Moment Shikaino

102 7 0
                                    

Pasangan Shikaino yang baru saja sampai di kediaman Yamanaka karena sang gadis menyuruh sang pria menemaninya, orang tua dari sang gadis masih diluar negeri untuk menyelesaikan urusan bisnis mereka. Maka tak heran bila sekarang dan seterusnya sang kekasih selalu ada dirumah pacarnya bila pulang sekolah hingga menjelang malam sambil menunggu teman wanita sang gadis bergantian menemaninya.

Saat ini seperti biasa tampak sang pria yang sedang tidur dipaha sang gadis untuk mengistirahatkan tubuhnya yang tampak lelah karena rutinitas sekolah mereka walau sebenarnya sang pria selalu tidur dikelasnya karena sifat pemalasnya. Tapi yang tak habis pikir kenapa nilai setiap ulanganya selalu bagus padahal dia selalu tidur setiap guru menjelaskan. Apa mungkin karena IQ nya yang mencapai angka 200, itu bisa jadi alasan.

Tampak sang gadis yang kesal melihat sang kekasih yang tertidur dipahanya setiap mereka bersama. Bukanya mengunakan moment berdua mereka untuk bermesrsaan seperti pasangan pada umumnya yang menghabiskan waktu memadu kasih bila berduaan. Tetapi beda dengan pasangan ini mereka tampak mengunakan waktu berdua hanya untuk mengistirahatkan tubuh sang pria yang begitu pemalas.

"Hah, kau tak bosan Shika bila kita bersama selalu saja kau tidur saja bukanya memadu kasih denganku. Aku ingin kau itu sedikit romatis bukanya pemalas saja yang kau besar-besarkan!" tampak Ino yang mengerutu.

Shikamaru yang sebenarnya hanya mejamkan matanya tampak mendengar suara sang kekasih yang mengerutu karena kelakuannya. Ia memilih pura-pura tidur sambil mendengar kelanjutan ucapan kekasihnya.

"Aku ingin dicium keningnya seperti pasangan Sasuhina, Narusaku, Nejiten dan mungkin kelak Siasai. Tapi mungkin itu hanya impian belaka, mana mungkin pacarku yang pemalas ini melakukan itu pada kekasihnya. Pasti yang ia lakukan hanya tidur saja," lanjut Ino mengerutu.

Shikamaru tampak tertawa dalam batinnya mendengar suara sang kekasih yang ia rasa begitu kesal.

"Shika, dengarkan aku dan jangan mati saja kau," ucap Ino sambil menguncang tubuh kekasihnya.

Shikamaru tampak masih pura-pura tidur agar sang kekasih semakin kesal dan ia bisa luluhkan denhgan moment romatis yang akan ia lakukan nanti.

"Hah, terserah teruslah tidur. Lebih baik aku kedapur untuk makan daripada mengurus orang pemalas yang buat kesal," ucap Ino sambil meletakan kepala sang kekasih dengan hati-hati.

Setelah berhasil ia ingin menuju kedapur tetapi tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang dan ia tampak berhenti seketika.

"Kau ingin aku romatis seperti pasangan yang lain akan aku lakukan. Asalkan kau selalu ada disaat tubuhku butuh sandaran nyaman saat kantuk ini menyerang, saat hati ini merasa kesal, saat kesedihan melandaku, saat amarah menguasaiku dan saat kita menjadi sepasang suami-istri kemudian hari," ucap Shikamaru tulus.

Ino tampak kaget sekaligus terharu akan ucapan sang kekasih yang begitu romantis menurutnya.

"Ino, memadu kasih tak perlu kita melakukan dengan tindakan seperti kecupan, ciuman dipipi dan lain-lain. Tetapi memadu kasih bisa kita lakukan dengan saling bersama dan tetap ada saat sang kekasih membutuhkan kita," ucap Shikamaru masih memeluk Ino dari belakang.

Shikamaru tampak menikmati moment mereka saat ini.

Sedangkan Ino tampak menarik tangan kekasihnya yang melingkar diperutnya dan tergantikan oleh pelukannya. Dimana saat ini mereka saling berpelukan sambil menyandarkan kepala mereka dibahu lawan jenis.

"Hiks, terimakasih telah menyadarkanku bahwa memadu kasih tak harus saling mengecup kening sang gadis atas mencium pipinya. Tetapi bisa dilakukan dengan cara selalu ada untuk pasanganya dan menjadi sandaranya untuk segalanya," ucap Ino sambil menangis.

"Kau harus tau Ino bahwa aku begitu mencintaimu dan rasa cinta ini bisa ditunjukan dengan cara yang berbeda pada pasangan umumnya. Hanya kita yang tau bagaimana kita menjalani cinta yang begitu membahagiakan sekaligus suci ini. Kembali kasih atas ucapanmu barusan dan juga yang telah kau lakukan untukku."

Ino semakin mengeratkan pelukanya karena setiap ucapan yang keluar dari mulut kekasihnya terasa romatis dan juga menyadarkan akan cinta yang selama ini mereka jalani.

Shikamaru yang dipeluk erat oleh sang kekasih mengecup keningnya setelah itu menghapus air mata yang keluar dari mata indah Ino yang sangat berharga untuknya.

Cup.

"Aku sudah mengecupmu berarti sudah kukabulkan maumu dan sekarang tinggal bekas air mata yang sudah dihapus ini yang harus segera bersih dari wajah indahmu."

"Katanya tidak ingin mencium keningku, tetapi malah kau lakukan itu."

"Aku tidak mengatakan itu, coba kau ingat kata-kataku sebelumnya. Tetapi mencium keningmu sekali-kali untuk menuruti kemauan sang kekasih demi kebahagiannya mungkin bonus untuknya."

Ino tampak mengingat ucapan Shikamaru dan melepaskan pelukannya saat sudah mengingatnya. Kemudian wajahnya merona akan tindakan tiba-tiba Shikamaru sekakigus ucapan romatisnya.

Shikamaru tak bisa menahan senyumanya melihat kelakuan sang kekasih yang ia rasa merona akan tindakanya dan juga ucapannya.

"Hentikan dulu ucapan manismu dan juga sikap mu karena saat ini aku lapar dan ingin makan."

"Baiklah, mari kita makan!" ucap Shikamaru sambil mengandeng tangan Ino untuk menuju dapur miliknya.

Ino mengikuti Shikamaru yang mengandeng tanganya untuk mengisi perut mereka yang keroncongan.

Cinta akan terasa manis bila kita jalin dengan saling ada untuk pasanganya disaat kita sedih, bahagia, duka, mengatuk dan juga saat orang tidak menginginkan kita
Terpenting bagaimana kita menjalani hubungan cinta
Karena kita yang menjalanani
Dan kita tau bagaimana menjalaninya

Tbc

Yo, Miwa back gomene kalau upnya lama karena saat ini suka kekurangan ide dan juga dalam keadaan sakit tetapi karena reader yang menginginkan cerita KC lanjut jadi Miwa lanjut deh itung2 kasih hadiah gitu.

Semoga suka dan jangan lupa vomment reader setiaku dan jangan sinder dong capek tau nulis tuh, oe sebenarnya mls tulis kata2 ini karena tipe gak mau urusin orang sinder karena terpenting oe tuangin isi kepala tapi lama- lama kadang suka sebel. Oke sudah cukup deh miwa dah cukup cakapnya.

Terimakasih

22/03/20

By:Miwa

kisah cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang