(601-800) The Beautiful Wife of the Whirlwind Marriage

Bab 754: Jika Kamu Tidak Peduli Kenapa Kamu Masih Memakai Hal-Hal yang Aku Berik

Wajah Yun Luo langsung memerah.  Namun, dia masih tidak bisa mengatakan apa-apa. "

"Ayah ... aku tidak ..."

“Oke, putri.  Saya hanya khawatir tentang Anda.  Kami tidak melihat bagaimana rupa gadis itu dengan jelas.  Agar dia kembali saat ini, dia pasti tahu bahwa kau ada di sini sehingga dia kembali dengan sengaja untuk mencuri pria Anda.  Kamu harus Berhati-hati.  Jingze baik untuk Anda dan ini akan membuat orang iri.  Itu sebabnya dia kembali.  Ini menunjukkan bahwa Jingze memperlakukan Anda terlalu baik.  Itulah mengapa…"

"Tapi Ayah, aku merasa Jingze tampaknya memperlakukan wanita itu ..." dengan cara yang sangat istimewa.  Dia begitu akomodatif padanya meskipun dia memperlakukannya.  Dia bahkan melukainya di depan banyak orang dan mencampakkannya.  Jika dia orang lain, dia pasti sudah lama dibawa pergi.  Namun, Gu Jingze tidak melakukan apa pun padanya dan bahkan hanya pergi bersamanya.

“Perlakukan wanita itu bagaimana?  Hmph.  Tidak peduli apa, Gu Jingze masih mengirimnya pergi selama bertahun-tahun.  Ini menunjukkan tempat yang dia miliki di dalam hatinya.  Dia hanya memiliki anak Gu Jingze.  Tanpa anak itu, dia bukan siapa-siapa! ”

-

Pada malam hari, Lin Che memanggil Mu Feiran sebelum dia pergi tidur.

"Aku masih di kediaman Gu dan tidak ada cara untuk pergi hari ini.  Anda harus mengurus hal-hal di rumah saya.  Saya akan datang dengan sesuatu besok. "

Mu Feiran tertawa dan menjawab, "Pikirkan apa?  Apakah Anda masih bisa melarikan diri begitu Anda berada di rumah Gu Jingze? "

"Hei, jangan bicarakan itu.  Ini semua salah Gu Shinian. "

"Mungkin dia benar-benar merindukan ayahnya.  Tidak peduli seberapa pintar dia, dia masih anak-anak, ”kata Mu Feiran.

Lin Che berhenti dan menatap anak yang sudah tertidur lelap.

Anak-anak kecil bisa tidur nyenyak mungkin karena mereka tidak perlu khawatir.  Mereka riang.

Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh dahi Gu Shinian.  Itu sangat lembut dan terasa sangat menyenangkan.  Dia menghela nafas.  Memang, dia juga hanya seorang anak kecil ...

Keesokan harinya.

Lin Che bangkit dari tempat tidur dan mengemasi barang-barangnya.

Bagasinya sudah dikirim ke sini mulai kemarin.  Dia tidak membawa banyak, tetapi dia masih harus berkemas.

Gu Shinian duduk di samping saat dia bermain dengan tablet.

Ketika Gu Jingze bergegas masuk, Gu Shinian hanya melihat ke atas, menunjukkan sedikit simpati di matanya.  Dia menatap Gu Jingze dan diam-diam terus menelusuri tablet.

Gu Jingze mengambil koper Lin Che dari tangannya.  "Mengapa kamu berkemas?"

Lin Che mengambilnya kembali.  "Aku akan mengambil Niannian kembali."

Gu Jingze meraih tangannya lagi.  “Aku sudah mengatakan bahwa ini adalah rumahmu.  Kamu pikir kamu akan kembali ke mana? "

"Kembali ke Seattle." Dia menatap Gu Jingze.  "Aku sudah terbiasa hidup di sana.  Mengapa Anda harus membuat saya tinggal di sini? "

Gu Jingze memandang Gu Shinian.  "Apakah kamu tidak ingin memberinya keluarga yang lengkap?"

Lin Che menjawab, “Keluarga yang lengkap tidak selalu berarti kehadiran ibu dan ayah.  Keluarga membutuhkan cinta.  Jelas, tidak ada di antara kita.  Tidak ada gunanya memaksa diri kita untuk hidup bersama. "

"..." Wajah Gu Jingze menjadi gelap.  Apa?  Apakah dia mengatakan bahwa tidak ada cinta di antara mereka?  Tidak ada perasaan?  Mereka hanya hidup bersama karena tugas?

Tinju Gu Jingze mengepal di sampingnya.  Dia melihat ke arah Lin Che dan kemudian pada Gu Shinian yang menjaga wajah lurus.  Dia berkata, “Niannian, keluar sebentar.  Saya perlu berbicara dengan ibumu sendiri. "

Gu Shinian mendengar ini dan hanya melompat turun dari tempat duduknya.  Ekspresinya tetap seperti kayu ketika dia berjalan melewati mereka berdua dan meninggalkan ruangan.

Pintunya tertutup.

Gu Jingze kemudian melangkah tepat di depan Lin Che.

Tidak ada cinta?

Dia meraih tangan Lin Che dan menatapnya.  "Katakan padaku.  Jika tidak ada cinta, mengapa kamu masih memakai cincin yang kuberikan padamu? ”

"..." Lin Che tertegun.  Dia memakai cincin ini selama bertahun-tahun sehingga sudah menjadi kebiasaan.

Dia berkata, “Ya… saya melihat bahwa itu ada di dalam kotak perhiasan untuk waktu yang lama.  Bagaimana saya bisa ingat siapa yang memberikan ini kepada saya?  Itu hanya terlihat agak mahal, jadi saya memakainya. "

Lin Che mencoba menarik tangannya.

Dia tidak ingat siapa yang memberikannya padanya ...?

"Siapa lagi yang akan memberimu cincin selain aku?"

"Apa?  Apakah Anda pikir Anda satu-satunya pria di bumi?  Lepaskan aku, Gu Jingze.  Jika Anda menyukai ini lagi, saya akan memanggil polisi! "

"Polisi?  Untuk apa?"

"Untuk melaporkan kamu untuk penculikan!" Lin Che menyipitkan matanya dan berkata.

"Penculikan?" Mata Gu Jingze berubah lebih mengancam.  Dia beringsut lebih dekat padanya dan aura yang kuat menyelimutinya sekali lagi.  Dia mundur selangkah demi selangkah.

"Gu Jingze, apa ... Apa yang kamu lakukan?  Jauhi aku! "Kata Lin Che saat dia didukung ke dinding.  Gu Jingze tiba-tiba pergi ke samping telinganya dan berbicara dengan hangat, "Karena Anda akan melaporkan saya untuk penculikan, sepertinya agak terlalu ringan.  Mari kita tambahkan kalimat lain. "

Bibirnya menyerempet daun telinganya dan napas maskulinnya menelan seluruh tubuhnya.

Mata Lin Che melotot.  Kemudian, dia mendengarnya bertanya, "Bagaimana dengan hukuman tambahan pemerkosaan?"

"..."

Dia menekankan bibirnya pada bibirnya.

Dalam sekejap bibir mereka bersentuhan, hati Gu Jingze sudah naik.

Sudah berapa lama sejak terakhir kali dia merasakan bibirnya yang lezat?  Sudah berapa lama sejak dia begitu intim dengannya?

Dia tidak tahu.  Namun, tubuhnya sudah memberitahunya bahwa dia sangat merindukannya.  Dia merindukan bibirnya, wajahnya, sentuhan tangannya, segalanya baginya ...

Jadi, ketika dia sedekat ini dengan dia, seolah-olah hatinya melebar dan dia tidak bisa mengendalikan emosinya.  Bibirnya berusaha mencari-cari miliknya ketika dia menelannya.  Lidahnya mengalir ke mulutnya secepat badai.

Dia memeluknya dan memeluknya erat-erat.

Jari-jarinya terjalin dengan rambut panjangnya.  Dia merasakan helaian lembut saat dia menutup matanya.  Dia jatuh cinta.

Lin Che hanya menyadari apa yang terjadi ketika dia benar-benar didorong ke ranjang olehnya.

Apa yang sedang dilakukan pria ini ...

Seolah-olah dia ingin memakannya.  Gerakannya yang gila terasa menakutkan.

Namun, ini bukan yang penting.  Yang penting adalah apa yang dia coba lakukan.  Apakah dia benar-benar akan memperkosanya?

Lin Che tidak mengizinkannya.

Merasakan tubuh Gu Jingze meringkuk di sekitar tubuhnya, itu memenuhi dirinya dengan ingatan lama dan membuatnya teringat tentang perasaan tubuhnya.  Dia sangat seksi dan pengap.  Namun, dia benar-benar menolak untuk membiarkan dirinya tenggelam lebih jauh.

Karena itu, dia memegang bahu pria itu dengan kedua tangan, melingkarkan kakinya ke kakinya, dan berguling untuk membuatnya jatuh ke tanah lagi.