H U R T [COMPLETE]

Four

Aku berada di depan kamar pasien ku yang telah kuketahui bernama Jung Jaehyun. Ragu untuk membukanya. Ya aku tidak tega melihat wajah pucat karena menahan sakitnya, meskipun ia selalu tersenyum menyembunyikan kesakitannya, seolah ia baik baik saja. Tapi itu sungguh kentara. Bahkan jika aku berada diposisinya mungkin aku lebih memilih mati. Sungguh aku tau rasa sakitnya. Aku telah mempelajari tentang yang ia alami.

Sembari menghelah napas aku membuka pintu itu. Dapat kulihat ia sedang menunduk dengan sebelah tangannya memegang dada.

"Jaehyun-ah... "

Ia menoleh dengan senyum mengembang. Tangannya tak lagi memegangi dadanya. Sungguh akting yang hebat

"Noona, kau datang?" Aku mengangguk

"Apa sakit?" Dia menggeleng cepat.

"Tidak sama sekali" Selalu seperti ini. Ini sudah lewat satu bulan setelah aku mengetahui fakta tentang pasienku ini dari dokter Lee. Tapi selama itu dia selalu menyembunyikan kesakitannya.

"Jaehyun-ah sudah berapa kali kubilang jangan pernah menyembunyikan kesakitanmu. Berterus terangkah, setidaknya aku akan berusaha menenangkanmu"

Jaehyun tersenyum kecil "Ara"

"Mwo-ya?

"Aku tau keadaanku. Setidaknya aku tidak mau membuat orang yang memperdulikanku bersedih karena keluhanku. Aku ingin berbagi tawa dengan mereka tanpa belas kasian akan kesakitanku. Aku ingin melihat tawa mereka bukan kesedihan mereka akan kesakitanku. Termasuk denganmu, aku hanya ingin berbahagia bersamamu. Kau tau waktuku tidak banyak. Mari berbahagia bersama, walaupun hanya sebentar"

Aku tak kausa menahan bulir air mata yang sebentar lagi akan menetes "Jaehyun-ah, Kau akan sembuh. Aku akan melakukan apapun untuk menyembuhkanmu"

"Jangan membuang waktumu noona. Aku akan menerima takdirku dengan lapang dada"

Aku menggeleng keras "Tidak"

"Noona, apa boleh aku keluar dari kamar. Janji tidak jauh. Kau bisa menemaniku, aku ingin ketaman"

√~
Voment