1 : Dear, Fuck You!

99.4K 934 43
                                    

"Ahhh... Faster beb. Iyahh... di situ. Lebih dalam. Oohh..."

"Sial! Lo nikmat banget, Sher!"

Desahan tiap desahan terus bersahutan. Erangan menjadi pelengkap atas penyatuan yang tengah dilakukan dua manusia berbeda jenis kelamin di ranjang sana.

Perpaduan suara khas bercinta terdengar begitu nyaring. Tampak, situasi bukanlah masalah besar untuk mereka saling memuaskan.

Sial! Jika begini, Andra akan betah berlama-lama mengenjot perempuan ini sampai berjam-jam.

"Dra. Ahh," Suara Sherly terdengar begitu seksi, bahkan ketika dia mendesah hasil dari pompaan keras Andra karena saking keenakan. Andra tak kuasa untuk tak melumat bibir itu dengan ciuman.

Sambil memangut, tangan Andra tak tinggal diam. Terlalu sayang untuk diabaikan payudara di depan matanya. Alhasil, tangan kiri yang menganggurpun Andra gunakan untuk meremas dan memilin-milin puting tersebut.

Bangsat! Ini nikmat, Man. Bahkan ukurannya sangat pas di tangan Andra.

"Hhh, Dra. Ssshhh, gue mau keluar. Oohh, ghost."

Mendengar Sherly akan sampai, Andra semakin cepat memompa adiknya. Memaju mundurkan senjatanya hingga sampai pada titik terdalam.

Demi apapun, merasakan puncak bagian terdalam rasanya masih saja kurang untuk Andra. Bangsat memang nafsunya.

Merasa lagi-lagi kurang, ciumanan Andra mulai berpindah ke leher Sherly. Menggigit dan menghisapnya untuk memberi beberapa tanda sebagai bukti atas apa yang dilakukannya benaran nyata.

"Draahhh..."

Andra tau kenikmatan mereka sebentar lagi datang. "Bareng, Sher."

"Aaaahhhhh..."

Akhirnya, dalam hentakan terakhir cairan mereka melebur menjadi satu. Bersama menikmati pelepasan hingga ke puncak nirwana.

Namun belum sempat mereka mengatur napas agar kembali normal, dobrakan pintu sudah terdengar. Keduanya sama-sama terkejut bukan main. Segera mengambil apapun untuk bisa menutupi tubuh telanjang mereka.

"A-Ay." Bagai menelan batu, suara Andra yang tadinya serak kini berubah gagap ketika melihat seseorang di depannya. Memperhatikan mereka secara bergantian dengan raut wajah terkejutnya.

Atas apa yang tengah dilakukan dua manusia di sana. Kaila sama sekali tak bisa bersuara.

Lelaki yang tergopoh-gopoh memasang celana itu pacarnya. Dan perempuan yang menutupi badannya dengan bantal itu sahabatnya. Jadi sewajarnya Kaila berekspersi seperti apa?

"Kamu-"

Belum sempat Andra buka suara, Kaila kembali menatapnya. Kaila bahkan tak tau harus berbuat apa. Menjambak sahabatnya-ah ralat, lebih tepatnya, saat ini, detik ini juga, 'mantan sahabatnya' saja, Kaila sayang membuang tenaga.

Nagis bombay seperti adegan di sinetron. Sorry! Kaila bukan tipikal orang yang dengan mudah menumpahkan air mata. Apalagi untuk manusia pengkhianat seperti mereka.

Dan Andra, yang katanya pacar setia-tidak akan selingkuh ataupun mendua, ingin sekali Kaila menendang burungnya hingga terbang ke alam baka.

Sialan memang! Persetan dengan tata krama antar hubungan pacar dan sahabat, kalau ternyata dia yang ditikam di sini.

Muka-muka pengkhianat penghuni tempat sampah!

"Ini salah paham."

What the fuck! Salah paham dari mana, Bambang?

Secret Story!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang