Taehyung menghentak-hentakkan kakinya, mulai lelah dalam penantiannya yang sudah berlangsung selama satu jam. Saat ini Taehyung tengah berada di pintu belakang basement, menunggu Yoongi yang sejak empat hari lalu menghilang tanpa kabar.
Sebelumnya Yoongi selalu bertandang ke Cafe tempatnya bekerja untuk makan siang. Namun, empat hari belakangan, terhitung sejak pertemuan terakhir mereka di basement malam itu, Yoongi seolah menghilang tanpa jejak--tak ada kabar sama sekali.
Sempat rasa khawatir menghinggapi benak Taehyung, takut jika Yoongi sakit hingga tak memungkinkan pria tersebut datang bekerja. Namun setelah bertanya pada rekan kerja Yoongi, Shin Aeri, gadis tersebut memastikan jika selama ini Yoongi baik-baik saja dan selalu masuk kerja. Hanya saja, akhir-akhir ini Yoongi memang sengaja tak mengambil waktu istirahat makan siang dengan alasan pekerjaan menumpuk.
Tak pernah sekali pun Taehyung mendapati Yoongi absen mengunjungi Cafe meski pekerjaan tengah menumpuk. Terkecuali jika memang Yoongi mempunyai janji makan siang di luar. Dengan catatan pria itu pun akan memberitahunya melalui pesan singkat terlebih dahulu. Sementara itu, empat hari sudah berlalu, tanpa ada pesan singkat atau pemberitahuan, Yoongi menghilang begitu saja. Kenyataan tersebut semakin menguatkan kecurigaan Taehyung jika Yoongi memang sengaja menjauhinya. Namun, atas dasar apa?
"Taehyung-Ssi?"
Sebuah sapaan halus, mengharuskan Taehyung mengedarkan pandangannya. Tak jauh darinya, ia mendapati Shin Aeri yang merupakan rekan kerja Yoongi, menghampirinya bersama seorang pria asing yang ia yakini sebagai kekasihnya.
"Menunggu Manager Min?"
Taehyung mengangguk dengan kikuk. "Apa dia masih ada di atas?"
"Dia sudah pulang."
"Sudah pulang? Tumben," balas Taehyung, merasa aneh dengan kebiasaan baru Yoongi yang bertolakbelakang dari biasanya. "Dia tidak sakit, 'kan?"
Aeri berpikir sejenak, sebelum kembali melanjutkan, "Kurasa Manager Min tidak sakit, hanya ingin pulang lebih awal saja," terangnya, melingkarkan tangannya ke lengan sang kekasih. "Kalau begitu aku pulang dulu, Taehyung-Ssi. Tapi sebelum itu, boleh aku memberimu sedikit saran?"
"Tentu. Saran apa?"
"Sebaiknya kau pergi ke rumahnya untuk melihat keadaannya. Sepertinya dia sedang ada masalah. Dia tak seperti biasanya, suka melamun saat bekerja, marah tanpa alasan, dan yang lebih pentingnya lagi... dia suka bolak-balik ke kamar mandi. Pokoknya setelah dia kembali dari kamar mandi, matanya pasti menjadi sembab," jelas Aeri disertai mimik wajah serius. "Kupikir dia pasti sedang ada masalah dengan kekasih atau keluarganya. Di saat seperti inilah dia membutuhkanmu, sahabatnya."
Taehyung terdiam, mempertimbangkan saran Aeri. Seorang Min Yoongi yang notabene adalah orang yang tak pernah bisa menyimpan permasalahan seorang diri, kemungkinan sekarang sedang berada dalam masalah, namun pria tersebut tak mendatanginya untuk berbagi cerita?
Cukup aneh.
***
Taehyung termangu, berdiri dalam pekatnya malam ditemani embusan sang bayu yang menusuk tulang. Bibir terkatup sempurna, tak mampu bersua untuk mendeskripsikan perasaan yang berkecamuk di dalam dada. Perasaan yang lebih dominan pada kekecewaan dan kesakitan setelah melihat sesuatu yang tak seharusnya dilihat.
Berbekal saran Aeri, Taehyung memutuskan menyambangi rumah Yoongi, sekaligus ingin mencari tahu alasan di balik sikap aneh Yoongi yang terkesan menjauhinya. Namun, setelah melewati perjuangan yang cukup melelahkan untuk sampai di sana, Taehyung justru disuguhi pemandangan yang membuat perasaannya hancur berkeping-keping.

KAMU SEDANG MEMBACA
[END] ORANGE JUICE
FanfictionTaehyung mencintai sahabatnya yang merupakan THE REAL OF FAKBOI, Min Yoongi, dengan berbagai cara menyakitkan. Baginya, dirinya maupun jus jeruk buatannya memiliki kesamaan, yaitu selalu ditolak tanpa sempat dicicipi asam-manisnya. ###### ->TaeGi (s...