2

65 7 1
                                    

"Glen...bangun"

"Glen !!!"

"GLEN ARSEN"

Teriakan demi teriakan yang selalu terdengar di pagi hari di rumah megah bak istana dengan semua fasilitas lengkap

"Iya bun iya"teriak glen yang kelagapan karna Nama lengkap nya sudah terdengar jika bunda nya sudah berteriak dan memanggil Nama lengkap nya maka itu bahaya terbesar bagi glen saat ini

Glen pun turun dari kasur nya dan peranjak ke kamar mandi yang ada di kamar nya tidak terlalu lama ia keluar dan berberes beres tidak lupa untuk menatap pantulan diri nya dari kaca dan memuji setiap inci dari tubuh nya

Dasar alay

Itu yang sering bunda nya kata kan selagi melihat putra nya bertingkah seperti anak ABG

"Selamat pagi Bunda ayah "seru glen saat menuruni tangga dan menuju ruang makan yang sudah di huni oleh Bunda dan Ayah nya

"Selamat pagi Glen" seru Ayah nya yang beranjak melipat koran yang sedari tadi ia baca ntah baca apa

Membosan kan

"Glen bagaimana sekolah kamu ?"tanya ayah nya yang hampir setiap hari selalu bertanya tentang kehidupan nya di sekolah maupun di mana pun

"Baik ya "ucapan sesingkat itu yang sering glen lontar kan karna apa lagi yang harus ia kara kan bilang kalau dia sering bolos ? Tidak mungkin kan

Namun bukan ayah nya kalau tidak tahu keseharian putra nya bahkan ia tau satu persatu teman putra nya itu

Putra satu satu nya mana mungkin ia tidak peduli ia akan mengawasi nya dari jauh agar tidak mengganggu ketenangan putra nya itu

Sebenar nya glen tau kalau ia selalu di awasi oleh mata mata elang ayah nya namun ia tidak merasa terganggu karna ia tau semua itu karna untuk nya ia ayah dan bunda nya yang kadang cerewet dan suka sekali bertanya pada nya namun ia sayang pada mereka karna semua yang di lakukan mereka itu semata untuk nya untuk masa depan nya
Dan malahan ayah nya tidak memaksa glen untuk mersekolah atau bekerja namun senakal nakal nya glen ia selalu berfikir akan jadi apa ia jika selalu bergantung pada ayah dan bunda nya

"Yah bun glen berangkat dulu ya Assalamualaikum "ucap glen dan menyalami tangan ke dua orang tua nya

****

Glen masuk dengan motor mewah nya dan tentu nya menarik perhatian para kaum hawa di situ

Iih kak glen

Kak glen makin ganteng aja

Calon imam gw

Oppa gw dateng

Waah kembaran nya chanyeol dateng

Makin gans aja ya si glen

Begitu lah bisik bisik para cewe yang selalu mengagumi sosok yang hampir sempurna itu

Glen berjalan di koridor membelah kerumunan orang yang glen anggap penghalang jalanan

"Glen...!"Seru seorang cewek yang tentu glen kenal Kanaya, cewek yang selalu menempel pada nya padahal sudah jelas jelas glen sudah menjauh dari nya dan berkata 'gue bukan siapa siapa lo jadi lo ga usah nempel nempel gue dan ngaku ngaku jadi pacar gue ngerti' namun semua itu sia sia kanaya selalu saja ada dan menempel di diri nya ntah mau apa dia

"Glen kita makan yuk gue belum sarapan soal nya" ucap kanaya yang di manja manja kan

Sangat menjijikan

GLEN.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang