Halo semuanya!
Hm, tes satu dua.. Dua dua... Sarimie isi dua... Dua anak lebih baik.
Perkenalkan teman-temanku tercinta.
Nama gue Asyifa Indania. Biasa dipanggil Aci.
Awal mula sih gara-gara Bang Rafa. Abang gue yang nggak tahu diri, nggak punya hati, dan nggak punya otak.
Bang Rafa ciptaiin nama panggilan aneh bin gaje buat gue yaitu itu tadi, di atas.
Aci.
Sempat selama berminggu-minggu gue menghajar Bang Rafa habis-habisan. Setelah lelah gue diemin dia sampai mampus biarin 1000 kali Bang Rafa gedorin pintu kamar gue sampai roboh.
Gue nggak peduli!
Siapa suruh dia pakai ngubah-ubah nama panggilan syantik gue yang awal mulanya Syifa manjadi Aci.
Lah, Kan?
Emang gila itu abang gue. Syifa ke Aci nyambung dari mana coba?
Nggak sekalian aja kuaci!
Dan sintingnya, pas gue nanya ngapain nama gue diganti gaje gitu, terus kalian nyangka nggak jawabannya masa gini.
'Karena Aci itu nama mantan abang. Abang nggak bisa ngelupain dia walaupun dia udah nyelingkuhin abang lo yang tampan rupawan ini kembarannya Shawn Mendes. Jadi cukup bahagian abang lo ini dengan mau dipanggil Aci, biar abang ngerasa Aci masih ada di sekitar abang.'
Anying... Kutu... Valak...
Apalah semua itu.
Intinya abang gue memang sarap.
Oke, fix sekarang ganti topik.
Mari lupakan kisah asal usul nama gaje gue. Sekarang waktunya gue akan memberi spoiler sedikit mengenai kisah absurd masa putih dan abu-abu- kebiruan gue. (Masa SMA).
Jangan heran, seragam SMA gue bukan cuma putih dan abu-abu. Tapi tepatnya abu-abu agak kebiruan yah emang karena warna rok gue begitu.
Gue bener kan? Sekarang mah jarang rok SMA murni warna abu-abu. Biasanya warnanya rada ada gradasinya gitu kan? Entah agak kebiruan atau kegelapan.
Lah? Kenapa gue jadi bahas warna?
Ck. Lupakan saja.
Baiklah, begini awal kisah gue di SMA Negeri 26 Jakarta.
Senin, 29 Juni 2020.
"Gila lo Ci. Masa nggak ngeh. Emang nggak ngitung, waktu terakhir lo kapan?"
"Nggak sempat Desi! Nggak peduli juga gue. Buruan gih, bantu gue napa sih."
"Males ah."
"Eh, upil ulat! Lo jahat bener jadi teman."
"Yah, maaf maaf aja nih. Lo aja nggak peduli ama diri lo. Apalagi gue."
"Desi! Please, deh. Untuk sekarang ini lupain hal nggak penting. Mending sekarang lo temenin gue ke kantin."
"Lah, ngapain?"
"Bacot! Ihhh, sebel. Lalod banget sih lo. Udah sini ikut!"
Karena sudah kesal dengan macetnya otak Desi untuk berpikir, langsung saja tanpa persetujuan Desi, gue menarik dia menjauh dari yang lain.
"Aci! Lepasin tangan gue! Sakit!"
"Diam bawel!"
"Oi! Entar kalau dilihat sama panitia OSIS gimana? Kita bisa dihukum! Upacara pembukaan bentar lagi dimulai!"
"Bentar aja Des. Lo mau lihat teman lo ini malu karena ketahuan tembus di hari pertama menjadi siswa SMA? Mau lo?! Nggak kasihan lo lihat gue?! Teman dan sahabat macam apa lo ini?!"
"Oke, oke. Nggak pakai nyolot juga. Rumah siput gue bisa pecah!"
"Makanya nurut aja!"
"Lah, terus dari tadi lo narik-narik gue, emangnya kita mau kemana?"
"Aduh, kutu cacing! Selain lalod ternyata lo pikun juga yah. Dari tadi kan udah gue bilangin, temenin gue ke kantin!"
"Eh, emang iya? Hm apa iya? Emang lo udah bilang tadi? Ah masa iya? Atau iya ya? Tapi sejak kapan lo bilang ke gue Ci? Beneran iya apa ngggak nih? Kapan yah, perasaan-"
"Nggak penting Desi! Cerewet!"
"Ish! Kuping gue pecah nih Ci! Ya udah, gue ganti pertanyaan aja. Emang ke kantin, lo mau ngapain?"
"Beli roti bersayap!"
***
Next?Menurut kalian cerita ini gimana?
Atau, pendapat kalian tentang...
Aci?
Bang Rafa?
Desi?
Komen aja ye.
Oiya, buat cast utama prianya entar di Chap selanjutnya baru muncul.
Sekian.
Voment nya yah.
Maksih sayang²ku sdh membaca.
- Juliati Agatsti -
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
SMA (Absurd)
Teen FictionKisah sangat absurd anak-anak remaja belasan tahun. Anak-anak yang beranjak dari seragam putih biru mereka menuju seragam putih abu-abu. Dimulai dengan tokoh : 1. Asyifa Indania (Aci) Cewek paling nggak punya malu atau memang mungkin urat malunya su...