Part 4

48 3 1
                                    

Happy reading..

"hai bro" Kata Gavin sambil berjabat tangan ala laki-laki.

"heyy" Balas Vino.

Farel hanya diam saja, lalu duduk di samping Kenzi.

"Udah lama ga lo pada?" Tanya Gavin.

"Baru nyampe kok" Jawab Kenzi.

"waiters" Panggil Vino.

Lalu tak lama kemudian datang seorang pelayan perempuan yang rambut nya di gerai.

"iya, ada.yang bisa saya bantu"

"Kalian mau pesen apa?" Tanya Vino.

"nasi goreng spesial, minum teh dingin" Jawab Farel datar.

"lo?" Tanya Vino kepada Gavin.

"minum aja deh, gue Bublle tea ajah" Jawab Gavin

"gue samain kaya Gavin" Kata Kenzi.

"Vinoo...lo yang bayar ya, kan sesekali. biasanya juga gue" Kata Kenzi dengan cengiran khas nya.

Vino hanya membalas nya dengan tatapan malas.

"Biasa nya juga gue kali yang bayarin" Jawab Gavin.

"eh tapi kemarin gue ya?!" Jawab Kenzi gak mau mengalah.

"Tapi yang sering nya gue!" Balas Gavin.

Lalu mereka sama-sama mebuang muka, seakan enggan melihat musuh di hadapannya ini, layak nya seperti anak kecil yang merengek meminta es krim kepada sang mama, tetapi mama nya ngelarang.

"Udah-udah, lo pada kok jadi kaya anak kecil gini sih? ga malu tuh di liatin mbak nya?" Tanya Vino.

"Yaudah mbak, itu aja pesenannya. Di tambah bubble tea satu lagi" Kata Vino.

"oke, jadi Bubble tea nya 3, teh dingin nya 1, nasi goreng spesial nya 1. ada yang mau di tambah? Tanya Mbak nya seraya mencatat pesanan mereka tadi agar ia tidak lupa.

"Mbak, tambah dong, kan mumpung lagi di traktir sama babang Vino" Kata Kenzi seraya tersenyum jail.

"Nasi goreng seafood nya 1, salad buah nya 1, es krim coklat with vanila 1, dan mie bakso ayam nya 1." Kata Kenzi sambil membolak-balik kan menu makanannya.

"Eh..lo mau makan atau mau nabung, gilee emang perut lu muat segitu banyak?" Kata Gavin dengan melihat sahabat nya itu dengan ujung mata.

"Lo mau bikin gue bangkrut?" Tanya Vino heran dengan tingkah laku sahabat satunya itu, emang ia tidak punya rasa peduli?

"BODO AMAT" Jawab Kenzi sambil menjulurkan tangan lidahnya kedepan.

"bisa diem?" Satu kata yang di keluarkan Farel mampu membuat mereka bertiga diam sambil memandang Farel.

"Yah...pangeran es nya udah marah nih" Kata Gavin mendramatis.

tak lama kemudian, datang makanan yang telah mereka pesan, Lansung saja mereka melahapnya sampai habis dan membicaraka tentang-tentang hal yang enggak penting, Farel yang merasa bosan, langsung saja berniat ingin pulang.

"Gavin, kunci mobil lo mana, gue mau pulang, pinjem, nanti mobil lo di antar sopir gue" Kata Farel Dingin dan Datar.

"noh, ingat tuh, anterin lagi. awas lo kalo lupa" Jawab Gavin.

"hm" Balas Farel

"semoga ada yang bisa ngerubah sifat datar dan dingin lo itu ya rel." Batin Ketiga sahabatnya.

...

Farel menyusuri jalan yang sedikit sepi itu, lalu tanpa sadar, matanya menangkap sesosok perempuan yang sedang berjalan di pinggir trotoar sambil menyanyi-nyanyi gajelas.

~Sayang..opo kowe krungu? jerite hati gue, eh salah. maksudnya tu hatiqu. apsi gue gajelas banget dah.

~Melepaskannnnnnmu.................

Tit...tit...

Nyanyian sanv perempuan tersebut terhenti karena mendengar suara klakson mobil yang sangat memekakkan telinga ny

"Eh..lo cowok tembok, gatau apa sakit nih kuping gue ngedenger tuh klakson mobil lo!" Kata perempuan tersebut.

"Oh..jadi elo yang orgil nyanyi-nyanyi gajelas di pinggir jalan." Balas Farel.

Ya...perempuan tersebut adalah Rissa.

Next👉




COOL BOY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang