WARNING!!!JANGAN JADI READERS SILENT! HARGAILAH KARYA AUTHOR DENGAN MEMBERIKAN JEJAK VOTMENT. SEBUAH VOTMENT MEMILIKI ARTI TERSENDIRI BAGI AUTHOR TERMASUK SAYA!!!
Bunyi bel istirahat sudah menggema dimana-mana membuat seisi kelas bersorak ria dan begitu antusias untuk mengunjungi indahnya surga. Mereka tidak sabar untuk menikmati bermacam-macam aneka hidangan yang ada disana. Mereka cukup frustasi akan pelajaran yang baru saja mereka rasakan. Terutama pada pelajaran MATEMATIKA. Dan salah satunya agar otak mereka kembali fresh yaitu KANTIN.
Arga melahap semangkuk bakso yang di atas meja dengan begitu khidmat. Suara bel yang baru saja menggelegar membuat seisi kantin bertambah riuh dan berdesak-desakan untuk segera mendapati tempat duduk yang masih kosong.
Sesekali Arga melirik ke-empat temannya itu yang masih asyik berbincang dengan obrolan mereka sendiri sampai mereka lupa bahwa disinilah ada bakso yang harus cepat-cepat mereka makan keburu nanti dingin.
Arga menggeleng heran kepada ke-empat temannya itu, bisa-bisanya bakso enak buatan Mang Oji kok di cuekin, "Woy!!! Lo mau kalau bakso lo pada gue makan hah?! Bakso aja lo anggurin apalagi cewek!"
Reno terkekeh saat melihat wajah kesal Arga, "Ga, gue punya lagu buat lo," katanya sambil menepuk pelan kedua bahu Arga seraya menaik turunkan kedua alisnya.
Walaupun Arga sudah tau betull kualitas suara Reno seperti apa, dan itu sangat menggelikkan untuk di dengar. Apalagi kalau Reno harus ikut-ikutan mendaftar di ajang pencarian bakat di dalam bidang Music pasti Ia akan di bully habis-habisan oleh Warganet. Tapi, tak apa. Walaupun suara Reno tidak seperti Judika penyanyi yang sudah terkenal, tapi tidak salahnya kalau Arga butuh hiburan.
Arga menoleh dengan malas sambil memasukkan bakso kedalam mulutnya, "Apa?"
"Ekhem, ekhem," Reno berdehem dahulu sekaligus menormalkan suaranya, agar nanti kalau bernyanyi tidak terlalu mengecewakan, walau dari kecil ia sama sekali tidak punya bakat untuk dalam bidang music. Tapi kalau di coba tidak papakan?
"Suara lo jelek Ren! Gak usah sok-sok'an bisa nyanyi luh," cerocos Bima sambil menoyor kepala Reno.
Reno mencebik, "Alah luh, lo kan belum dengerin sepenuhnya suara gua! Bentar, gua mau nyanyi dulu."
Begitu Reno akan membuka mulutnya, refleks, secepatnya Bima dan kedua temannya itu langsung mendekap mulut Reno dengan menyumpal kain bekas yang selalu Bima bawa dari kelas. Membuat sang empu kesusahan untuk membuka mulutnya. "Dasar, temen anjing luh semua!" Desisnya kesal.
"GAWAT! Kantin sekolah kita bakal roboh ini kalau anak ini bener-bener mau nyanyi, GILA GILA!" kata Rafan hiperbola. Ia masih dengan pendiriannya. Yaitu menyumpal mulut Reno walaupun agak susah baginya, Karena anak itu masih bersikeras untuk memberonta agar terlepas dari cekalannya.
Sesekali Reno menyebut nama hewan dari A sampai Z untuk di lempar tajam ke semua teman yang sudah menyumpal mulutnya secara paksa.
Adam tertawa lepas melihat wajah jengkel Reno, "Makanya Ren, jadi orang tuh jangan sok gaya bisa nyanyi luh!" komentar Adam sambil melempar kulit kacang GARUDA yang baru saja ia kupas ke wajah Reno.
"Nyanyi tuh tugasnya cewek!" timpal Rafan.
"A..lah ba..cot luh! Le..pasin gue, bang..sat!" pekik Reno kesal. Ia susah untuk bicara, dikarenakan kain yang sedang membekap di mulut Bima itu susah untuk dilepaskan. Apalagi masih dicekal oleh ke-empat teman yang menurutnya sangat Anjing.
KAMU SEDANG MEMBACA
WANDERLOST JEN MALONE
RomantikSebagai murid yang memiliki IQ tinggi. Reygan Megantara menjadi idola di sekolahnya. Ia adalah cowok tampan, pintar, dan memiliki badan atlentis. Namun, selalu bersikap dingin dan cuek. Ia membenci orang bodoh yang melakukan hal-hal tidak berguna di...