"Selamat pagi cantik" sebuah pesan masuk yang tak lain darinya.
Lantas tanpa di komando mulutku sudah tersenyum lebar.***
Sekembalinya dia kini pagiku seperti disambut binarnya mentari. Ahhaa lebay.
Terlihat dia selama 2 bulan ini selalu menghubungi setiap detik, setiap saat tanpa terkecuali.
Seperti layaknya anak kecil yang ingin terus bermain tanpa mau berhenti. Ya seperti itulah ketika dia tepat berada di hadapku. Jantungku berdegup ta bisa terkendali. Hatiku berjingkrak bahagia. Bagaimana tidak ?
Orang yg selama ini kutunggu akhirnya kembali. Entah dia berubah atau tidak yang jelas aku masih menyukainya. Yaa walau kami memang belum menandang status.***
Kala itu Agustus 2019.To : adik tingkat
"Tolong nanti kabarin jadwal untuk maba yaa, akan ada pembuatan jadwal untuk kalian" sendKu kirim pesan tersebut kepada beberapa maba satu jurusan.
Tertera balasan dari beberapa yang ku kirimi pesan"Iya mba"
"Iya baik"
"Iya oke" jawaban berbeda dari anak berbeda pula
Tapi terdapat pesan yang membuatku ta hentinya membalas sebuah chat tersebut.
"Priyanto" kata batinku yang saat itu sedang membaca nama yang tertera pada status bar nya.
Pertanyaan yang sengaja ia lontarkan, entah memang ia bertanya benar membutuhkan atau sekedar iseng saja.
Tapi, setelah kian lama ku hiraukan ia justru malah menggangguku. Dengan alasan bahwa dia penasaran. Ta jarang ia mengirimiku pesan setiap harinya bahkan sampai vidiocall, alasan masih tetap sama dengan sebelumnya. Yaa. Penasaran.
Lantas dengan tegas ku kirim pesan untuknya seperti ini
"Kalo km ikut makrab, besok bakalan tau bagaimana wujudku!"
Entah saat itu ia membalas apa aku lupa. Tapi seketika hari h makrab, dia terlihat beda. Berbeda dengan cara dia mendekatiku melalui ponsel.
20-08-2019
Tepat pertamakali aku mengenalnya. Mengenal segala laku dan tingkahnya yang aneh bin konyol itu. Bagaimana tidak ? Setiap detik ia selalu membuatku bertanya-tanya tentang sosok dirinya.
Di suatu tempat,
Pada acara makrab untuk mahasiswa baru jurusanku dilaksanakan.
Suatu kebanggaan bagiku menjadi salah satu panitia makrab kala itu, aku berkordinasi bagian sie konsumsi yang menangani masalah makanan & minuman.Sewaktu aku menyuguhkan sebuah snack dalam plastik kecil, bola mataku terfokus pada sosok yang terlihat pendiem, tingkahnya lucu, aneh namun kalem. Sosok itu tidak tau aku memperhatikanya sedari tadi.
Tanpa sadar, senyumku melebar. Entah apa yang sedang kufikirkan kala itu.
"Suciii...tolong kasih snack ini ke meja juri yaa" perintah senior
"Oh iyaa" sontak aku kaget dan wajahku memalingkan pandangan itu
Dengan berharap dia melihat keberadaanku saat aku menyuguhkan snack untuk para juri di depan, mataku mencuri-curi pandang. Tetap nihil. Ia tetap tak hiraukan. Beda sekali denganya saat chating.
"Ngapain bolak balik mulu" kta Tyo sahabatku
"Engga, cuman lagi nginiin ini itu" ngelesku
"Eh mana yang lu maksud nge whatsapp lu terus ?" Tanyanya menyelidik
"Itu tuu.." jari telunjuku menunjukan sosok berbaju hijau bermotif batik yang sedang duduk sila pada barisan paling belakang.
"Mana?"
"Liaat, itukan ada jendelaa, lurusin kebawah. Tu orang nyaa"
"Yang kalem itu?"
"Iya kayanya". Ku sodorkan hpku dan menunjukan poto profil pada Whatsapp nya. Akupun tak yakin kala itu
"Eh iyaa, kalem banget"
Aku yang belum yakin hanya menaikkan kedua bahu dan tanganku keatas.
8-Mei-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau & Aku. (Part of Happines)
Teen FictionGatau ini cerita tentang apa, pokonya gitu deh. Happy reading :) Jumat, 8 Mei 2020