lucu

13 3 0
                                    

Ciiit..!!
Rem motor yang terdengar tiba-tiba didepan rumah yang lumayan besar namun usang mengagetkan wanita tua yang lagi duduk diruang tengah.
Dari luar terdengar tawa dua gadis yang memang sepanjang perjalanan saling bercanda walau mendung tebal saat itu.
Nadin yang memang kocak tak pernah bosan usil sama adik-adik nya.

"Assalamualaikum Uti, Alit yang syantik sudah sampai.!" teriak Alit tertawa renyah (kerupuk kalee)

"Uti..Nadin yang syantik, baik hati dan tidak sombong juga sampai.!" ucap Nadin tak mau kalah.

"Iyaa, kak Nadin yang syantik tapi boong.!" jawab Aang sang adik dari kejauhan. Serempak Aang dan Alit tertawa bersamaan.

"Isshh..issh..! ada je yang sirik sama aku ni, tapi tak payahlah, tapi macam atuk bilang, walau kecoak menggonggong, kafilah tetap berlalu.. Betul betul betul.!" ujar Nadin gaya Upin Ipin.

"Bukan kecoak tapi Dog kakak oneng.!" jawab adiknya bersamaan.

"Issh..isshh..bukan saye lah yang bilang kamu orang Dog..tak patuut.. Hahaha.!" tawa usil Nadin membahana.
Aang dan Alit saling pandang lalu serempak mereka teriak

"Tompeeelllll.!!"

Panggilan khas buat kakaknya berkumandang, Nadin memang terlahir dengan tanda lahir di pipi, bercak coklat yang berbentuk es krim cone. Tapi dia gadis yang super cuek, jadi hal itu tak jadi masalah bagi nya.
.
Saat Nadin masuk kekamar disana sudah tergeletak lunglai kakNia masih dengan seragam ayam gepuk nya. Terlihat dia begitu kecapean.

" alamak.! Sudah pulang kau rupanya kakak.!" ujar Nadin berubah lagi dengan logat Batak.

"Kelihatan cape kali kau ini. Kasian aku lihat nya, sudah pesek kecapean, masih bisa lancar nafas kah kau dengan hidung pesek kau itu.!" ledek Nadin sambil mengusap rambut kakak tersayang mereka. Tania yang kelihatan ngantuk banget cuma mendengus kesal. Nadin nyengir kuda melihat kakaknya yang tanpa perlawanan seperti biasa.
.
Grrruuuuuuuhh...duarrr.!
Suara guruh keras seolah membelah langit. Tania membuka matanya perlahan.

" Ibu sudah pulang kah.?" ucap Tania pelan.

Nadin yang rebahan sambil main hp cuma menggeleng. Selain sang ibu disini Tania sebagai anak tertua juga bekerja membantu biaya kehidupan mereka. Walau cuma sedikit, setidaknya beban ibu terasa sedikit ringan.

my strongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang