Imamku Seorang Dokter 33

2.8K 81 7
                                    

"Kebahagiaanku sederhana, melihatmu bahagia aku pun ikut bahagia."

-ISD-

"Assalamualaikum." Ucap seseorang di Abang pintu.

"Waalaikumsalam," sahut semua yang ada di ruangan.

"Fira, kamu sudah bangun?" Tanya seorang laki-laki yang duduk di kursi roda.

"Alhamdulillah, aku sudah bangun mas," ucap Fira tersenyum.

Adi hanya tersenyum , meski dirinya tidak bisa melihat tetapi bisa merasakannya.

"Maaf, sekali lagi Fir," ucap Adi lirih.

"Aku sudah bilang mas tidak usah minta maaf, lagian ini bukan salahmu," ucap Fira tersenyum.

"Ini salah aku Fir, mungkin jika aku tidak selingkuh kamu masih aku perhatikan maaf, maaf karna kecemburuanku terhadapmu. Membuat aku buta akan kesetiaan," lirih Adi.

"Sudahlah mas, semua sudah terjadi."

"Tapi kamu maafin mas?"

"Tentu, aku maafin mu mas, mana mungkin aku tidak memaafkanmu yang ada aku menjadi istri durhaka."

"Terimakasih."

Semua yang berada di dalam ruangan Fira tersenyum bahagia. Mereka melanjutkan dengan berbicara-berbicara santai. Meski Adi tak melihat ia masih bisa ikut berbicara dengan keluarga bahkan sahabat Fira.

"Adi, ayah akan berusaha menemukan mata untukmu," ucap Abi Adi.

"Terimakasih Abi, maafin Adi sudah banyak merepotkan Abi dan Umi."

Umi Salma tersenyum. "Kamu tidak merepotkan kami sayang. Kamu tetap anak umi meski kamu sudah berumah tangga."

Fira yang melihat hanya terharu dan diam menyaksikan interaksi ayah dan anak.

"Tuhan, pintaku hanya satu tolong izinkan aku tersenyum saat masa itu tiba," batin Fira.

"Fira, kamu kenapa sayang?" Tanya bunda Rahma.

Fira tersenyum. "Bun, boleh panggilkan dokter Fira. Fira ingin bicara."

"Kamu ingin bicara apa sayang, nanti bunda sampaikan," ucap bunda Rahma.

Fira menggelengkan kepala "tidak Bun, ini urusanku dan dokterku."

"Baiklah, kalau begitu bunda panggilkan dulu."

Tap..
Tap

Tap..

"Gimana keadaan Lo Fir," ucap Gilang dengan senyuman kecilnya.

"Lihatlah Lang, gua baik-baik aja," ucap Fira tersenyum. "Tetapi tidak dalam fisik gua," lanjutnya dalam hati.

"Gua tau lu lelah Fir, apa yang Lo inginkan?" Tanya Gilang. Memegangi lengan Fira yang terdapat infus.

Hufff

"Maaf, gua udah gkbiasa bohong sama Lo Lang, gua lelah," ucap Fira tersenyum.

Imamku Seorang DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang