7. Beranjak Dewasa

31 1 1
                                    

Dengan menyebut nama Allah Swt dan Nabinya. Dengan waktu yang beberapa tahun ke belakang untuk stop menulis, akhirnya aku mempunya cahaya agar bisa melanjutkan ini lagi. Namun kalian harus tetap bisa mendukungku tentang apa yang aku rasakan dan aku tulis disini.

Kelas 9 Di sekolah, pada akhirnya kita semua seolah olah akan berhenti meneteskan darah demi persaudaraan, namun kita salah. Semua berlanjut sebegitu indahnya. Dengan di iringi masalah yang tak kunjung berhenti. Apa kita diam? Tidak! Tidak sama sekali.

Mesut, zein dan lain lain. Senang bersama kita. Dengan keluarga yang benar adanya. Serius dengan cara bercanda.

Dan di waktu itu kita siap untuk memperpanjang persaudaraan yang di tempuh oleh angkatan bawah, aku tidak sama sekali menyebarkan kenakalan. Tidak!
Tapi aku hanya ingin kalian merasakan bahwa Persaudaraan yang abadi itu bukan bohong, ini nyata. Rasakanlah.

Perpisahan sekolah akan datang, aku masih sangat ingat tentang OWLKU yang di simpan dalam darah, bukan dijahit dalam kain.

Pada waktu itu pagi pukul 07.00 kami siap untuk pergi ke tempat perpisahan itu. Sedikit tegang, karena belum bisa meramal tentang apa yang akan terjadi setelah perpisahan. Apakah kita benar benar mengikuti prosedur sekolah karena harus berpisah?

Aku beranjak dari rumah untuk berkumpul di rumah mesut (Warung Sijanda) Disana sudah ada zein, dan yang lain. Mesut masih memakai celana katun di pinggir jalan. Kita seolah olah sudah memakai jas dan kemeja, seperti dewasa yang menjijikan.

"Hayu ah." Sahutku
"Gow keun." Mesut.

Kita pegang motor masing masing, dan pasti ugal-ugalan. Memberitahu kepada masyarakat bahwa kami sudah lulus.

Setelah sampai ke tempat, anehnya kita tidak membicarakan perpisahan. Tapi tentang bagaimana membuat onar di dalam hotel, waktu itu tempatnya di salah satu hotel di bandung.

Kami memberanikan merokok di depan hotel, seperti memperlihatkan sifat asli.

"Hayu ah masuk." Salah satu anak

"Sok tiheula, aya urusan budak owl mah." Sahutku

"Di hareup ah, ngaroko heula jeng ngopi." Zein.

"Hayu owl ngumpul heula euy." Mesut.

Ketika berkumpul kita semua bercanda, semakin waktu berjalan kita semakin banyak. Lalu setelah lama nya kita berkumpul akhirnya kita telat masuk, dan di telpon untuk cepat masuk.

"OWL ditunggu didalem sekarang!."

"Siapkeun red carpetna." Sahutku.

"Udah siap, sama tempatnya juga."

Setelah mematikan telpon aku beritahu anak anak agar siap melakukan hal seru didalam.

OWL berjalan seperti gerombolan singa yang masuk kedalam suatu tempat yang aneh.

Ini seru, kenapa kita bisa sebagus dan serapih itu?

Ini semua tentang ilmu hidup dimana kalian harus lebih tau mana yang bisa membuat mu dihargai mana yang bisa membuat mu di takuti. Dengan cara kalianlah semua akan terpampang.

Setelah masuk kedalam ballroom hotel yang lumayan megah, kami semua disiapkan tempat duduk yang sudah di booking oleh OWL09TEAM. 

Sambutan demi sambutan telah di kumandangkan, kami tidak mendapat sambutan khusus, karena tidak perlu juga. acara cukup meriah kita senang, atau harus sedih? tapi tak ada rasa itu, kita benar-benar diselimuti kesenangan remaja, lupa semua. ingin senang terus.

Acara akhir, dengan band kuburan. itu namanya. 



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OWL09TEAM 2012Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang