Dimulai

176 13 0
                                    

Setelah Sia duduk tempatnya dan perdebatan antara Sakura Ino dan Tenten berakhir, tak lama bel pertanda masuk berbunyi.

Kelas 12 cakra yaitu kelas Sia dkk akan segera memulai pelajaran pertama yang akan diisi oleh Jiraya-sensei selaku guru seni budaya dan itu pelajaran kegemaran Sai karena ia berbakat diseni mengambar.

Bret.... Bret.... Brett....

Bel berbunyi dan disusul Jiraya yang masuk kekelas 12 cakra dan ia duduk ditempat guru dan memulai pelajaran tetapi ia mengutamakan untuk membaca doa terlebih dahulu agar pelajaran mereka berjalan lancar.

"Selamat pagi anak-anak."

"Pagi sensei," ucap semua murid.

"Sebelum sensei mulai pelajaran hari ini, kita utamakan berdoa terlebih dahulu menurut agama masing-masing. Berdoa mulai!"

Para murid berdoa menurut agama yang mereka anut sedangkan Sia membaca surat Al-fatihah untuk memulai harinya disaat pelajaran pertama.

"Berdoa selesai! Saya akan mengambar sebuah pemandangan alam tugas kalian dirumah nanti mengambar pemandangan alam sekitar."

"Baik, Sensei!"

Jiraya mulai mengambar karya seninya dan para murid melihat dengan seksama sebagai contoh agar mereka bisa mengambar nanti.

Akhirnya gambar Jiraya selesai dan para murid dibuat takjub dengan gambar yang dibuat sang guru.

"Ini contoh gambar yang Sensei ajarkan dan coba kalian mengambar sama dengan didepan walau tak sama persis tapi kalian meniru gambar didepan sudah bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini contoh gambar yang Sensei ajarkan dan coba kalian mengambar sama dengan didepan walau tak sama persis tapi kalian meniru gambar didepan sudah bagus. Itu sekalian sensei warnai agar kalian mudah menentukan warna dari setiap gambar."

Para murid menuruti perintah sang guru dan mulai ritual mengambar mereka.

Jiraya berkeliling melihat gambar dari masing-masing murid dan dia tidak kaget lagi melihat gambar Sai yang begitu mirip denganya karena muridnya satu ini berbakat hal seni melukis.

"Wah, kau hebat Sai dan sensei yakin suatu saat kau akan menjadi seniman yang luar biasa."

"Amin, Terimakasih sensei."

"Sama-sama. Silahkan teruskan gambarmu!"

"Baik, Sensei."

Jiraya kembali berkeliling begitu pula Sai yang meneruskan mengambarnya juga murid-murid yang lain.

Waktu berlalu begitu cepat dan tak terasa pelajaran Jiraya sudah selesai dan tergantikan waktu istirahat.

Brett.... Brett.... Brett....

"Sekian pelajaran yang saya berikan dan jangan lupa tugas yang sensei berikan harus kalian kerjakan!"

"Baik sensei," jawab kembali semua murid.

Para murid berhamburan keluar setelah sang guru keluar dari kelas mereka. 3 jam pelajaran Jiraya-sensei menguras tenaga mereka dan lapar yang saat ini mereka rasakan. Tak heran bila kantin sekolah selalu ramai untuk anak-anak yang tidak membawa bekal walau ada yang dibawakan pacar mereka masing-masing dan mereka cari tempat yang cocok untuk makan bersama.

kisah cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang