Kopi Sebelas Maret (A)

12 2 0
                                    

Hujan, Senja, dan Air Mata, Berhimpun memadukan suasana sore ini, lelaki paruh bayah itu sendiri memandang jendela, bola mata nya memaku pada satu objek, tulisan besar berbahasa mandarin yang menempel di jendela ruko kusut di seberang sana, ia seolah memendam kenangan yang teramat berat dengan tempat itu. 

Lelaki paruh bayah itu, mengenakan jaket kulit berwarna cokelat tua yang sudah tua, topi koboy dan jam tangan casio pabrikan tahun 1970an dengan kumis khas tahun 1980an. Ia sendiri, telunjuknya mengetuk-ngetuk meja yang sedari tadi menjadi tumpangannya.

Raut wajahnya, menyimpan kekhawatiran yang mendalam. ia sedang menuggu siapa sebenarnya?


ENJOY kopi everydayWhere stories live. Discover now