Hari berganti, suasana mulai sedikit bersahabat. Hm.. entah mengapa sekarang mulai terasa asik meladeni sosok orang aneh seperti dia. Kaya nyaman tapi, aarrrgghhh ngga mungkin !!
Nggada abisnya percakapan untuk bales chatku. Adaaa aja tingkah dan kelakuanya. Eh tapi serius chattinganku denganya mulai nyambung. Yaa tadinya nyambung si, cuma agak beda aja lebih sedikit akrab.
Banyak si drama-drama selama itu, lika-liku pertemuan kita, ngga luput masalah.
Pada bulan November 2019, dia mulai menunjukan effort suka terhadapku.
Sontak aku kaget yang kala itu sedang berada di rumah.*pesan*
"Ci" sebuah pesan masuk darinya
"Iya"
"Aku suka km"Haa! Aku terkejut, melihat pengakuan dia terhadapku
Drrrtttt...drrrtttt
(1pesan masuk)"Becandaaa😜" dengan bubuhan emot yang ngeselin membuatku makin geram dengan orang kaya dia. Hihhh
'Kayanya diladenin seru nih' pikirku licik.ckck
*tapi aku lupa gaes, aku chattingan apa aja, pas dia mulai membahas soal perasaan. Yaah secara udah setengah taunan*
Tapi waktu demi waktu, pinter banget dia ngelabuhin hati aku. Aku penasaran, dia pake pelet kayanya.
Pada perkiraan bulan November lalu, ia mulai mengajakku untuk lebih dekat.
"ha, maksudnya gimana ?" tanyaku kaget membalas chat darinya
"ya gimana ya"
Awalnya aku tidak bersedia, entah dia membuatku berubah pikiran.
Ia menginginkanku untuk menjadi kekasihnya, sontak aku kala itu masih biasa saja kaget mendengar ungkapan itu.
"Aku ga mau pacaran, komitmenan aja yah.hehe" jawabku waktu itu.
Jujur aku masih sangat ragu, perkenalan yang sangat singkat bulan Agustus lalu, dia sudah mengajakku pacaran.Entah bagaimana dia, tetaplah sabar menunggu kejelasan tentang kita. Tiada hentinya mencoba menarik perhatianku.
" Lagi dimana?" tanya dia di whatsapp
" Di kampus" jawabku ketus. Memang waktu itu aku terlihat jual mahal.
" Jemput ya, aku antar pulang"
" Ih gausah" tolakku
"gapapa, pokonya di jemput" ia tetap memaksaku sampai akhirnya aku kalap, ia benar-benar menjemputku dan mengantarkanku sampai kos.
Bahkan kali ini sering ia antar jemput, sampai aku merasa tidak enak dengannya, namun manis :)
Saat itu memang kita sudah berkomitmen, namun lagi-lagi dia memintaku kejelasan untuk menjadi kekasihnya. Rayuannya begitu menghipnotis, perhatiannya membuatku membual sampai-sampai aku terbuai.
DAMN!
Pada awla bulan Desember tepatnya tanggal 7. Ia memintaku menerima dia, dan akhirnya dengan rasa ragu aku meng-iya-kan. Karena tepat saat itu aku belum siap menjalin layaknya orang pacaran pada umumnya. Tak apa ku coba.
Yahh akhirnya kita jadian.
Dia manis :)Setiap hari dia perhatiab, memberiku kabar, mengingatkanku akan segala hal. Ketika semenit saja aku hilang, dia mencari-cari hingga spam chat berpuluh-uluh kali.
Kita sedang kasmaran.
29 Juni 2021
08.17
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau & Aku. (Part of Happines)
Ficção AdolescenteGatau ini cerita tentang apa, pokonya gitu deh. Happy reading :) Jumat, 8 Mei 2020