Prolog

28 3 0
                                    

Ketika aku fikir bahwa musik adalah separuh bagian hidupku maka secara otomatis kehidupan sekolah dan kehidupan rumahku semuanya akan di kelilingi oleh hal-hal yang berbau musik, seperti alat-alat yang berserakan dikamarku, jarang sekali aku tata rapih dan pastinya hampir setiap hari ku mainkan ketika bosan mulai melanda fikiran dan rutinitasku.

Semua berawal ketika aku kecil semua orang memandang bahwa orang pesakitan seperti diriku tidak bisa apa-apa ,untuk pelajaran olahraga khususnya ejekan dan ledekan sudah seperti makanan sehari-hari bagiku, bukan hanya dari teman tapi para guru pun tak ayal mereka sering meledekku dan memandang tak sepantasnya sebagai seorang guru, entahlah memang sudah seharusnya ketika harus menonjol dalam satu hal maka dalam hal lain pun tidak menuntutku untuk terlalu pandai bahkan aku tidak peduli meskipun semua orang meledekku dan tak memperdulikanku karna aku berfikir hanya menjadikan mereka sebagai batu loncatan saja.

Musik yang sudah menjadi teman akrabku sejak kecil ,ia tumbuh dengan lambat sedikit demi sedikit, berawal dari hal-hal kecil, nada-nada kecil hingga hal-hal besar dan nada-nada tinggi sudah menjadi kebiasaanku sehari-hari. Memulai serius dari bangku SMA banyak hal terjadi kisah senang dan pilu seolah mengalir dengan sendirinya.

-Sepenggal coretan kisah dari masa lalu dan masa depan-

Kisah Dia & MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang