Imamku seorang dokter 32

3.3K 89 8
                                    

"Aku lelah, bolehkan aku beristirahat."
-Safira-

***

"Terima kasih."

"Sama-sama Fir, sekarang lo istirahat aja dulu, nanti gua panggil tante Raisa dulu," ucap Alpil dengan senyuman melambang. Fira hanya mengangguk.

Fira memandang langit-langit kamar nya. ia merasakan tubuhnya semakin lama semakin melemah. "YaAllah, aku engga kuat. semakin hari kondisi hamba semakin lemah. hamba lelah yaAllah."

cklek..

"Fira," panggil wanita paruh baya.

"Bunda," ujar Fira. merentangkan kedua tangan.

Raisa berlari menuju ranjang Fira dan memeluknya. "Kamu kenapa saying," ucap Raisa. mencium dahi Fira.

"Bunda, Fira lelah."

"Lelah kenapa saying?" Tanya Raisa. mengelus lembut kepala Fira yang tertutup hijab.

"Bun, Fira boleh engga. ketemu dengan bunda asli Fira," ujar Fira menatap Raisa.

"Bunda boleh-boleh saja, tapi apa kamu yakin ingin ketemu dengan Intan?" Tanya Raisa dengan tatapan khwatir.

"Fira yakin bun."

"Kalau Fira yakin, sekarang Fira istrahat dulu," ucap Raisa membenarkan selimut Fira.

"Tetapi bunda temani Fira ya," ucap Fira dengan mata berbinar.

"Iya saying."

"Selamat tidur bunda," ucap Fira.

CUP

Fira mencium pipi Raisa. membuat sang empuk tersenyum dan mengelus kembali kepala Fira. hingga Fira tertidur.

"Selamat tidur princess bunda."

Raisa ikut beraring di samping tubuh Fira. "Bunda belum siap saying, jika kamu pergi terlebih dahulu. semoga Allah segera mengangkat penyakitnu ini," gumam Raisa. mengecup dahi Fira dengan lembut.

****

kini sudah hari ke 5 Fira dan Adi di rawat di rumah sakit yang sama. hanya saja keadaan Fira semakin hari semakin menurun. membuat semua orang menghawatirkan Fira.

"Bunda," panggil Fira dengan suara parau.

Raisa yang mendengar namanya di panggil menoleh dan berjalan mendekati Fira. "Ada apa sayang?" Tanya Raisa dengan senyumannya.

"Aku ingin bertemu bunda intan," jawab Fira dengan lirih.

Raisa mengangguk dan segera keluar dari ruangan Fira.

"HUf, yaAllah semoga tidak terjadi apa-apa setelah ini." batin Raisa.

Fira menunggu bunda Raisa kembali dengan prasaan semakin tidak enak. "YaAllah, apa aku harus pergi sekarang?" Tanya Fira dalam hati.

Cklek..

dua orang paruh baya masuk dengan raut wajah cemas. Fira menatap bunda dan Ayah bergantian. mereka segera memeluk Fira dengan erat.

"YaAllah sayang, bunda kangen sama kamu. selama ini bunda selalu nyariin kamu," ucap Intan antusiasi dan memeluk Fira dengan erat. Fira menerima pelukan sang bunda dengan senang hati.

"Maafkan Fira bun, fira durhaka sama bunda."

"Bukan kamu yang salah sayang," ucap Bunda intan. mengelus punggung fira.

Imamku Seorang DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang