problem

13 1 0
                                    

Sore ini terlihat mendung, di rumah yang lumayan besar peninggalan almarhum eyang kakung terlihat langgeng. Padahal disana di huni cukup ramai. Uti yang sudah tua tapi masih bawel dan ada juga paman dan istri nya juga kedua anaknya yang lumayan degil.
.
.
"Nadin..mana aang dan alit, hari mendung sepertinya mau hujan."
Ucap wanita tua yang biasa mereka panggil Uti

"Aang main uti, kalo alit dari pulang sekolah tadi belajar kelompok tempat temennya." jawab nadin meraih android nya.
" nanti nadin WA alit nya." ujar nadin lagi

"Ibu mu pulang jam berapa hari ini." tanya uti

"Mmm..kurang tau sih Ti..nanti nadin tanya kaknia."

Dari kejauhan terdengar dendang suara anak laki yang tak lain adalah aang. Dia berjalan dengan wajah terlihat ceria, sembari memegang baju kaos yang memang dia cantol di pundak.

"Kakaaak boloo boloo..Utiii boloo boloo.. Ibuu bolooo boloo..Aang juga bolooo...kakak bolo, uti bolo aang boloo semua boloo."
Senandung aang sembari ngeledek uti nya

"Sudah sih ang..badan sudah bau keringet. Item main terus lupa waktu.!"

Ucap wanita tua itu antara marah sama geli liat cucu nya nyanyi sambil joget. Secara badan aang yang agak gembul tanpa baju jadi terlihat lucu.
Nadin cekikikan liat mereka. Memang bisa dikatakan aang itu cucu terdekat uti. Jadi agak manja dan sering kena marah.
.
.
Druut druut. . .!! Getar android nadin terdengar keras. Pesan dari alit masuk.

"Uti, nadin jemput alit dulu ya."
Ujar nadin meraih kontak motor di atas meja.

"Hati hati jangan ngebut.!" teriak uti. Nadin mengangguk dan langsung tancap gas.
.
.angin menderu kencang, kilat sesekali muncul di langit membuat suasana terlihat menyeramkan. Nadin menarik gas agak kencang agar cepat sampai. Tak lama dia sudah berada di depan rumah mewah tempat ifan sahabat alit. Disitu masih kumpul teman teman alit yang juga menunggu jemputan.
.
.
Tiin tiiinn.!! Nadin mengklakson motornya
"Bentar kakaaak.!" teriak alit dari teras rumah

"Buruan lit..nanti keburu hujan.!" ujar nadin

"Gaeees. Alit jalan duluaan yaaa.!" kata alit sembari melambaikan tangan lalu berlari menuju nadin.

"Jangan ngebut kak ya..basah gapapa kalo ujan dari pada jatoh." kata alit setelah di atas motor.

"Iyaaa utiii..!" jawab nadin. Alit mencibir seraya menepuk pundak nadin. Sang kakak ngakak sambil tancap gas. Alit memang agak bawel sama persis uti mereka. Malah kadang agak lebih sedikit bawel dari uti.
Yang paling suka jahilin alit ya nadin kakak keduanya.
Walau begitu mereka anak anak yang baik.
Kehidupan mereka selalu terlihat bahagia walau kadang ada saja yang tidak suka dengan kebahagiaan mereka.
Kadang yang menyedihkan dari keluarga sendiri.
Tapi bagi mereka hal itu bukan suatu masalah, malah mereka jadikan motivasi untuk sukses.
Ibu mereka selalu mengajarkan mereka selalu berfikir positif dan berlaku baik walau kepada mereka yang jahat.

my strongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang