"Alvaro!!"
Sebuah tepukan di pundak membuat Alvaro menoleh dan mendapati gadis bernafas tersengal-sengal. Alvaro yakin bahwa gadis ini telah mencarinya kemana-mana.
"Lo.. gakpapa?" Raut wajah Alvaro sedikit khawatir melihat keringat yang bercucuran di sekitar wajah gadis ini.
Dengan senyuman, gadis tersebut menggeleng cepat. Alvaro terkekeh melihat kelakuan lucunya.
"Lain kali tungguin gua dikelas aja, Reva"
"Kelas sumpek!"
Alvaro mengusap puncak kepala Reva sambil tersenyum. Tidak lama, Reva melepas usapan Alvaro dari kepalanya.
"Kenzo mana?"
Alvaro tersenyum kecut. Alvaro sadar, gadis ini mencarinya untuk bertemu Kenzo sang pacar.
"Ayo, gua juga mau ketemu Kenzo" Alvaro menarik tangan Reva dan menuntunnya menuju Kantin.
Terlihat dari wajahnya, Alvaro memendam rasa kepada Reva. Sayangnya waktu tidak bisa berputar balik. Andai saja Alvaro lebih dulu bertemu dengan Reva. Bukan malah Kenzo yang memperkenalkan Reva sebagai pacarnya. Ia yakin, pasti akan mendapatkan hati yang sudah menjadi milik orang lain itu.
Alvaro terpikat pada wajah juga kebaikan hati Reva. Wajah Reva mengingatkan ia pada ibunya yang sedang terbaring koma di rumah sakit. Ia juga merasa bahwa Reva berbeda dari gadis-gadis di sekolahnya.
Kebanyakan cewek biasanya memoles make up serta berbincang dengan temen cewek lainnya. Reva berbeda, ia lebih memilih bergaul dengan teman-teman Kenzo termasuk Alvaro. Reva tidak pernah memoles make up sedikit pun, walau wajahnya terlihat selalu bersih.
Kantin.
"Kenzo.. lu habis makan berapa mangkok?"
Mata Reva tertuju pada 3 mangkok yang berada di depan Kenzo. Setelahnya ia menatapi Kenzo yang tepar bersandar di badan Teo karena kekenyangan. Reva menggelengkan kepalanya.
"Aduh Rev, kenapa gak nunggu gua dikelas aja?" Tanya Kenzo tanpa bergerak sedikit pun dari badan Teo.
"Heh bangsat, lu berat tau" Teo menggoyangkan bahunya agar Kenzo menjauh darinya. Tapi Kenzo terlalu kekenyangan untuk bergerak.
"Lu make uang siapa? Malak lagi?"
Pertanyaan Alvaro dijawab dengan anggukan keras dari Kenzo. Mata Reva membelalak kaget. Baru saja kemarin ia memalak uang 50 ribu dan sekarang ia memalak lagi?.
"Kok kamu malak lagi sih!?" Bentak Reva yang diiringi pukulan keras di paha Kenzo.
"Aw sakit bebeb" Kenzo mengusap pahanya sambil menatap Reva murung.
"Bodolah! Palak aja satu sekolah sekalian!"
"Oke"
Reva bersiap ingin menyiram Kenzo dengan kuah yang masih ada di mangkok Kenzo. Tapi ditahan Alvaro dan diletakkanya kembali di meja kantin.
"Thanks al!" Ucap Kenzo mengacungkan jempol sambil tersenyum.
"Kamu kapan berubah sih? Nakal boleh tapi klo kelewatan kan gak baik.." suara Reva melembut.
Kenzo menarik Reva untuk duduk disampingnya. Dan dirangkulnya Reva yang terlihat murung karena kelakuan Kenzo.
"Yaelah rev, jangan murung napa. Gua malaknya cuman dikit kok"
Kata-kata Kenzo dihadiahi cubitan di bagian perutnya.
"Aw aw sori sori iya gak lagi.." cubitannya berhenti.
![](https://img.wattpad.com/cover/212877603-288-k354857.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
RomanceAlvaro Argi Naruna, Cowok yang selama ini mencintai dalam diam. punya keinginan untuk memilikinya tetapi ia sudah jadi milik orang lain. Alvaro menyembunyikan rasa sakit dengan senyuman. bisakah Alvaro mendapat hati Revanya Madeline, cewek yang ia c...