Part 8 - Videocall

1.9K 248 4
                                    

Beomgyu membelokkan motornya menuju sebuah pedagang kupat tahu yang ada dipinggir jalan.

Tadi, Micha dan Beomgyu memutuskan untuk makan malem di tempat mas kupat tahu ini, karena tadi pas lewat, tukang pecelnya lagi rame banget.

Mereka berdua mengambil meja yang agak pojok dekat dengan pohon besar.

"Lo mau pesen apa, Mi?" Beomgyu melihat lihat buku menu yang ada diatas meja.

"Ini aja gue mah, Kupat tahu pedas, tapi jangan pake tahu yaa hehehe."

Beomgyu tampak keheranan sendiri, "Lah, Kenapa?" Tanya Beomgyu sambil nulis pesenan mereka diatas sticky notes.

"Eneg tau makan tahu, tuh. Gue bayanginnya kayak liat muntah bayi, huek." Micha ngekspresiin wajahnga jijik gitu.

Sedangkan Beomgyu, dia malah natap gadis didepannya dalem tanpa liat kemana mana lagi, ini malah bikin Micha salah tingkah sendiri.
/ foto beom
"K, Kenapa?" Sial, kenapa Micha tiba tiba jadi gugup gini?

Beomgyu masih dengan ekspresi yang sama selama beberapa detik, hingga ia menyibakkan rambutnya.

"Lo aneh."

Micha mengendikkan bahunya dan memilih tidak memperpanjang masalah tidak berguna ini. Bahkan, dirinya sendiripun tidak tahu kenapa ia bisa sejijik itu dengan tahu.

Hening menyelimuti mereka berdua selama beberapa menit setelahnya, Beomgyu dan Micha sama sama fokus dengan urusan mereka masing masing di handphonenya.

Tiba tiba, Beomgyu melirik Micha sebentar dan tersenyum tipis.

"Mi."

Merasa terpanggil, Micha menoleh kearah Beomgyu yang justru sedang menatapnya lembut. Pandangan wajah Micha seakan akan mengatakan, "Ada apa?"

"Kenapa?"

Micha mengerutkan dahinya smepurna saat seseorang yang ia ajak bicara sama sekali tidak nyambung.

Micha malah terkekeh geli dan memukul lengan Beomgyu pelan, "Apaan sih lo, gajelas. Masa tiba tiba kenapa?"

"Eh beneran, Mi. Lo kenapa murung terus, kalo ada apa apa coba cerita. Kali aja gue bisa bantu."

Micha menghela napasnya sebentar. "Biasalah cewek, suka unmood."

"Yaudah kalo lo gamau cerita gapapa, tapi jangan nyesel nanti kalo dirumah lo malah nangis karena nyesek gabisa cerita kesiapa siapa."

Micha bungkam, Beomgyu benar. Micha selalu saja menangis jika ia tidak bisa menceritakan masalahnya kepada orang sekitar.

Micha memang tipe orang yang sering nyembunyiin kesedihannya sendiri, jika ia cerita kepada orang lain, ia hanya takut mengganggu waktu mereka.

"Iyaaaaaaaaaa."

Beomgyu mengangkat bahunya, ia pikir, setelah ia berbicara seperti itu, Micha akan berubah pikiran dan bercerita kepadanya, nyatanya, Micha masih tetap tidak mau berbicara.

Bukannya kepo, Beomgyu hanya khawatir saja kepada Micha karena rautnya benar benar menunjukkan sebuah kesedihan saat kumpul fotografi tadi.

Padahal, pas jam istirahat dia masih seger, kok.

🌠🌠🌠

Pukul 8 malam, Micha baru saja selesai dengan kegiatannya. Dan sekarang, ia tinggal berbaring dan menunggu kantuk datang.

Micha membersihkan tempat tidurnya dengan tangannya lalu ia berbaring disana.

Namun, untuk kesekian kalinya ia tidak bisa tertidur karena memikirkan seseorang yang selalu saja mampir kedalam pikirannya.

[✔] Potograph ➛ CHOI BEOMGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang