Ternyata....

10 1 0
                                    

            Seminggu setelah kejadian Satriya mengantar Disa pulang seberes panjat tebing, Disa jarang sekali muncul di kedai kopi. Memang ini pekan-pekan menjelang UAS, pastilah mereka berdua sibuk dengan tugas akhir yang menumpuk untuk segera dikerjakan. Satriya pun demikian, setelah shift nya selesai di kedai kopi ia langsung bergegas ke kampus. Bekerja sambil kuliah ternyata cukup berat jika tugas kampus sedang banyak-banyaknya seperti ini. karena kesibukan masing-masing itulah mereka menjadi jarang bertemu maupun kontak melalui dunia maya. Apalagi kampus mereka memang berbeda. 

            Selama hampir satu bulan sesekali mereka hanya saling berkomentar melalui story di media sosial, selebihnya mereka hampir tak pernah bertemu. Hingga sore itu, Satriya sedang hunting foto di sebuah sudut jalan di kota Bandung. Kebiasaan Satriya ketika seberes penat melanda karena UAS yang cukup menguras energi bukanlah jalan-jalan atau hangout seperti kebanyakan mahasiswa hits lain, ia justru suka menghilangkan penat dengan menyusuri sudut-sudut kota untuk mencari objek yang dapat ia foto. Baginya itu sudah lebih dari cukup untuk merefresh otaknya, ditambah itu adalah hobi yang sangat ia sukai. Lagipula bagi Satriya banyak pelajaran yang dapat ia temukan di balik jepretan-jepretan fotonya. Karena bagi yang tahu, pasti ada cerita di balik setiap moment yang berhasil dia bidik. Hanya ketika mau meresapi pasti akan menemukan pesan yang ingin Satriya sampaikan. Selalu ada kepuasan tersendiri ketika ia berhasil mengabadikan sebuah moment dari sudut pandangnya sendiri. Kadang ketika ia melihat lagi hasil jepretannya itu, akan seketika muncul perasaan senang sampai tertawa sendiri atau bahkan perasaan begitu sedih dan haru. Semua hanya karena sebuah gambar yang bagi sebagian orang itu tak lebih dari media dua dimensi yang monoton.

           Persis ketika Satriya mengarahkan kameranya ke sebuah toko buku klasik di sudut Pasar Buku Palasari, ia menangkap sepasang mata sayu yang begitu ia kenali. Benar, ia melihat Disa, gadis yang belakangan membuat hidupnya menjadi memiliki banyak rencana dan tujuan. Terlihat ia sedang menawar sebuah buku pada seorang pedagang bapak tua ubanan berkacamata tebal. Tanpa diminta otak, saraf satriya reflek menghampiri gadis itu yang tidak sadar akan kehadiran dirinya. Entah mengapa setiap kali kakinya melangkah hendak menuju gadis itu, degup jantungnya seakan ingin berlomba lebih cepat berdegup yang tak mampu seirama lagi dengan langkah kakinya. Meski demikian, bukan Satriya namanya jika tidak mampu menyembunyikan perasaan groginya, ia tetap memasang wajah cool yang tanpa ia sadari itu adalah salah satu daya tarik darinya, senyumnya yang misterius tapi tetap terlihat ramah menghiasi sepanjang perjalanannya hingga sampailah ia di hadapan Disa, yang sedikit bingung karena tiba-tiba cowok itu ada di sampingnya.

"Hay, Dis.."

"Sat? kok kamu bisa ada di sini?"

"Biasa, cari objek baru" jawab Satriya sambil mengangkat kameranya.

"owh, kebetulan yang menyenangkan, akupun sebenarnya baru pertama kali ke sini, itupun karena ada yang ngajak, taunya di sini bukunya bisa separo harga di toko yang biasa aku beli. Auto bakal sering ke sini nih" cerocos Disa yang membuat Satriya bertanya-tanya, dengan siapa Disa datang?

"kirain kamu sendiri, seperti biasanya kemana-kemana sendiri" Satriya celingak celinguk mencari siapa yang datang bersama Disa. Begitupun Disa yang tampak mencari seseorang yang menemaninya. Sesaat kemudian muncul seorang cowok beramput cepak dengan kumis tipis mengahampiri Disa.

"nah ini dia, lama banget sih" yang ditanya tersenyum dan melirik Satriya sesaat.

"Iya, tadi bingung cari kamar mandinya, taunya jauh di pojokan. Jadi agak lama deh, sori yaa"

"kenalin Sat, ini Bimo, Bim ini Satriya, barista di kedai kopi langganan aku" Disa memperkenalkan kedua cowo di sampingnya satu sama lain. Dengan hati masih penuh tanya Satriya menyalami Bimo yang nampaknya juga bingung dengan senyum yang terkesan dipaksakan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 29, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Love, SatriyaWhere stories live. Discover now