Ting... Nong..Ting... Nong..
Bel rumah berbunyi di kediaman taerene, taehyung membuka kan pintu untuk tamu yang datang
memperlihatkan seorang yeoja yang lebih tua dari taehyung datang berkunjung "Eomma!" taehyung sangat senang melihat eomma nya datang
"Taehyung-ah bagaimana kabarmu" taehyung eomma sangat merindukan anaknya
"Aku baik baik saja, eomma ayo masuk" taehyung mempersilahkan eomma nya untuk masuk
Irene yang baru saja keluar dari kamar terkejut melihat eomma taehyung datang "eomeonim, annyeonghaseo"
"Irene!" eomma taehyung memeluk menantunya irene
Irene dan mertuanya duduk bersebelahan di sofa
Sedangkan taehyung pergi ke kamar mengambil kunci mobilnya untuk mengantar irene ke rumah sakit
Semalaman irene sakit perut taehyung ingin menemaninya ke rumah sakit
"Irene-ah" taehyung eomma memengang tangan irene ingin bicara serius
"Neo arra? Taehyung sangat suka anak anak?"
Deg!
Hanya satu kalimat itu membuat irene terkejut sekaligus sedih
"Eomma!" taehyung mendengar apa yang di katakan eommanya pada irene "Apa itu penting sekarang?"
"Taehyung? Kau tidak bekerja?" taehyung eomma terkejut ternyata taehyung mendengarnya
"Tidak, aku ingin mengantar irene ke rumah sakit"
"Eomma bisa menemani irene, kau pergi kerja saja" eomma taehyung merangkul irene "tidak apa apa kan irene?"
Irene menengokan kepala nya melihat mertuanya, taehyung eomma mengedipkan matanya
"Irene?" melihat irene diam saja membuatnya cemas, taehyung takut eomma nya akan berbicara yang menyakiti hati irene lagi
Irene melihat taehyung dan menganggukan kepalanya menandakan ia tidak apa apa pergi dengan mertuanya
"Arraseo, aku berangkat ne" taehyung memasuki mobilnya, melihat kespion mobilnya melihat irene dan eomma nya sebelum taehyung berangkat ke kantor
***
Taehyung menghampiri karyawan karyawan dikantornya, begitu datang semua karyawan memberi salam pada CEO nya taehyung "Annyeonghaseo pak kim" salam dari beberapa karyawan
"Aku ingin memberitahu berita bagus, proyek kita berhasil" senyum taehyung kepada karyawannya "Kamsahamnida, karena proyek kita berhasil.. Kita akan liburan ke pantai"
"Yey!" sorak karyawan yang sudah lama harus kerja lembur tanpa memikirkan liburan
"Pak kim kapan kita akan pergi ke pantai?" joy salah satu karyawan taehyung bertanya, joy benar benar tidak sabar ingin liburan
"Hm.. Kapan ya? Bagaimana kalau lusa? Kalian punya waktu untuk membereskan barang-barang kalian karena.. Kita akan menginap" sorak karyawan membuat taehyung tertawa, ia senang jika mereka yang bekerja untuk nya juga senang "Di Vila!" taehyung melanjutkan kalimatnya membuat semua karyawan semakin bersorak
.
.
.
.
.Taehyung mengambil secangkir gelas ingin minum, lelah bekerja seharian mungkin minum secangkir teh sangat enak
"Pak kim!" sana mengendap endap mendekati taehyung "Pak kim mau kopi? Sini biar aku buat kan" sana mengambil cangkir taehyung mendekati mesin kopi
"E-eh aniyo, aku tidak minum kopi" taehyung mengambil gelas lain dan menuangkan teh di gelasnya
"Ah! Khusuanhamnida" sana membungkuk 90° kepada taehyung, ia merasa tidak sopan pada bos nya
"Gwaenchanna, kau karyawan baru jadi tidak tau"
Sana yang masih membungkuk menegakkan punggungnya, sana menuang teh di dalam gelas yang sedari tadi ia pengang dan meminumnya "Pak kim"
"Hm?" Taehyung meminum teh hangat nya
"Kamsahamnida"
"Kamsa wae?"
"Sebenarnya dari dulu aku sangat ingin ke pantai, tapi tidak ada yang menemaniku, semua orang sibuk"
"Ah.. Nikmati liburanmu nanti" taehyung menepuk pundak sana pelan lalu berjalan menuju ruangannua untuk kembali kerja
Tanpa sadar sana tersipu malu sambil menatap punggung taehyung yang semakin lama menjauh "Sana ayolah kau ini kenapa" sana memukul pipinya sendiri
Tapi tetap saja hatinya tidak bisa berbohong ia menyukai taehyung
***
"Irene"
"Ah ne Eomeonim" panggilan mertuanya menyadarkan irene dari lamunannya
"Kau melamun kan apa? Apa yang kau khawatirkan? "
"Ah, bukan apa apa" bagaiman irene tidak khawatir mertuanya menemani irene kerumah sakit karena mengira ia hamil
Irene hanya merasa sakit perut karena ia kurang teliti dan memakan daging yang sudah kadaluarsa
Taehyung eomma pasti akan kecewa begitu hasil tes nya keluar, hasil tes yang menyatakan ia tidak hamil
Suster memanggil irene untuk periksa kehamilan, irene dan mertuanya masuk ke dalam
"Eomeonim " irene cemas
"Sudah tidak apa apa, cepat periksa"
Irene diperiksa oleh dokter kehamilan, irene hanya cemas membayangkan bagaimana kecewanya mertuanya jika tau ia tidak hamil
Selesai irene menjalani pemeriksaan tersebut irene duduk di samping mertuanya
"Kim irene-ssi, kandungan anda sangat lemah saya menyarankan untuk tidak mengandung, karena itu akan membahayakan anak dan dirimu sendiri" perkataan yang sama yang irene dengar di 2 bulan setelah pernikahannya dulu, entah kenapa kalimat itu kembali mengorek luka lama
"Jadi.. Menantu saya.."
"Tidak hamil" kata dokter yang dalam sekejab membuat taehyung eomma lagi lagi kecewa
Eomma taehyung berterima kasih kepada dokter dan pergi keluar diikuti oleh irene
Irene berjalan pelan dibelakang mertuanya sambil menunduk "eommonim mianhae"
Taehyung eomma membalik kan tubuh nya sambil melihat irene "irene-ah neo arra? Kenapa aku sangat menginginkan anak dari taehyung? Karena taehyung satu satunya harapan ku, jika bukan taehyung maka adik nya yang akan mendapat warisan dari suamiku, apa kau mau taehyung terbuang dari keluarga dan menderita?" dengan mata berkaca kaca taehyung eomma memegang pundak irene
"Eom-eomeonim, na-naen akan bilang pada taehyung kalau kandungan ku sudah membaik, aku akan berjuang mempertahankan anak itu nanti" irene menahan tangisannya
"Bagus" eomma taehyung tersenyum kejam, ia memang tidak peduli dengan kondisi irene, dari dulu taehyung sudah mengetahui keadaan rahim irene yang lemah dan akan berbahaya untuk irene dan bayinya jika irene mengandung, karena itu taehyung tidak pernah lagi melakukannya dengan irene
Taehyung lebih memperdulikan kesehatan irene dibanding egonya yang sedari dulu ingin memiliki keluarga kecilnya sendiri
Eomma taehyung mengantar irene kerumah menggunakan mobilnya yang disetiri oleh supir keluarga
Tangisan irene pecah begitu sampai dirumah irene menagis sepanjang hari dikasur sendirian "Apa aku harus merelakan nyawaku untuk melahirkanya?"
.
.
.
.
.
To Be Continued...

KAMU SEDANG MEMBACA
Everything For You
Romancekehidupan Taerene setelah menikah... menikah bukanlah awal dari kebahagian menikah bukanlah akhir dari kesedihan pernikahan yang awalnya membuat kedua nya sangat bahagia, namun... hidup bersama selama seumur hidup, menjalani kisah suka dan duka bers...