"Apa ini ?"
Chaeyeoen tidak tahu dimana dirinya saat ini. Ingatan terakhirnya cukup jelas bahwa dia tengah tertidur di atas ranjangnya tadi malam. Sakura tentu saja masih belum bangun saat itu. Apakah ini mimpi ?
Chaeyeon mendengar suara-suara yang datang dan pergi. Pandangan matanya buram dan tidak menentu. Dia bahkan tidak tahu apakah saat ini dirinya sedang menapak di tanah, terbaring di ranjangnya, atau sedang terombang-ambing di lautan. Semua terasa aneh, tidak stabil. Hanya suara-suara itu yang terus ia dengar.
Lalu lama kelamaan suara itu juga lenyap. Keberadaannya pun lenyap. Tidak ada apapun lagi yang Chaeyeon rasakan. Dan dia jatuh dalam kegelapan yang dalam.
Ketika dirinya telah bangun sepenuhnya pun, Chaeyeon tidak tahu apa dirinya masih bermimpi atau tidak. Matanya menangkap wujud Sakura yang sedang membuka tirai kamar mereka lalu sinar matahari pagi masuk ke dalam. Silau yang dirasakannya membuat Chaeyeon langsung menutupi mata dengan tangan.
"Sudah pagi ?" tanya Chaeyeon.
"Pagi ? ini sudah siang." jawab Sakura.
"Siang ?" Chaeyeon segera mengambil jam tangannya di meja nakas. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas lebih sedikit. Dia cukup terkejut karena tidak biasanya bangun sesiang ini. Malah sebenarnya ia agak kesulitan untuk tetap tertidur dalam waktu lama. Sering terjaga selama periode mimpi buruk waktu dulu akhirnya menjadi kebiasaan.
"Kamu tidak mau mandi ?" tanya Sakura.
"Hm ? Iya."
Chaeyeon segera beranjak menuju kamar mandi. Meskipun sebenarnya pikirannya tidak bisa menyingkirkan sisa dari ingatan yang tidak jelas itu. Tapi Chaeyeon segera mengeyahkan itu semua dari kepalanya. Mimpi buruk memang selalu datang. Dia sudah cukup lama mengalaminya dan tidak ada yang perlu di khawatirkan.
Begitu Chaeyeon menyalakan shower siraman air dingin menyentuh kepalanya. Chaeyeon memejamkan matanya. Menikmati aliran dingin itu turun meliuk-liuk menuruti bentuk tubuhnya. Hingga seluruh tubuhnya telah basah seluruhnya. Kini Chaeyeon merasakan kenikmatan yang biasa ia rasakan saat mandi. Rasanya selalu sama. Seperti ketika air dingin membasuh darah dari tubuhnya pertama kali.
Waktu itu seluruh tubuhnya terasa kotor oleh darah. Bau amis yang khas itu tidak bisa hilang dari hidungnya. Chaeyeon mandi selama berjam-jam waktu itu. Dia harus menunggu sampai Bae Yoonjung datang dan mematikan shower supaya dia berhenti membasahi tubuhnya.
Kini semua itu tinggal kenangan. Chaeyeon tidak lagi takut. Dia terbiasa dengan bau dan warna darah.
~~~
Kwon Eunbi meminum sodanya lagi. Setiap tegukan terasa begitu nikmat. Dia lupa sejak kapan dirinya mulai menyukai minuman karbonasi itu. Tapi yang jelas dia menyukainya. Apalagi diawal hari seperti ini.
Di hadapannya kini sedang menyala sebuah laptop yang menampilkan data diri dari masing-masing gadis yang berada satu asrama dengannya. Tidak ia sangka dirinya akan kembali lagi menempuh masa SMA. Tentu saja Eunbi tidak menampilkan identitas aslinya, khususnya untuk usia. Tapi seperti dirinya, tidak ada satupun gadis di asrama ini yang memberikan data asli mengenai dirinya sendiri. Kecuali menurutnya Miyawaki Sakura.
Bunyi air dari kamar mandi sudah berhenti. Orang yang ada di dalam sana sudah selesai dengan aktifias mandinya. Eunbi sendiri sudah mandi sejak tadi pagi. Orang yang kini keluar terbalut handuk itu malah sibuk menghabiskan makanan ringan sebelum akhirnya dia masuk ke kamar mandi.
Aroma harum yang datang itu mau tak mau membuat Eunbi mendongak ke arah gadis itu. Rambut panjangnya masih terlihat basah. Lalu dari rambut itu mengalir turun buliran air yang melalui lehernya yang mulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
TARGET
FanfictionSeorang gadis menjadi target pembunuhan besar. Sebelas orang pembunuh bersaing dalam perlombaan berdarah itu. Lee Chaeyeon tidak pernah memikirkan apapun dalam hidupnya selain menyelesaikan tugas yang diberikan padanya. Kali ini targetnya adalah Mi...