Chapter-15

1K 77 4
                                    

2 week later

Taehyung berdiri di depan cermin meja rias kamarnya sambil mengikat dasi di kerah kemeja putih polos yg dikenakannya,bersiap sebelum pergi ke kantor

"Ngomong-ngomong dari tadi Irene tidak kelihatan..?dia juga tidak membangunkanku.."gumam Taehyung dan berlalu untuk mencari keberadaan sang anae

Seperti yg sudah namja itu duga sebelumnya,ia memang hilang ingatan tentang kesalah pahaman yg terjadi antara ia dan sang anae

"Rene.."langkah namja itu terhenti saat tanpa sengaja ia melihat beberapa notes yg tertempel di dinding kamarnya.Penasaran,ia berlalu mendekat untuk melihatnya

" Apa ini pesan dari Irene..?"Taehyung menarik notes itu hingga lepas dari tempatnya dan membaca untuk memastikan.Beberapa detik matanya menelusuri tulisan itu Taehyung tertegun,ia cukup terkejut dgn apa yg tertulis di atas kertas itu.Ia melihat ke beberapa tulisan lainnya,dan pernyataan yg ia lihat tidak hanya semakin mengejutkannya tapi juga menggetarkan dan membuat nyeri ilu hatinya

'Kau sengaja menulis semua kenangan ini untuk membantumu mengingat di saat kau melupakannya'

'Semakin parahnya penyakitmu membuatmu akan semakin sering melupakannya,dan kau takut itu akan membuat Irene tau tentang keadaanmu'

Ingin rasanya ia tidak percaya,tapi membaca kalimat itu,melihat tulisan tangan yg ia sangat kenal adalah tulisan tangannya dan juga mengingat bagaimana ia akan selalu berkorban untuk kebahagiaan Irene membuatnya mau tak mau harus mempercayainya

"Benar..Irene memang tidak boleh tau tentang keadaamu..dia memang harus menjauhimu.."gumam Taehyung kali ini menatap tulisan itu dgn tatapan sendu dan mata yg memerah.Kehidupannya dan Irene yg beberapa menit lalu ia anggap dan ia rasa baik-baik saja saat ini berubah menjadi satu keadaan yg menyakitkan untuknya.Jika saja namja itu tidak pernah berpikir untuk menghindari kecurigaan Irene pada keadaannya,tentu ia tidak perlu berusaha membuat selalu harus mengingat sesuatu yg menyakitkinya

*Ting tong*

Suara bel berbunyi tiba-tiba membuat Taehyung sedikit terkejut.Segera namja itu meninggalkan kamar untuk membukakan pintu dan menyambut siapa pun tamu yg datang

"Anyeong tuan Kim.."sapa seorang namja paruh baya sambil menunduk hormat pada Taehyung setelah namja itu membukakan pintu untuknya

"Ne..neo nuguya..?"tanya Taehyung yg merasa asing dgn sosok namja itu

"Nan Dongju imnida..saya supir keluarga Bae..dan nona Irene meminta saya kemari untuk mengambil semua barangnya.." jelas namja bernama Dongju itu

"Jinja..?" pernyataan namja itu semakin menjadi bukti nyata atas kesalah pahaman yg terjadi antara ia dan Irene,membuat perasaan Taehyung semakin melemah

Taehyung tersenyum kecut."Baiklah..aku akan segera kembali..kau duduk dan tunggu lah.." pintanya pada Dongju

"Ne..

Dongju masuk dan mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu,sementara Taehyung berlalu ke kamarnya

Semua pakaian milik Irene satu persatu Taehyung keluarkan dari lemari dan diletakkannya didalam sebuah koper yg berukuran cukup besar,begitu juga dgn barang-barang lainnya.Taehyung menutup koper itu segera setelah selesai dan saat itu juga pandangannya tanpa sengaja mengarah pada cincin yg melingkar dijari manis tangan kirinya,cincin pernikahannya dan Irene.Taehyung mengangkat tangannya untuk melihat cincin itu dari dekat dan mengelusnya

"Aku tidak bisa menyimpannya lebih lama..Irene tidak boleh tau jika aku masih mengharapkannya.." dgn berat hati namja itu melepaskan cincin itu dan meletakkannya ke dalam sebuah kotak perhiasan berukuran kecil yg ia simpan di dalam laci nakasnya dan memasukkannya ke dalam koper itu

Tak lama kemudian Taehyung keluar untuk menemui kembali Dongju dan memberikan koper berisi barang-barang Irene padanya

"Gomawo tuan Kim..kalau begitu saya permisi.." pamit Dongju kemudian menunduk hormat

"Ne..

Dongju berlalu keluar apartment Taehyung,dan dgn segera Taehyung menutup pintunya."Sebentar lagi semuanya akan berakhir..dan semoga Irene akan bahagia dgn semua ini.." gumamnya.Ia memejamkan mata dan menghela nafasnya

- - - - -

Koper itu sudah berada di kamar Irene dan yeoja itu membukanya untuk mengeluarkan semua isi yg ada di dalamnya.Sebuah kotak perhiasan kecil berwarna merah hati menjadi benda yg pertama kali terlihat olehnya.Ia membuka kotak itu dan melihat sebuah cincin sebagai isinya

"Taehyung-sshi..bersediakah engkau menerima Bae Irene sebagai anaemu..dalam baik atau buruk..dalam suka atau duka..dalam kaya atau miskin..dalam sehat atau sakit..untuk mencintai dan menghargai sampai maut memisahkan..?"

"Ne..aku bersedia..

"Aku tidak bisa berjanji..tapi aku akan berusaha untuk melakukannya..untuk menjagamu..membahagiakanmu..dan juga melindungimu.."  Taehyung

"Kau tidak pernah menepati janjimu Tae..kau bahkan tidak pernah berniat untuk melakukannya.."dgn segera Irene mengusap air matanya yg sempat jatuh mengingat semua pernyataan 'Bohong' dari sang nampyeon.Baginya bukan sesuatu yg perlu lagi untuk menumpahkan air mata,Taehyung hanyalah namja yg buruk untuknya

"Kau pembohong..dan kau tidak pantas mendapatkan cinta dariku..aku akan melupakanmu..pasti akan melupakanmu.."tegas Irene dgn kemarahan yg tersirat jelas didalamnya.Ingin melupakan seseorang yg dicintai mungkin memang mudah
untuk dinyatakan tapi tidak untuk dilakukan.Irene sangat tau jelas itu,tapi ia memang harus membuat keputusan itu.Bukan hanya karena ia sudah tidak menginginkan rasa cinta itu lagi,tapi karena ia tau ia pasti bisa melakukannya sama seperti yg pernah terjadi pada perasaannya pada Seokjin

T B C ~

Because I Love U | VRene (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang