Start by Becoming a Mangaka [2]

353 - Visual Novel

Keesokan paginya, Yuuki ingin beristirahat dan menghabiskan waktunya di rumah karena dia tidak punya pekerjaan hari ini. Dia memandang Rossweisse yang mengenakan setelannya seolah ingin pergi bekerja. Dia mengerutkan kening dan bertanya, "Di mana Anda akan pergi?"

"Aku akan bekerja," kata Rossweisse.

"Dimana?" Yuuki bertanya.

"Eagle Jump, kami memiliki dua penawaran dari Sony dan Nintendo untuk Pokemon," kata Rossweisse.

Yuuki mengangguk, "Bagus, coba tahan selama mungkin, Pokemon Anime akan ditayangkan di televisi pada awal musim panas, setidaknya tunggu sampai hype mencapai puncaknya."

Rossweisse mengangguk, "Serahkan padaku."

Yuuki berpikir sebentar dan melemparkan kunci mobilnya padanya.

Rossweisse menangkapnya dan menatapnya, "Ini?"

"Gunakan mobilku, akan sulit menggunakan trem setiap hari," kata Yuuki.

Rossweisse mengangguk merasa bersyukur karena dia tidak terlalu suka menggunakan trem. Dia menjadi pusat perhatian setiap kali dia pergi ke sana. Dia ingin menggunakan mobil besarnya karena sangat jarang baginya untuk menggunakannya.

"Kamu juga bisa menggunakan mobil yang lain, tahu," kata Yuuki.

"Terima kasih, aku akan menggunakannya mulai sekarang," Rossweisse mengangguk. Dia pergi ke garasi dan menggunakan mobilnya untuk pergi ke Eagle Jump. Satu-satunya hal, dia senang tentang Eagle Jump adalah karyawannya semua wanita. Dia bisa merasakan pekerjaan yang nyaman di sana bahkan mengira Hazuki mesum, mengira Umiko membantunya menembak Hazuki setiap waktu. Dia merasa senang menerima tawaran pekerjaannya dan memandangnya, "Aku akan kembali lebih awal."

"Ya," Yuuki mengangguk. Dia merasa bahwa dia menyadari perasaan seorang suami rumah tangga.

"Kamu tidak keluar hari ini?" Ranko bertanya.

"Tidak, biarkan aku menghabiskan lebih banyak waktu denganmu hari ini," kata Yuuki.

Ranko tersenyum bahagia, "Tentu, kita bisa bermain game hari ini."

"Tentu," Yuuki mengangguk.

"Aku akan membuat boneka rajutan ini," kata Yukana sambil membawa sebagian besar instrumen rajutannya ke ruang tamu. Dia ingin duduk dekat dengannya sambil menatap Yuuki dan Ranko yang memainkan permainan.

Utaha juga bergabung dan menyaksikan mereka bermain. Dia meletakkan kepalanya di pangkuannya sambil menonton mereka memainkan permainan. Kepalanya bergerak berkeliling mencoba memprovokasi binatang buas di bawah celananya.

Yuuki mengerutkan kening tetapi dia mengabaikannya dan terus bermain dengan Ranko.

Utaha ingin mengeluarkan makhluk buas itu untuk bermain, tetapi dia tidak bisa karena ada Makoto di sana.

Makoto sedang membaca surat dengan ekspresi serius.

"Apa yang kamu baca, Makoto?" Utaha bertanya.

"Hmm, sepertinya, kakak perempuanku akan datang," kata Makoto.

"Kakak perempuan? Apakah kakak perempuan yang merepotkan itu?" Yukana bertanya. Dia masih ingat bagaimana Rossweisse sangat frustrasi hari itu dan minum hampir seluruh persediaan alkohol.

Makoto tersenyum pahit dan mengangguk, "Ya, dia sebenarnya sangat baik!"

Mereka memandangnya dengan ekspresi tanpa ekspresi.

Makoto mulai berkeringat dan mendesah, "Ya, dia agak aneh ...."

"Kapan dia akan datang?" Yuuki bertanya.

Makoto menggelengkan kepalanya dan berkata, "Hmm, aku tidak tahu, dia tidak menulis kapan dia akan datang."

'Menyusahkan', semua orang memikirkan hal yang sama ketika mereka mendengar jawabannya.

Shouko tidak bergabung dengan mereka karena dia memutuskan untuk bermain dengan adik perempuannya hari ini. Yuzuru membencinya sejak dia mengambil Shouko darinya.

Mereka bermain-main sampai seseorang membunyikan bel.

*CINCIN

"Aku akan membukanya," kata Makoto dan berjalan menuju pintu. Dia membukanya dan melihat seseorang yang akrab, "Eriri, ada apa?"

Eriri melihat sekeliling dan bertanya, "Apakah Yuuki ada di sana?"

Makoto mengangguk pada pertanyaannya, "Ya, dia bermain game dengan semua orang."

Eriri mengangguk dan berkata, "Aku ingin bertemu dengannya."

"Tentu, ayo masuk," kata Makoto.

Keduanya pergi ke ruang tamu dan Eriri melompat ke arahnya, "YUUKI !! BANTU AKU !!!!"

Yuuki terkejut dan tidak mengharapkan tindakannya. Dia menatapnya yang telah turun di atas Utaha.

"Ugh ... Sawamura-san, apa yang kamu lakukan di atasku?" Utaha berusaha menahan amarahnya.

"YUUKI !! BANTU AKU !!" Eriri mengabaikannya dan mengguncang tubuhnya dengan keras.

Yuuki mulai berkeringat dan dia merasa telah menjadi 'Doraemon' dan Eriri menjadi 'Nobita'. Dia merasa harus merawat anak manja ini, tetapi anak manja ini wangi yang imut dan tenang. Dia hanya bisa memaafkannya dan membelai kepalanya perlahan, "Ada apa, katakan padaku?"

Eriri mulai menceritakan kepadanya kisah pertarungannya dengan teman masa kecilnya. Keduanya telah bertaruh untuk membuat novel visual terbaik dan akan dijual di 'Winter Game Event'. Dia berusaha terlihat menyedihkan di hadapannya.

"Hmph, jangan dengarkan anjing gila ini dan biarkan dia kalah," kata Utaha sambil terlihat cukup kesal.

"TIDAK !! JIKA SAYA HILANG AKU AKAN MENJADI ORANG ILUSTRASI PRIA !!" Kata Eriri.

"Jika kamu menang, apa yang akan kamu dapatkan?" Yuuki bertanya.

"Tentu saja, aku akan membuatnya meminta maaf padaku!" Eriri berkata dengan ekspresi bangga.

"Itu adalah?" Yuuki mulai berkeringat.

"Ya, apakah ada yang salah?" Eriri menatapnya dengan ekspresi bingung.

Semua orang menatapnya dengan ekspresi yang sangat menyedihkan. Mereka tidak akan pernah berpikir dia akan memiliki IQ yang rendah.

"Hmmm, novel visual, ya?" Yuuki mulai tertarik pada hal ini dan dia juga ingin membuatnya juga karena dia punya cukup banyak koleksi Novel Visual dalam ingatannya.

Clannad, Days School, Fate / Stay Night, White Album 2, dll ...

"Akankan kamu menolongku?" Eriri menatapnya dengan ekspresi penuh harap.

Yuuki dapat membantunya tetapi dia perlu menggodanya terlebih dahulu, "Tentu ..."

"Betulkah?" Eriri tampak sangat senang dan Utaha mendengus.

"Tapi apa yang akan kamu berikan kepadaku?" Kata Yuuki sambil menatapnya. Dia membelai pipinya yang lembut perlahan ke bibirnya.

Pada saat itu, Eriri tertegun dan tidak bisa berkata apa-apa. Tubuhnya terasa lemas dan panas pada saat bersamaan, 'Ok?'