next

1 0 0
                                    

Bagi teman-teman yang mungkin tulisan saya banyak salahnya, mohon di bantu perbaiki ya😁🙏
Harap maklum karya pertama anak bangsa yang mencoba menghasilkan karya

“Tapi Kakek yang memberi pilihan padaku waktu itu. Dan ini pilihan ku.” Jawab Sean sambil menggenggam tanganku. Ku gerakkan tanganku mencoba melepaskan dari genggamannya. Aku tahu ini dosa dalam sisi agama jadi aku harus mempertahankan keimananku. Aku bukan orang yang suci, tapi setidaknya aku memperbaiki diri. Bukan hanya sekarang, tapi sejak tadi pagi. Entah setan apa yang merasuki Sean sehingga dia dengan mudah menempelkan tubuhnya padaku. Dan sekuat itu pula aku mencoba melepaskan diri darinya.

“Sean lepaskan tangan mu, ini menyakitiku.” Bisikku. Sean yang mendengarnya refleks langsung melepaskan tangannya. “Maaf.”

“Ayah sudahlah, Sean sudah besar. Sean tahu mana yang terbaik untuk kehidupannya, dan aku yakin jika pilihan putraku selalu benar.” Bela Mamanya Sean.

“Iya Ayah, insyaallah sahabat Ayah akan mengerti dengan keadaan saat ini. Di jaman seperti ini banyak anak muda yang enggan di jodohkan karena mereka memiliki dambaan hatinya masing-masing. Memang benar hasil dari perjodohan tidak seburuk yang di bayangkan, contohnya saja aku dengan Helena. Kami bertahan hingga saat ini. Tapi Ayah, jaman sudah berubah, dan pada generasi sekarang mereka lebih mementingkan ego daripada hasil.” Kata Ayah sambil menenangkan Kakek.

“Kakek selalu memberi tahu ku jika lelaki sejati selalu menetapi perkataannya. Dan aku sudah memilih Steffy untuk menjadi tunanganku jadi aku harus selalu menjaga dan melindunginya sampai kapan pun. Dan aku akan segera menikahi Steffy.” Ucap Sean tegas.

Aku kaget dengan apa yang di ucapkan Sean pada keluarganya. Marah, kecewa pasti. Karena perjanjian awal Sean hanya meminta bantuan padaku untuk membatalkan perjodohan konyolnya. Tapi apa sekarang.

Menikah? Dengan Sean? Ya Allah... mengapa masalah ini semakin rumit, batinku.

“Tapi Sean, ki-“

“Iya sayang, kita akan berjuang bersama-sama,” potong Sean cepat. Sambil mengedipkan sebelah matanya.

“Baiklah kalau begitu Kakek merestui kalian.” Ucap Kakek.

“Kakek serius? Jadi perjodohan ini di batalkan, Alhamdulillah.” Kata Sean girang.

Kulihat raut wajah Sean yang begitu bahagia mendengar bahwa perjodohannya akan di batalkan.

“Tapi ada satu syarat.”

“Syarat? Ayolah Kek, ini bukan permainan kenapa harus ada syarat sih,” gerutu Sean.

“Iya atau tidak.” Kata Kakek penuh penekanan.

“Baiklah. Apa syaratnya.”

“Steffy harus merawat dan tinggal di rumah Kakek selama satu bulan.” Ucap Kakek.

“Hah, bagaimana bisa Kek. Aku-“

“Steffy bisa kok Kek, ya kan sayang!” sergah Sean sambil menekankan kata sayang.

Huh bagaimana bisa aku tinggal dengan Kakek, dia saja membenciku. Tahu begini lebih baik aku menerima perjodohan Kakek, hidup nyaman bebas di segani banyak orang. Memang penyesalan datang di pertengahan cerita, menyebalkan! Sungutku dalam hati.

“Bagaimana Steffy, apakah kamu bersedia tinggal bersama Kakek?” Tanya Tante Helena.

“Maaf sebelumnya Tante. Sebenarnya sa-“

“Kamu jangan khawatir sayang. Nanti aku yang akan berbicara pada orang tua mu jika kamu tinggal bersama Kakek,” potong Sean.

Lagi dan lagi Sean selalu saja memotong pembicaraanku. Aku membencimu Sean, sangat. Batinku. Dan lagi-lagi aku hanya bisa mengangguk sambil tersenyum pertanda aku memenuhi syarat dari Kakek.

Terimakasih

Tembus Langit Robohkan EgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang