Epilogue IIㅡTaeKook

1.3K 142 8
                                    

Jungkook merasa menjadi mahasiswi paling beruntung di dunia. Bagaimana tidak? Memunyai wajah manis, tubuh indah, serta kekasih yang diidam-idamkan banyak orang tentu membuat hati kecilnya bersorak senang.

Semua tatapan iri yang ia terima semakin membuat hatinya melambung tinggi.

Ditambah, teman-teman kekasihnya merupakan sekumpulan pria yang juga diidam-idamkan satu kampus. Wow. Hidupnya bagaikan dalam cerita cinta remaja.

Harusnya cerita cinta remaja akan berakhir bahagia. Menikah, memunyai anak, hidup bersama selamanya.

Nyatanya, tidak.

Mungkin dari awal kisahnya tidak sesempurna itu.

Kekasihnya, Taehyung, seperti yang diceritakan di atas memunyai teman.

Dan teman-teman yang ia punya bukanlah anak baik-baik. Semua temannya berandal, suka bermain wanita, hobi bertengkar, dan merokok.

Sekumpulan pria nakal.

Jungkook awalnya memaklumi. Ya, pria mana yang 100% baik? Toh ia juga paham.

Tapi ternyata mereka benar-benar nakal.

Terlebih, Min Yoongi. Teman Taehyung yang satu ini jika Jungkook perhatikan sangat berbeda. Lebih daripada yang lain.

Lebih nakal, lebih berani, lebih liar.

Tidak jarang ketika mereka berkumpul, saat semua pria membawa pasangannya, Yoongi akan membawa beberapa.

Tidak hanya itu, mulut mereka tidak akan bisa diam. Suara-suara aneh yang pria dan beberapa wanitanya keluarkan nyatanya tidak membuat yang lain risih.

Jungkook mual. Ini terlalu kuat untuknya. Ia dan Taehyung hanya sesekali berciuman. Berciuman pun tidak seliar apa yang tengah ia lihat.

Akhirnya Jungkook memilih untuk keluar dengan alasan ingin je toilet. Untuk seterusnya mungkin ketika Taehyung mengajaknya, ia akan menolak.

**

Hari itu hari Jumat. Di mana hari terakhir dalam pekan berkativitas. Hari di mana ia dan sang kekasih memiliki jadwal rutin untuk kencan.

Jungkook sangat bersemangat. Wajahnya berseri-seri. Taehyung yang tengah bersandar di motor menunggunya tampak sangat tampan.

"Kaja," ajak Jungkook ceria. Taehyung hanya tersenyum dan menaiki motor kesayangannya.

Dalam perjalanan, mereka diam. Tidak banyak obrolan yang biasanya mereka lakukan. Jungkook mengernyitkan dahinya bingung. Apakah kekasihnya tengah memunyai masalah? Apakah kekasihnya sebenarnya tidak ingin berkencan? Dan apakah apakah lainnya sudah ada dalam pikiran gadis manis ini.

Ketika Jungkook sibuk dengan pikirannya, motor Taehyung berhenti. Jungkook yang sadar, semakin mengernyitkan dahinya.

Mereka akan berkencan di dalam rumah Taehyung?

"Ayo,"

Jungkook turun dan tetap mengikuti tanpa banyak tanya. Mungkin hari ini cukup panas bagi Taehyung karena itu tidak mau kencan di luar.

Mungkin.

Ya, Jungkook berusaha mengerti.

"Tae tumbenㅡhmmph!"

Setelah pintu itu tertutup mulutnya sudah dibungkam dengan sebuah ciuman.

Jungkook memerah karena perbuatan kekasihnya. Ia segera menutup mata, tetapi hatinya berdebar takut.

Ciuman ini bukan ciuman manis yang mereka lakukan. Ciuman ini begitu terburu-buru. Penuhㅡnafsu.

Lidah Taehyung menyusup untuk pertama kalinya. Jungkook hanya bisa pasrah. Memikirkan ini masih tahap wajar. Masih menyanggupi.

Now, You Can See MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang