"Terimakasih poseidon atas limpahan karunia yg kau berikan. Ikan segar meranjak kermukaan dan ombak gemulai mempertonton kan keindahan.."
Mensyukuri apa yg dewanya beri, Luz, Seorang hamba poseidon tengah berdoa di pekarangan belakang rumahnya. Berletak dipesisir. Hamparan pantai dan ombak di senja hari menjadi tempat yg pas untuk peribadatan. Dia begitu khusyuk sampai pintu belakang rumahnya terbuka. Seorang pria berperwakan gendut dengan wajah bulat menghampirinya.
"Disninkau rupanya. Cukup lama aku mengetuk pintu" ucap pria tersebut yg tak lain sepupu Luz, Magda.
Tersenyum dan bangkit dari duduk peribadatanya, Luz hanya membentangkan tangan ke arah laut menatap magda "mau ikut berdoa.?"
Magda menolak dan menjelaskan bawasanya dewa bukan hal yg pantas di sembah, karan dia menelan dewanya 5x sehari. Tentu saja itu membuat Luz tertawa. Magda yg slalu menganggap dewa adalah makanan itu sendiri.
"Guarrrrrrrrrrrrrrrr"
Selepasnya kedua pria itu berjlan menelusuri garis pantai. Pembicaraan yang hangat tersaji sampai dua buah botol yang tehanyut ke bibir pantai mengalihkan mereka.
"Wahyu poseidon." Ucap Luz, bergegas dia mangambil salah satu botol, membuka sumbat, dan menarik kertas yang terdapat didalamnya.
'-Garam
-3 butir bawang
-Sebebutir cinta
Lalu semua bumbu itu di aduk dan di campur dengan:
-1 pons plankton'Terdiam cukup lama Luz sebelum memasukan kertas kembali kedalam botol, Mengikatkan nya dengan jangkar dan melemparkanya kembali ke kota bawah laut.
Kini Luz mengambil botol satu lagi. Jelas botol Kali ini berbeda, Setelah membaca kertas didalamnya, wajah jengkel nya seketika hilang Dan berganti sebuah getir. Tanpa aba aba dia berlari kerumahnya dan melakukan banyak persiapan.
Kau ingin pergi." Tanya Magda mengikuti Luz masuk kedalam rumah.
Luz hanya mengangguk menjawab nya. "Harb, sang Kaki tangan poseidon telah bertitah"
Sebagai hamba yang taat tentu saja Luz tidak bisa mengabaikan pesan dari dewanya. Tapi aneh nya Magda juga ikut mengemas barang barang, memepersiapkan beberapa baju ganti untuk dirinya. Satu hal yang pasti, ekspresi wajah Magda telah menyiratkan kebulatan tekad.
Tapi magda." ucap Luz tertunduk seperti ragu
"Aku sepupu mu Luz, apa yg harus kukatan pada almarhum ibu mu bila kau pergi dan tak kembali."
"Tapi.."
"Bila kau menempuh bahaya, maka aku akan berada disisi mu..."
"Magda, Itu barang barang ku."
.....
Melewati rawa kematian, Rumah para bandit. melalui hutan berkabut, sarang dari jiwa yg tersedat. Dan Mengarungi badai di tepi kuburan para perompak.Nun jauh disebrang samudra, sisi dunia yang lainya, Terdapat sebuah gunung yang puncuknya tidak dapat terlihat dari dasar. Mereka menyebutnya 'gunung Mountain'.
Konon makhluk makhluk makhluk buas bersarang disana. Di puncak tertingginya, yang menduduki rantai makanan teratas dari seluruh makhluk buas, bersayap lebar dengan mata merah dan nafas membara. Apalagi kalau bukan naga.
Dan kini kedua orang ini; Luz dan Magda telah siap menempuh perjalan nberbahaya yersebut. Ditugaskan langsung oleh kaki tangan poseidon dengan tujuan mengambil sebuah air suci, Susu naga.
Melangkahkan kaki pertama mereka. Dalam segenap..
"Tok tok tok..."
Dan kini dua orang ini; Luz dan magda telah siap Menempuh perjalanan berbahaya tersebut, Tapi tiba tiba pintu diketuk.
YOU ARE READING
JOURNEY to the MOUNTAIN MOUNTAIN
Adventure"Perjalanan menuju gunung Mountain" Sebenarnya itu judulnya. pengunaaan bahasa ingris hanya biar terlihat keren saja, sungguh bayangkan kalian membaca "journey to the mountain mountain" dengan suara dalam dan bergema. Khusus nya di bagian 'Mountain...