21

662 102 17
                                    

Brother | YongShin

Author's Pov.

Disinilah Shin Hye, duduk berhadapan dengan Tn. Park. Shin Hye menatap Appa-nya dengan bingung, tak tau apa yang ingin dibicarakannya. Pria paruh baya itu mengaduk-aduk kopi hitam ditangannya yang baru saja dibawakan oleh Ny. Jung. Dirasa masih panas, ia menaruh kopinya diatas meja kaca dihadapannya. Kemudian melihat Shin Hye yang tengah memperhatikannya sedari tadi.

"Kau akan melanjutkan kuliah dimana?" Pertanyaan umum semua orang tua, ketika anaknya akan lulus dari sekolah. Shin Hye tak mengira sama sekali, bahwa topik penmbicaraannya mengenai hal ini.

"Hmmm, aku belum tau Appa."

"Begitu? Sebetulnya Appa ingin kau mengambil Universitas diluar negeri." Shin Hye membulatkan mata selebar mungkin.

"Bagaimana?" Tanya Tn. Park, tentu saja gadis itu menggeleng tidak setuju. "Aku tidak mau, lagi pula masih banyak Universitas yang bagus disini." Jika saja Shin Hye menyetujui, artinya gadis itu akan berpisah dengan Yong Hwa cukup lama. Tidak, Shin Hye tidaklah sanggup. Meski tawaran yang diberikan Tn. Park sangatlah menggiurkan.

"Bukankah disana lebih bagus?" Shin Hye kembali menggeleng. Tn. Park mengambil gelas kopinya, dan meminumnya sedikit, mengecap rasa pahit dan manis yang menjadi satu.

"Kau yakin?" Tn. Park menatap Shin Hye serius. Berharap gadis itu menimang-nimang tawarannya terlebih dahulu. Shin Hye terdiam sesaat.

"Aku ingin berkuliah ditempat Yong Hwa." Jawab Shin Hye jujur, Tn. Park menatap Shin Hye sambil mengerutkan kedua halisnya.

"Oppa-mu?" Gadis itu mengangguk. "Kenapa harus disana?".

"Bukankah itu lebih baik? Dan juga ada oppa yang akan menjagaku." Shin Hye melihat Tn. Park nampak berpikir, mungkin saja pria paruh baya itu sedang memikirkan perkataan yang Shin Hye ucapkan baru saja.

"Ayolah Appa, aku sudah dewasa. Aku yang akan menentukan aku harus apa dan bagaimana." Shin Hye memasang wajah memohon, sebelum pria paruh baya dihadapannya menganggukan kepala, menyetujui apa yang gadis itu katakan.

Shin Hye tersenyum, kemudian memeluknya. "Gomawo Appa, kau memang yang terbaik." Setelah mengucapkan itu, Shin Hye langsung berlari kedalam kamar, mengunci pintu, kemudian menjatuhkan diri diatas kasur.

Tangan Shin Hye beralih mengambil ponsel yang tergeletak begitu saja diatas bantal, berniat memeriksa pesan masuk, namun tak ada satupun notifikasi yang muncul dilayar ponselnya.

"Cih, menyebalkan! Apa dia sibuk? Sampai lupa mengabari aku." Berkali-kali gadis itu mengetik pesan, lalu kembali dihapus, ketik, hapus, ketik, hapus. Merasa sangat ingin mengirimi Yong Hwa pesan, namun gengsinya sangat tinggi. Shin Hye berpikir jika perempuan hanyalah bisa menunggu balasan, bukan mengirimi pesan duluan.

Tetapi rasa rindunya tidak bisa ia tahan. Baru saja tadi Yong Hwa mengantarnya pulang, bagaimana bisa rindu secepat itu datang?. Ah, persetan dengan gengsi.

YongPpa ❤

Shin Hye Park
Hei, kau sibuk?
01.12

Shin Hye menatap layar ponsel begitu lama, berharap Yong Hwa membalas pesannya dengan cepat. Namun lima menit berlalu, belum ada balasan dari laki-laki yang dicintainya itu. Shin Hye hanya bisa menghela napas. Kemudian berjalan menuju meja belajar, dimana banyak buku-buku berserakan tak tertata dengan benar.

"Ah, aku bosan. Tapi aku harus sabar menunggunya pulang." Shin Hye mengangguk, meyakinkan dirinya agar bersabar dalam menghadapi apa itu 'rindu'. Ia melampiaskannya dengan belajar, hitung-hitung untuk ujian esok.

Brother | YongShinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang