13

575 17 0
                                    

Florence Pov

Disinilah aku...menikmati kamar dirumah masa kecilku
Rumah bergaya kuno dengan ukuran sederhana berlantai 2 ditengah peternakan dan perkebunan milik keluargaku
Tuan Burke benar,dia masih memberi kelonggaran untuk keluargaku dengan tidak menyita tanah dan bangunan ini

Setelah tertidur melepas lelah sekitar 30 menit yang lalu aku memutuskan untuk keluar kamar berniat berkeliling menggali kenangan kecilku

"Bagaimana tidurmu Flo?",Monica

"Baik,aku merasa segar sekarang...Ma,aku mau berkeliling dulu ya"

"Jangan lupa segera kembali,ini sudah mau jam makan siang",Monica

"Iya Ma"

Ku langkah kan kakiku keluar,mengedarkan pandangan...menghirup dalam dalam udara segar dan mungkin udara kebebasanku walau cuma sesaat ini
Dari jauh ku lihat kuda kuda yang berlarian didalam pacuan..senyumku mengembang mengingat dulu ketika pertama kali mencoba menunggang kuda dan terjatuh membuat kaki harus dibalut gips untuk seminggu

"Sudah lama aku tidak menunggang kuda"
Aku pun berjalan ke arah pacuan kuda
Ada seorang priayang lebih tua beberapa tahun dari ayahku sedang menggosok punggung kuda,setelah dekat aku mengenal dia adalah Paman Stephen
Dia sudah lama mengurusi rumah kami ini dan tidak ku sangka walau dalam kondisi terpuruk dia tetap setia bersama orang tuaku

"Hai..Paman Stephen!"

"Flo!",Stephen dengan senyum lebarnya
Dia terlihat sangat bahagia melihatku

"Lama tidak bertemu Nak,kau jadi makin cantik..hahahaha",Stephen sambil menepuk nepuk  bahuku

"Bagaimana kabarmu?..Paman sudah mendengar tentangmu yang harus tinggal di keluarga Burke,pasti itu sangat berat untukmu",Stephen yang kini kembali melanjutkan pekerjaannya

"Aku baik baik saja Paman,keluarga Burke tidak seburuk cerita orang",kataku sambil bersandar di pagar pacuan

"Oh iya??...syukurlah bila mereka memperlakukanmu dengan baik,Paman tenang mendengarnya....kau mau mencoba?",Stephen sambil menunjuk ke arah dalam pacuan

Aku tersenyum mengangguk

Paman Stephen dan aku kemudian ke dalam pacuan,dia memberiku seekor kuda yang gagah dan jinak...dari tampilannya kuda itu sudah terlatih dengan baik

"Ricardo akan menemanimu Flo",Stephen sambil mengikatkan tali sadel dibadan kuda yang bernama Ricardo itu
Setelah selesai aku pun naik
Aku berdebar ini pertama kalinya setelah setahun yang lalu aku kesini
Aku menarik tali kekang Ricardo dan dengan mantap kuda itu berlari

Satu...dua...tiga...hingga 15 kali putaran
Aku mengakhiri pacuan ku,lalu turun

"Kuda yang kuat",sambil mengelus kepala Ricardo

Aku menggiring Ricardo kembali kekandangnya,Paman Stephen sudah tidak ada disitu mungkin dia sudah kembali ke rumah mengingat ini sudah jam makan siang
Aku pun kembali ke rumah sebelum mama berteriak memanggil ku seperti anak kecil

Author Pov
Florence sedang membersihkan peralatan makan ketika suara mobil berhenti dihalaman rumah mereka

Tuan Lynn berdiri dari kursi santai melihat siapa yang datang

"Ah...Tuan muda Burke!",seru Joseph

Mendengar itu mata Florence membulat tidak percaya
Pria itu kesini?....menyusulku?,batin Florence

"Selamat siang Tuan dan Nyonya Lynn",Darel yang kini telah berada diruang tamu disambut oleh Tuan dan Nyonya Lynn

"Siang Darel...lama tidak berjumpa ya",Monica

"Iya Nyonya Lynn",Darel sopan

"Ada keperluan apa hingga Tuan Muda Burke ini datang jauh jauh ke tempat kami?",Joseph

"Saya ingin berlibur dan kebetulan sedang mencari kuda untuk kenalan saya,ayah saya pernah bercerita bahwa Tuan Lynn memiliki peternakan yang menghasilkan kuda bagus",Darel

"Hahaha..itu pujian yang berlebihan bagi saya,kita bisa melihat lihat kuda sebentar sore....makanlah dahulu lalu beristirahat,kamar mu akan disiapkan",Joseph

"Terima kasih",Darel

Monica menuju ruang makan bertemu Florence
"Flo,siapkan makan siang untuk Darel ya",Monica

Florence mengangguk
Dia pun menyiapkan peralatan makan dan menata hidangan dimeja,tidak lama Darel pun datang lalu duduk
Tatapan Darel tidak lepas dari wajah Florence yang menuangkan air ke gelas didepan Darel

"Silahkan",Florence singkat beranjak pergi namun lengannya ditahan Darel
Florence menoleh menatap Darel
Darel menarik lengan Florence kuat hingga Florence menunduk hampir terjatuh ditubuh Darel

"Kenapa kau tidak memberitahuku?",bisik Darel

Florence berontak dan berhasil membebaskan lengannya kemudian berdiri munduk selangkah dari Darel

"Aku pikir tanpa ku beritahu hanya menunggu waktu saja kau pasti juga akan menemukanku",Florence sambil mengusap lengannya yang terasa sedikit perih ditarik Darel tadi

Darel tersenyum sombong mendengar jawaban Florence

"Bersiaplah...kau akan menerima hukumanmu nanti malam",Darel kemudian mulai menyantap makanannya

Florence diam menatap Darel sesaat kemudian pergi ke kamarnya

Florence Pov

Ku hempaskan tubuhku dikasur begitu memasuki kamar
Nafasku memburu menahan emosi mendengar ucapan Darel

"Menghukumku?...lagi?...dan hukuman seperti apa lagi yang akan ku terima?"

Aku menggeleng cepat menghilangkan bayangan perlakuan Darel padaku semalam
Aku sadar.....aku tidak bisa pergi darinya,seakan dia telah merantaiku bagai hewan peliharaan namun dengan sebutan kekasih
Dan tidak ada kata bebas untukku begitu terlibat dengannya

Samar samar aku mendengar suara ayah dilorong kamar,dia pasti sedang mengantar Darel ke kamar tamu

Sial!...itu berarti memberi kemudahan baginya untuk menghukumku nanti malam mengingat kamar kedua orang tuaku dibawah dan di lantai 2 ini hanya ada 3 kamar yang salah satunya adalah kamarku

Tak lama sebuah pesan masuk ke ponselku

Darel:
Beristirahatlah...persiapkan dirimu untuk malam ini

Ku buang nafasku panjang,mau bagaimana lagi aku memang sudah terjebak dengannya

Malam harinya
Saat makan malam,aku tidak bisa menikmati makan malamku...tatapan Darel padaku membuat makanan yang dimulut susah untuk ku telan

"Bagaimana Darel?..ada kuda yang kau suka?",Monica

"Pilihannya jatuh ke Santos,sayang",Joseph

"Sebenarnya aku lebih menyukai Ricardo,tapi Tuan Lynn tidak bersedia memberikannya",Darel

"Ricardo adalah kesayangan kami,maaf ya Darel",Joseph

"Tidak apa apa..lagipula aku itu akan ku jadikan hadiah pada kenalanku,aku telah memiliki kuda yang bagus juga",Darel menatapku penuh arti

Apa maksudnya itu?....dia menyamakanku dengan kuda?,batinku

Stuck On You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang