Hari sudah sore, semua sudah siap. Hadiah yang Jaehyun minta sebentar lagi akan terpenuhi. Aku tersenyum ceria sambil berjalan menuju kamar inap Jaehyun.
Jaehyun tampak tertidur pulas saat aku masuk ke dalam ruang rawat nya. Aku mencoba membangunkannya.
"jaehyun-ah, bangunlah. Kau mau menonton film kan?" Jaehyun menggeliat kecil sebelum akhirnya ia membuka matanya.
"Noona lama sekali, aku sampai ketiduran menunggu mu" Jaehyun mengerucutkan bibirnya.
"Maafkan aku, tadi aku terjebak macet. Jadi aku harus berjalan sampai kesini"
Jaehyun menatapku dengan raut menyesal "Noona, Apa aku terlalu merepotkanmu?"
Aku menggeleng cepat "Tidak sama sekali, sudahlah mari kita menonton film nya"
.
.
.
Film yang kita tonton telah usai. Aku dapat melihat senyum ceria seperti biasanya yang Jaehyun tunjukan.
"Aku jadi mengingat adik perempuanku. Karakter pada film nya sangat mirip dengannya"
Aku tiba tiba tertarik dengan topik pembahasan nya "Kau memiliki adik perempuan?"
Dia mengangguk "Ya, dia sangat suka membaca novel. Saat orang tua kami memberinya uang untuk jatah sebulan ataupun membayar sekolah, ia selalu menggunakannya untuk membeli novel. Sisa uangnya hanya cukup untuk jatah seminggu"
"Lalu bagaimana dengan uang saku diminggu berikutnya?"
"Biasanya aku membawakannya bekal atau membelikannya makan siang"
"Kau sangat dekat dengan adikmu ya"
Jaehyun menggeleng "Tidak juga"
Aku memasang raut wajah bingung. Jaehyun yang mengerti lanjut menceritakan nya padaku.
"Adikku membenciku. Bahkan saat menyiapkan bekal, aku menitipkannya pada temannya. Saat membelikannya makanan, aku menyuruh bibi kantin untuk mengantarkan padanya dan mengatakan kalau makanan itu gratis bibi kantin berikan untuk adikku"
"Kenapa begitu?"
Dia menggedikkan bahunya "Entahlah, mungkin dia malu mempunyai kakak sepertiku"
Aku semakin tak mengerti
"Disekolah aku merupakan salah satu siswa cupu. Setiap hari selalu Dibully. Aku tidak mempunyai teman. Orang orang sering memanggilku idiot."
Aku terkejut mendengar fakta itu. Bagaimana bisa, dia yang tampan seperti ini dikatai cupu
"Kau tau kenapa aku tidak mau kau mencarikan organ untukku agar bisa bertahan hidup?" Aku menggeleng
"Karena aku tau itu hanya sia sia. Blood cancer. Walaupun aku menerima organ dari orang lain, belum tentu aku akan tetap hidup. Penyakit itu yang akan tetap membunuhku"
Aku tertegun "K-kau menderita blood cancer? " Jaehyun mengangguk
"Sejak kapan?"
"Sudah lama, bahkan dokter bilang penyakit itu sudah menyebar keseluruh tubuhku. Dan mungkin ajalku sebentar lagi, heheee"
Sungguh, aku geram padanya "Kau masih bisa tertawa walaupun sudah mengetahui kalau kau sekarat? Gila"
Jaehyun tersenyum "Lalu apa yang harus aku lakukan noona? Berjuang? Aku sudah melakukannya berkali kali. tapi apa? semua itu sia sia. Tidak ada perkembangan sedikitpun".
"Kau harus tetap berjuang"
"Tidak, aku hanya ingin seperti ini. Aku hanya ingin bahagia di ujung hidupku. Berdamai dengan takdir dan melihat orang orang terpentingku bahagia. Hanya itu yang aku inginkan. Meskipun aku berobatpun, aku tetap akan meninggalkan kalian. Semua ini hanya semu. Dulu aku terlalu sering menentang takdir. Dan sekarang biarkan semua orang mengenalku sebagai orang yang selalu bahagia bahkan sampai ajal menjemputku"
Aku tak bisa membendung air mataku.
"Jika aku tau akan berakhir seperti ini, aku tidak akan menceritakannya padamu noona"
"Kau melakukan semua itu- menjadi seseorang idiot, berpenampilan cupu agar semua orang membencimu? selalu tersenyum untuk menutupi lukamu? Menyedihkan Jae, kau terlihat menyedihkan dengan semua itu. Berjuanglah, jangan menjadi pecundang seperti ini"
"Aku tidak ingin dikasihani noona. Biarkan seperti ini, orang orang mengenalku sebagai orang anti terhadap kesedihan. Akan lebih menyedihkan saat orang orang melihatku berjuang, namun pada akhirnya aku akan mati juga"
"Jung Jaehyun"
"Noona datanglah kemari besok malam. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Sangat penting! "
√~
Voment
KAMU SEDANG MEMBACA
H U R T [COMPLETE]
Fanfiction"Aku hanya ingin bahagia, menyimpan semua rahasia dan rasa sakit ini sampai aku tidak bisa melihat dunia lagi" (n) yang ngga suka ngga usah baca sayang