Typo bagaikan micin dalam makanan 😗
.
.
Happy reading
.
.Hujan turun dengan deras, kilat dan petir menyambar dengan semangat diluar sana. Seorang pemuda manis tampak menatap pintu apartemennya dengan khawatir.
"Kris, kau dimana?" Tanya nya yang nyaris tenggelam karena suara gelegar diluar.
Wajar saja pemuda bersurai dark brown itu panik seperti ini, pasalnya Pemuda tampan itu berkata sedang diperjalanan sejak 3 jam lalu padahal jarak perusahaan Kris ke apartemen nya hanya 15 menit.
Ting..
Bel apartemennya berdenting, pemuda manis itu segera berlari membuka pintu.
"Kris.." teriaknya dengan semangat, namun Suho terdiam sesaat karena yang berada di depannya bukanlah kekasihnya.
"Hey.. Suho hyung?" Panggil pemuda tiang itu sambil mengibas-ngibaskan tangannya.
"Ah.. iya? Ada apa Yeol?" Tanya Suho tergagap dan menatap wajah tampan sahabat kecilnya itu.
"Baekhyun memasak makanan kesukaan hyung" balas pemuda tampan itu dengan cengiran.
"Wahh terima kasih" Ujar Suho antusias dan meraih kotak bekal yang dibawa Chanyeol.
"Eh hyung, ada apa di wajah mu?" Kata Chanyeol menunduk ke arah wajah manis Suho. Sedangkan pemuda bermanik coffee itu hanya mengernyit bingung.
"Aaa..auuhh" Jerit Suho ketika jemari panjang Chanyeol mencubit gemas pipinya.
"Bwahahahaha" Tawa Chanyeol menggelegar. Beruntung apartemen itu kedap suara.
"Ya sudah aku pulang dulu hyung" Ujar Chanyeol dan mengelus pipi Suho dan segera pergi.
"Kriss" lirih si manis saat melihat kekasih tampannya yang berdiri tak jauh dari sana dengan tampang datar.
Kris mengambil langkah lebar memasuki apartemennya dan Suho. Dengan kasar menghempas tubuhnya ke sofa.
"Kris?" Panggil Suho pelan.
"Beraninya kau Mengkhianati ku" Desis Kris dan menatap tajam pria dengan senyuman Angelic itu.
"Aku tak berhianat, Kris" Ujar Suho mengelus lengan kekasihnya.
Dengan kasar Kris menampiknya
"Aku tidak buta" Teriaknya penuh emosi. Urat-urat lehernya menonjol menandakan dia berada dipuncak kemarahannya.
"Aku tak bohong, Kris" Suho terus mencoba menyakinkan.
"Aku ingin putus" Ujar Kris tegas, menatap lurus ke depan tanpa berani menatap manik coffee Suho yang tampak berkaca-kaca.
"Aku mohon dengarkan aku, dear" Ucap si manis memelas.
Plakk
Suho tertegun, begitu pun Kris.
Seemosi apapun dia, Kris tak pernah main tangan begini pada kekasihnya.
Si manis berlari ke luar dengan cepat. Bersyukurnya hujan telah reda, bintang pun tampak menghiasi langit malam yang kelam.
Suho terkekeh, menertawai dirinya sendiri. Tadinya cuaca sangat suram dan sekarang berubah menjadi malam yang indah. Berbeda dengan dia, awalnya semuanya begitu manis dan mengapa sekarang harus sepahit ini.
Lelah melangkah, Suho berdiam diri menatap jalanan dibawah sana.
Disini tempat pertama kali dia dan Kris bertemu, Kris tak sengaja menabraknya dan menjatuhkan ice cream Suho. Bibir cherry nya tersenyum pahit mengingat itu. Pipi putih nya telah memerah dan basah oleh air mata.Dilain tempat, Kris tampak gelisah. Adegan dia yang menampar Suho terus terngiang. Suara tangisan si manis masih terdengar jelas.
Ting
Dengan cepat Kris membuka pintu, berharap itu adalah Suho.
"Hyung" Pemuda pendek di depan pintu berteriak semangat.
"Eoh, dimana Suho hyung?" Tanya pria cantik itu celingak-celinguk.
"Ada apa?" Tanya Kris dan menatap datar pemuda tampan didepannya.
"Kau siapa ya? Aku Chanyeol, sepupu Suho hyung" Ujar Chanyeol mengernyit bingung.
"Sepupu?" Tanya Kris terkejut, namun dengan cepat menutupinya.
"Ah, aku selama ini menetap di Belanda setelah menikah" Jelas Chanyeol menyadari raut wajah Kris.
Dengan tiba-tiba pemuda tampan itu berlari cepat meninggalkan pasangan Chanbaek yang kebingungan. Mungkin memang alur ceritanya, Kaki jenjang Kris melangkah ke jalan yang benar. Manik elangnya dapat melihat Suho yang menatap jalanan padat dibawah sana.
"Kris" Suho lebih dulu menyadari kehadiran pria bersurai auburn itu.
Plak
Suho terkejut ketika Kris menampar pipinya sendiri.
"Kris" panggil si manis pelan dan menahan tangan kekar Kris yang bersiap menampar pipinya lagi.
"Maafkan aku, maafkan aku yang bodoh ini" Kata Kris tiba-tiba menangis.
Suho terdiam, dan spontan memeluk yang lebih tinggi. Menepuk pelan punggung Kris.
"Ku mohon dengarkan aku" Ujar Suho pelan.
"Aku tau, aku minta maaf" Sahut Kris cepat, dan merengkuh erat yang lebih mungil.
"Aku mencintaimu" bisik Kris dan mengecup sudut bibir cherry si manis.
"Jangan pernah mengucapkan kalimat perpisahan lagi" Kata Suho dan mengerucutkan bibirnya.
Kris mengecup dengan gemas Cherry sang kekasih.
"Maafkan aku" Ujar Kris lagi sambil mengelus pipi gembil Suho yang memerah.
"It's ok" Balas pria cantik itu menyakinkan.
.
.
TBCUdah gitu ae:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Inseparable✔️
FanficJangan terlalu mudah mengucapkan kalimat perpisahan hanya karena sebuah kesalahpahaman. . Jika memang cinta kita salah, sudahi saja. . Bagaimanapun, jika takdir kita tetap akan bersama selamanya. . Tak ada hal yang mudah di dunia ini, jika kita beru...