Jovinka POV
"Dua orang disana, maju!"
Aku meneguk ludahku kasar. Apakah yang dimaksud Pak Namjoon adalah aku dan sebelahku?
Aku melihat pria disamping ku yang sedang menyeringai kepadaku. Dasar gila. Ini semua gara-gara dia! Aku sudah yakin, yang dimaksud "dua orang" oleh Bapak itu adalah aku dan lelaki kurang ajar disampingku ini.
"MAJU!"
Aku terkejut saat mendengar teriakan guru tersebut. Langsung saja, aku berdiri dari tempat dudukku dan maju kedepan.
Langkahku ke depan kelas bagaikan dosa. Karena, semua murid disini mencibirku sebagai perempuan genit, padahal ini bukan salahku. Ya, memang aku dapat mendengarnya, dan ada juga orang yang tak sengaja mengeraskan suaranya. Menyebalkan.
Tapi, apa daya? Aku ini hanya gadis miskin yang bisa sekolah disini karena beasiswa. Aku tak bisa melawan mereka. Bisa saja, gara-gara melawan mereka, beasiswa ku dicabut.
Setelah sampai kedepan, aku mendekati Pak Namjoon dan menunduk. Aku mengiggit bibir bawahku ketakutan. Aku sangat takut beasiswa ku dicabut karena pria tersebut.
"Kemari, Kim Taehyung!"
Aku membulatkan mataku. Ternyata, dia belum maju. Dasar pembangkang. Dapat kulihat, dia tetap maju dengan gaya yang menurutku menjijikan, tetapi menurut orang lain cool. Jangan tanyakan kenapa aku tau, buktinya perempuan dikelasku memandangnya seperti dewa, sedangkan para lelakinya berdecih sinis seakan iri dengan penampilan lelaki tersebut.
Pak Namjoon lagi-lagi hanya menggelengkan kepalanya, dan berkata, "Sekarang, kalian berdua lari keliling lapangan sampai istirahat, dan tidak boleh berhenti! Bapak akan memantau kalian dari sini. Cepat!"
Langsung saja aku keluar kelas dan mulai berlari mengelilingi lapangan, tanpa memedulikan lelaki tersebut, yang menatapku sinis. Jam istirahat sekitar 35 menit lagi, aku hanya perlu berlari pelan-pelan sehingga waktu itu akan kandas, dan aku tidak capek. Benar kan?
"INI SEMUA GARA-GARA KAU, PEREMPUAN SIALAN!"
Aku memberhentikan lariku, saat mendengar lelaki itu menjerit seperti kesetanan. Aku melihat keselilingku, dia bicara sama siapa ya?
Kulihat matanya yang melotot seperti mau keluar, dia berjalan mendekatiku dengan langkahnya yang tergesa-gesa.
Kenapa kearahku? Apa salahku lagi?
Lelaki tersebut, menarik kerah bajuku lalu berkata, "Ini semua salah lu, dasar perempuan sialan!"
Aku menunduk, tak berani menatapnya. Apa aku akan dipukul lagi? Ya, aku sering mendapat bullying disini, tapi aku tak berani mengungkapkan ke guru maupun kepala sekolahku.
Aku cukup sadar posisi. Bahwa aku tak akan pernah dapat, melawan murid-murid disini.
"Ma--maaf," cicitku pelan.
"Siapa namamu?"
Aku mendongakkan kepalaku tak percaya. Apakah dia ingin berteman denganku? Pasalnya, ini pertama kalinya namaku ditanyakan oleh murid disini.
"Jo-jovinka." Ucapku terbata-baa karena gugup.
"Apa kau tidak tau siapa aku?"
Aku menggeleng pelan. Emang dia siapa?
"Emang nama kamu siapa?" Tanyaku sambil tersenyum manis. Mungkin saja dia benar-benar ingin berteman denganku kan?
"Haish.. jinjja?! Bagaimana mungkin kau tak mengenalku? Hampir semua orang didunia ini mengenalku, terlebih lagi di Seol, semua orang mengenalku! Dan kau! Kau tak mengenalku?!"
Aku menggelengkan kepalaku. Emang dia siapa sih, sampe harus dikenal?
"Aku Kim Taehyung, artis yang sedang naik daun."
Wait, seminggu sebelumnya, semua murid dikelasku membicangkan nama ini. Ada yang sambil berteriak antusias, ada yang melompat-lompat, dan sebagainya. Apakah ini orangnya?
Jika dilihat tampangnya, biasa saja tuh. Kenapa perempuan dikelas ku seantusias ini?
"Oh oke, salam kenal," ucapku canggung, sambil menggaruk telingaku yang tidak gatal.
Suasananya menjadi awwkward kami melanjutkan hukuman kami, sampai aku mendengar dia menghela napas kasar.
"Capek bener, ogah gue ginian, lu juga ngapain lari lagi?"
Aku memberhentikan lariku, dan menatapnya yang mengeluh kesal.
"Yakan hukumannya lari, aku lari dong, kalau hukumannya jongkok, ya aku jongkok." jelasku.
Dia berdecih lalu mendekatiku dan berkata,"Ga capek apa?"
"Kalau perihal capek, ya capek, tapi kan ini hukuman harus tetep dijalani, mending kita lari bareng-bareng. Biar capeknya ga kerasa."
Aku berusaha menyemangatinya yang tampak kelelahan. Walaupun aku sedikit heran, baru berlari 1 putaran udah ngeluh, segitu lelahnya ya?
"Ogah, lu goblok banget, mana mungkin, artis kek gue dihukum begini. Najis banget, idih, geli gua."
Aku mengerutkan keningku, dan mengedikkan bahuku. Saat aku mau berlari lagi, dia malah menarik kerah bajuku kebelakang sehingga aku terjatuh.
Tawanya membahana saat melihat aku jatuh, sedangkan aku hanya bisa mengerucutkan bibirku, tak terima.
"Sini gua bantu," ucapnya sambil mengulurkan tangannya diiringi kekehannya.
Aku menerima uluran tangannya, lalu berdiri, sambil menepuk-nepuk celanaku, takut ada kotoran atau debu.
Dia menggengam tanganku, lalu membawaku ke pojokan lapangan dan mendudukanku disitu.
"Kita disini aja, gurunya gak akan liat, lu tenang aja, lagipula ini 10 menit lagi bel." jelasnya sambil melirik jam tangannya, lalu dia mengambil sapu tangan di kantongnya.
"Nih, lap tuh keringat lu, berasa mandi."
Dia memberikan sapu tangannya dengan senyum manisnya. Aku yang terpanah pun mengambilnya dengan senyum manis.
Baru saja aku mau menarik sapu tangan dari tangannya, dia menarikna kembali, seakan-akan tidak rela aku ambil.
Aku menatapnya tidak senang, dan berusaha menarik benda itu lagi. Dan berakhir kami tarik-menarik sampai aku terjatuh karena dia menariknya dengan kuat.
Dia memasukkan sapu tangannya kembali, lalu berlari menjauh sambil berteriak,
"TAPI BOHONG!"
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL BOY [Kim Taehyung]
FanfictionTaehyung, seorang aktris papan atas yang memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya. Awalnya Kim Taehyung berpikir bahwa dirinya tidak akan pernah jatuh cinta. Namun, siapa sangka dia akan jatuh cinta dengan anak beasiswa bernama Jovinka?