"Arumi, Aku akan membuatmu menjadi seorang penyanyi terkenal, kau harus percaya padaku.."
"Aku..? Bagaimana caranya?
"Ikutlah bersamaku.."
Arvee mengulurkan tangannya untuk Arumi.
"Apa aku benar-benar bisa mempercayaimu?"
.
Harusnya, saat itu aku tidak menerima uluran tanganmu..
-Arumi
~*~
"Arvee, ayolah! Kau tidak bisa bersikap seperti ini terus" manajer Arvee, Vicky. Ia berusaha merebut botol bir dari tangan Arvee. Ia sangat lelah melihat kelakuan Arvee yang semakin lama semakin tidak bisa terkontrol dalam hal satu itu.
Arvee terus mempertahankan botolnya lalu meneguknya.
"Konser dimulai setengah jam lagi, dan lihatlah dirimu sekarang!" Ucap vicky frustasi.
"Aku akan tetap melakukannya, tenang saja" Arvee menepuk bahu Vicky seperti tidak terjadi apa-apa.
Vicky hanya menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.
Konser pun hampir dimulai, Arvee yang masih berada dibackstage sedang bersiap untuk naik. Tak lama ia naik ke atas panggung, semua penggemarnya yang hadir menyerukan namanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arvee menjalankan panggungnya dengan sempurna seperti biasanya, konser berlangsung dengan lancar. Tiba-tiba seseorang melemparkan telur kearahnya dan telur itu pecah tepat dipakaiannya.
Arvee menghentikan nyanyiannya, ia hanya menatap orang itu dengan senyuman smirknya. Ia tidak ingin mempermasalahkannya dan melanjutkan konser. Hingga lemparan telur yang kedua, membuatnya naik pitam. Ia langsung loncat kebawah dan menghampiri orang itu lalu Memukulinya tanpa ampun.
Orang itu adalah hater Arvee yang sengaja dibayar oleh pihak tertentu untuk menghancurkan konser sekaligus karir Arvee sebagai seorang penyanyi.
Para kru dan manajer Arvee berusaha melerai,
"Arvee! Sudah hentikan!" vicky menarik Arvee menjauh dari orang itu dan membawa Arvee ke backstage.
Masih dalam keadaan kesal, Arvee langsung membuka bajunya dengan kasar dan melemparnya asal. Ia mengambil baju lainnya yang ada disana, memakai jaket dan kacamata hitamnya, meraih botol bir yang ada diatas meja lalu pergi dari sana. Vicky sudah berusaha mencegahnya pergi, tapi Arvee tidak bisa dicegah. Konser belum selesai, tapi Arvee sudah tidak mau melanjutkannya.
