school

8 1 0
                                    

Di ruang kelas pagi ini terlihat langgeng. Anak anak kelas 9.7 lain dari biasa, mereka terlihat tenang memperhatikan guru mereka menjelaskan pelajaran.
Alit yang kebetulan duduk di bangku yang dekat pintu terlihat melamun memperhatikan daun rindang yang menari nari tertiup angin.
Saat asik dengan pengelihatannya tiba tiba ia di kejutkan oleh bel istirahat.

"Oke anak anak, kalian boleh istirahat."

ucap sang guru seraya membenahi buku nya, lalu berlalu meninggalkan kelas, disusul para kurcaci kelas 9.7 yang berhambur ke tujuan mereka masing masing.
Alit membenahi buku nya perlahan. Dia tidak berniat keluar kelas hari ini.
Dia mengeluarkan buku kecil yang bertuliskan my diary.
Dibukanya lembar pertama, masih kosong. Buku itu memang baru di beli nya kemarin.
Di tangan Alit sudah tergenggam pena unik yang berkepala doraemon.
Lalu dia menyoret sekelumit di atas lembar kosong.

November, 28/ 2017.

"Bissmillahirrohmanirrohim."

Kata pembuka, lalu Alit termenung lama.
Tiba tiba Ifan dan sahabatnya yang lain mengagetkan Alit.

"Hayooo..ngapain lu..sendirian di kelas, nanti kerasukan setan lu kapok.!" seru Ifan, buru buru Alit menutup buku diary nya dan memasukkan nya kedalam tas kembali.

"Rese ihh.. Jangan ganggu ya, aku lagi bete.!" ujar Alit ketus.

Ifan, mela, indah dan dua sahabat lain nya saling pandang.
Alit cuek berlalu ke luar kelas.

"Ehh...Alit..tunggu.!" teriak Ifan membuntuti Alit di ikuti yang lainnya.

"Tebak tebakan yuuk..!" ujar Ifan berusaha menghibur sohib kesayangan nya itu.

"Males." jawab Alit singkat.

"Jajan, nanti aku yang traktir." kata Indah menempel bahu nya ke bahu Alit, walhasil Alit oleng karena memang ukuran badan Indah super jumbo.

"Males juga.!" jawab Alit mengatur kembali duduknya.

"Ya udah, kalo gitu cerita ada apa." kata Mela duduk di sebelah Alit.
Gadis yang paling mungil itu menatap teman teman nya, ingin sekali dia bercerita gundah hatinya tentang keadaan ekonomi tapi tak mungkin lah.

"Ga da kok gaeess..I'm fine.!" jawab Alit akhirnya sambil tersenyum, Ifan menghela nafas melihat sahabatnya itu, dia yang paling kenal bagaimana Alit. Dia tau ada hal yang di sembunyikannya.

my strongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang