya Sasuke san"
"Kun, panggil namaku dengan suffix itu"
"I iya Sas Sasuke kun" ucap sakura malu malu, pipi yang terlihat merona antara kedinginan juga tersipu malu membuatnya semakin indah untuk dilihatnya
"Sakura, bertahanlah. Setelah ini jika kita ditakdirkan untuk bertemu kembali aku akan menjagamu melindungimu. Kau yang membuatku seperti ini" hanya itu yang diucapkan si pemilik suara bariton dalam hatinya
*****
"I Ino chan, apa yang sedang k kau lamunkan" tanya gadis bersurai indigo
"a apa eh tidak ada yang kulamunkan Hinata chan" jawab gadis blonde didepannya yang sedikit tersentak dengan pertanyaan teman yang sedang duduk berhadapan dengannya
"Tapi wajahmu menunjukan sebaliknya Ino" gadis berkuncir empat disebelah Ino memberikan pernyataannya
"huh begitukah, sejujurnya aku memikirkan si forehead"
"heh kenapa Ino, kau juga ingin liburan seperti Saku chan ? kenapa tidak bilang dari awal bukannya dia sempat mengajakmu ikut bersamanya dan juga keluarganya" tanya Tenten si gadis cepol yang duduk didepan Temari
"Hem saat itu aku ingin sekali ikut bersamanya tapi Sai kun sedang sakit kau tau sendiri dia habis kecelakaan aku tidak bisa meninggalkannya sendirian di apartemen meskipun dia juga mengijinkanku pergi" Jelas si Ino dengan raut wajah sedihnya, gadis blonde itu tidak tega meninggalkan kekasihnya yang sering dipanggil mayat hidup itu sendirian di apartemennya apa lagi dengan keadaan seperti itu juga kedua orang tuanya yang telah meninggal
"K kalau be begitu apa yang k kau pikirkan tentang sa sakura chan Ino chan ?"
"Aku semalam bermimpi Sakura menangis tersedu sedu dipelukan seorang lelaki, seketika dia menoleh padaku dan berteriak agar aku menjauh .. aku terdorong kebelakang sampai jatuh seperti jatuh ke lubang hitam paling dalam dan saat itu aku terbangun dari tidurku"
Jelas Ino dengan air muka sulit diartikan, ketiga temannya pun hanya memasang ekspresi yang sama sulit diartikan tidak tau harus bagaimana memberi tanggapan pada cerita sahabat blonde nya itu, sampai Temari gadis yang terkesan lebih dewasa dari mereka membuka mulutnya
"Hem, Ino chan mungkin kau terlalu lelah dengan pekerjaanmu yang lebih padat akhir akhir ini bukankah kau sedang menerima banyak tawaran model kecantikan. Yang kau alami hanyalah bunga tidur anggap itu bukan pertanda buruk" Ucap Temari dengan senyum cantiknya berusaha mencairkan suasana dan menghilangkan kekhawatiran Ino, membuatnya terlihat semakin dewasa
"Temari betul Ino, coba kau hubungi Sakura chan pasti sekarang dia sedang memasukan banyak dango dimulutnya hihihi"
"e eh m memang apa ada m makanan dango di k kapal pesiar Tenten chan?"
"Tentu saja ada Hinata chan hehe" Jawab Tenten asal asalan
Ino hanya menyimak obrolan ketiga sahabat didepannya itu sambil tersenyum kecil, meski pikirannya tidak terlalu terpusat pada ucapan mereka
"Tapi .."
"Tapi apa Ino?"
"em, tidak apa apa Temari lupakan" jawab Ino sambil tersenyum penuh keraguan
"Sebenarnya aku sudah menghubungi Forehead setelah pekerjaan selesai siang tadi tapi tidak dapat tersambung sampai sekarang" batin Ino sambil menunduk sedih, akhirnya dia pergi ke kamar mandi dia perlu sendiri agar tidak ada yang khawatir dengan melihatnya menangis
*****
Di lain tempat - Mansion Uchiha -
"Itachi kun, kau bilang Sasuke kun akan pulang dalam waktu dekat jadi kapan?" tanya wanita dengan wajah cantik yang terlihat awet muda dengan usia memasuki 50 tahunan
"Hn, sesuai jadwal minggu depan dia sudah sampai di jepang kaa san. Dia sedang berpesiar dengan kakek kurleb seminggu" Jawab datar si pria dengan dua garis keriput di wajahnya
"Apa?! kenapa kau baru bilang sekarang Itachi kun itu tidak adil kenapa mereka hanya pergi berdua kaa san juga ingin berpesiar kau tahu kan Itachi kun" jawab cepat si ibu Mikoto
"Hn, biarkan saja mereka pergi berdua kaa san. Kaa san tau sendiri Sasuke sudah dekat dengan kakek sejak kecil mungkin juga mereka perlu meluangkan waktu untuk berdua tanpa orang lain"
"Mereka pergi tanpa pengawal?" tanya Mikoto yang mulai menunjukan raut khawatir
"Hn," jawab enteng si sulung Uchiha
"Kau seharusnya tidak membiarkan itu Itachi kun, bagaimana jika ada apa apa dengan mereka. Fugaku kun apa kau tidak khawatir dengan anak kita" atensi Mikoto beralih pada Fugaku suaminya, fugaku yang semula duduk di meja bar dengan segelas kopi hitamnya kini beralih menuju ke tempat duduk ruang keluarga bersebelahan dengan istrinya kemudian memeluk mesra pinggang sang istri
"Hn, apa kau hanya khawatir dengan Sasuke saja istriku" Itachi hanya memandang kedua orang tuanya sekilas kemudia pergi menuju kamarnya ke lantai atas
"e eh bukan begitu maksudku sayang, tentu saja aku juga khawatir dengan ayahmu bagimana jika sesuatu terjadi" jawab mikoto tersenyum dengan menyentuh lembut kedua pipi suaminya
"Hn, jangan khawatir mereka sudah lebih kuat dari sebelum melakukan bisnisnya di los angeles" ucap Fugaku dengan penuh keyakinan
"Aku sangat merindukan Sasuke, suamiku. Tujuh tahun tidak bertemu dengannya membuatku rindu teramat sangat bagimana dia sekarang pasti jauh lebih dewasa dari pada terakhir kita bertemu benarkan suamiku"
"Hn, karna itu ayah menjemputnya membawanya pulang untuk mengurus proyek barunya di Tokyo. Soal bisnisnya di los angeles sudah Sasuke percayakan ke tangan kanannya"
"wah jadi kita sekeluarga akan berkumpul kembali ya suamiku, aku sangat senang mendengarnya" Mikoto dengan erat memeluk suaminya untuk menyalurkan rasa bahagianya tersebut, fugaku tersenyum kecil sambil mengelus lembut ubun ubun istri tercintanya itu
"Hn"
*****
Priiitttt Priiiiitt Priiiiiiiittttt
"....."
Helloo !! Helloo anybody here ?!
"....."
Heiiii Hellloo !! We've come to help You. Tell me where you guys are giving us directions !!
Priiiiitttttt !!!
"Sasuke kun !!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY- Just a little bit longer
Fanfiction"Hn, tenanglah. Kau suka manis? aku punya lollipop kau mau?"