Life Must Go On

9.9K 1.2K 232
                                    

"Ayo berjanji untuk tetap berteman dan harus bahagia dengan jalan kita masing-masing."


Jungkook mengangguk kala itu. Air matanya tidak berhenti mengalir, bahkan ketika Taehyung pamit dan tak lagi berada dalam kamarnya. Hatinya hancur lebur, dunianya seakan runtuh, tidak ada lagi tempat untuk berpijak. Taehyung yang selama ini selalu ada untuknya dalam segala kondisi, tidak pernah membiarkannya menghadapi kesulitan sendirian. Jungkook fikir, takdir itu lucu. Bagaimana bisa,Taehyung yang tidak pernah ingin melihat dirinya menangis sejak dulu, ternyata menjadi orang yang justru menyebabkan tangisnya tidak berhenti selama nyaris enam jam lamanya.


Malam itu, sekitar jam tiga menjelang pagi, Jungkook menyeka air matanya sendiri dan memutuskan untuk segera tidur.
Kepalanya terasa sakit akibat menangis terlalu lama. Ia fikir matanya akan sangat bengkak saat bengun esok pagi, karenanya ia memutuskan untuk bolos sekolah. Tidak ingin para siswa melihat wajahnya hancur karena menangis semalaman. Apalagi Taehyung. Tidak. Jungkook tidak ingin Taehyung melihat dirinya yang hancur seperti itu. Bangkit, Jungkook harus bisa bangkit dari keterpurukannya. Tentu saja tidak sekarang, ia yakin tidak akan semudah itu menghapus kenangan indah dan merelakan Taehyung untuk orang lain begitu saja. Tetapi Jungkook yakin, pelan-pelan pasti bisa. Yang terpenting saat ini ia harus tidur supaya sakit kepalanya segera menghilang dan tidak lagi menyiksa.


Menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan, beberapa kali, dan Jungkook terlelap dalam kantuk. Tanpa diduga, ia memimpikan Taehyung yang datang kekamarnya dan menjelaskan semua bahwa yang barusan terjadi hanya prank semata.
Kejutan ulang tahun yang bahkan ia sendiripun sadar tidak sedang berulang tahun.


Rencana Jungkook untuk bolos sekolah sehari ternyata omong kosong belaka. Orang tuanya berada diluar negeri untuk urusan bisnis, seperti biasa. Oleh karena itu, ia menjadikan hap tersebut sebagai kesempatan bolos sekolah lebih lama. Tidak lupa meminta surat dokter palsu untuk dikirim kesekolah, supaya tidak diskorsing tentu saja.

Empat hari penuh menghabiskan waktu didalam kamar, sendirian, dengan ditemani snack dan beberapa drama, Jungkook mulai merasa bosan menyelimutinya. Terbiasa bersama Taehyung membuat hidupnya benar-benar berbeda saat pemuda itu tidak lagi disisinya. Sekali lagi, Jungkook menyesali perjalanan cintanya yang sebegini mengenaskan.


Hari senin itu, menjadi hari pertama Jungkook masuk sekolah setelah bolos selama seminggu penuh. Sesampainya didepan pintu kelas, dirinya disambut para siswi yang mengerubungi jalan untuk menanyakan keadaannya. Jangan lupakan, Jungkook sangat popular disekolah. Tampak sekali para siswi itu sangat khawatir padanya, sampai-sampai menangis tersedu-sedu, mengulurkan obat penurun panas sambil menggenggam tangannya teramat erat.          "Jungkook ah, ku kira kau tidak akan sekolah lagi. Jangan sakit lagi ya, jangan bolos sekolah lama-lama. Obatnya diminum nanti ya."

Jungkook terkekeh karenanya. Apa gunanya obat penurun panas, ia memang sedang sakit. Tapi bukan sakit yang bisa disembuhkan dengan resep dokter. Kecuali dokternya dokter cinta.


Setelah menjawab beberapa pertanyaan para siswi, Jungkook memutuskan berjalan menuju tempat duduknya. Taehyung tidak ada disana, tetapi ranselnya tergeletak diatas meja. Artinya ia sudah berangkat dan tidak menghampirinya, bahkan menghubungi lewat chat pun tidak ada. Lalu apa arti tetap berteman yang ia katakan seminggu lalu. Mulut buaya.
Jungkook menarik napas kasar sebelum akhirnya membanting ransel keatas meja dan mendudukkan dirinya dikursi miliknya. Kasar. Menyebalkan sekali membayangkan sikap Taehyung yang benar-benar mulai menunjukkan ketidak peduliannya.


Stres.
Jungkook menelungkupkan kepala diatas meja. Mata terpejam rapat menahan luapan emosi yang tertahan dalam hatinya. Berulang kali memaki dirinya sendiri yang bertingkah seperti pemuda lembek. Tidak napsu makan hanya karena putus cinta. Menjijikkan.



"Hoi, teman-teman sialan. Berhenti bertingkah seperti binatang dan perhatikan depan kelas!"



Ditengah sorak sorai seisi kelas, dahi Jungkook mengernyit mendengar teriakan dari seseorang yang ia kenal. Kim Taehyung, siapa lagi. Ia lantas mengangat kepala sekedar memusatkan atensi kedepan kelas, menghadap sibangsat itu menggandeng seorang perempuan yang belum pernah ia kenal sebelumnya. Mereka mesra sekali, fikirnya.


"Ini murid baru dikelas kita. Miss Seulgi yang menyuruhku membawa dia kemari. Kalian paham?"


Para siswa siswi hanya menjawab dengan dengungan seadanya. Terlampau malas mendengar ocehan Taehyung. Yang mereka butuhkan hanya perkenalan dari siswi baru itu, bukan yang lain.

Melihat senyum gadis itu, tiba-tiba membuat perasaan Jungkook tidak enak. Terlebih ketika perkenalan diri dimulai. Tempramennya seperti ditantang untuk diadu dengan sosok Taehyung yang tersenyum dalam pesona simurid baru didepan sana.


"Hai, perkenalkan, namaku Jennifer Kim, kalian bisa memanggilku Jennie. Aku siswa pindahan dari New York. Mohon bantuannya."

Rasanya Jungkook ingin berlari kedepan untuk mencekik dua siswa yang tebar pesona didepan sana. Mengikatnya jadi satu, lalu menyumpal mulutnya dengan kaos kaki busuk sebelum menghanyutkan tubuh keduanya disungai Han.

Brengsek.


Lalu ketika pandangan mereka bertemu, Jungkook dan Taehyung, pemuda Jeon hanya segera memalingkan wajah. Terlampau enggan menanggapi apalagi harus membalas senyum sapaan dari mantan pacarnya. Tidak sudi.


"Jungkookie, dia Jennifer yang kuceritakan waktu itu."

Dan Jungkook memilih fokus pada ponsel ketika Taehyung menghampiri, duduk disebelahnya menceritakan beberapa hal tentang Jennifer padanya. Jungkook fikir, jalan pikiran Taehyung ini bagaimana sih, bagaimana bisa ia menceritakan sosok lain dihadapannya dengan begitu semangat tanpa memikirkan perasaannya. Atau mungkin otaknya sudah rusak.

Malas sekali menanggapi, Jungkook lantas bangkit dan menyaku ponselnya. Menunduk sekilas menatap Taehyung, sekedar pamit. Setidaknya menunjukkan bahwa dirinya masih memiliki sedikit sopan santun.               "Aku ke toilet sebentar."     

Hanya akal-akalan Jungkook yang tidak ingin mendengar ocehan Taehyung lebih banyak lagi.













^____^



To be continued









Ada yang penasaran sosok Jennifer?

Ini dia....  >o<



























  >o<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taste ㅡ kth x jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang