Terkadang aku menduga-duga
Berharap kamu sudah nyata
Tidak lagi semu
Juga sudah mencapai temu
Ku kira sedikit kau paham
Hingga tak perlu susah aku jelaskan
Namun sampai sekarang
Ternyata masih menjadi angan
Kau yang nyata sulit ku terka
Ternyata aku salah dalam menduga-duga
Ekor matamu tak berarah
Entah siapa yang kau tuju arah
Sana-sini kau tempuh
Apa kamu tak mempunyai peluh ?
Jika setibanya kamu lelah dalam mencari,
Tengok aku yang tak berpindah sama sekali
Jika setibanya aku yang lelah dengan kamu yang aku tunggui,
Biarkan aku pergi dengan semua memori ini
Peliknya mencintai seorang diri
Pedihnya biar ku tanggung sendiri
Akan aku simpan sebagai cerita untuk anak cucuku nanti
Bahwa aku hanya mampu menjadikanmu kenang
Yang selalu terpatri dalam ingatan
Aku masih berdoa dengan harapan yang sama
Semoga kelak semesta merestui
Alloh meridhoi
Kuusahakan untuk meyakini
Selebihnya aku berserah diri