Ikan-ikan berpesta memakan daging. Isi telah berhamburan dari kepala yang terlepas dari tubuh nya. Itu kepala Luz.
Hiraukan tulisan ku di bab yang lalu. Coba lah untuk menatap ke depan saja, kumohon.
Bebearapa saat lalu:.
Tebing menggantung menghadang mereka, Jalur memutar telalu jauh untuk di ambil. Namun untuk melewati tebing ini, harus benar benar menjadi kera yang bergelantungan.
Empat tegukan ludah di empat tengorokan berbeda menandakan kegugupan. Tapi tidak dengan Luz, dia slalu menjadi tandem bagi rekanya. Meletakan talinya di tanah dan menggigit salah satu ujungnya. Tanpa ragu Luz mulai memanjat dengan kedua tanganya.
Sampai pijakan benar benar hilang Luz mulai melatakan pasak di selah tebing dan memakunya. Semua itu dilakukan hanya denga satu tangan, Karana tangan lainya menjadi harapan untuk menopang tubuh nya tetap tergelantung.
Itu berhasil dengan bercucuran keringat Luz membuat langkah pertamanya, hanya perlu melilitkan tali dan teman temanya bisa mulai memanjat dengan tali pengaman.
Meski begitu melilitkan tali tidak semudah yang di pikirkan. Luz membutuhkan waktu dua kali lebih lama dari mempasak. Hal ini karna tangan kiri nya telah mencapa batas dan getar nya mencapai setiap ujung jemari.
Tetap Luz berhasil pada akhir nya. Tiga orang temanya mulai memanjat. Iren yg terakhir. Dia masih tidak bergerak meski tali sudah melilit pinggangnya dengan kuat.
"Tak perlu takut Iren. Aku akan melindungi mu." berteriak Luz dari atas.
"Bukan" ucap Iren "hanya saja. Kau bisa membuat patok pertamanya lebih dekat tanpa harus bergelantungan?"
.....
Dinding dinding curam mual di genggam.
dengan palu Pasak di hantam.
Langkah gematar kian nampak
Tak kala pijakan tak dapat di jangkau Tapak.Magda dengan tubuh gendut nya menjadi yang paling lama dalam memanjat. Tapi tetap saja bukan Magda yg paling bawah, masih ada Ana di belakang nya. Bukan karna Ana tidak bisa menyalip magda. Tapi dia ingin memastikan temanya baik baik saja.
Tetap saja Ana bukan yg paling bawah. Masih ada rachman yg setia di belakang nya, seolah menjadi tali pengaman kedua bila mana Ana terjatuh.
Tetap rachman bukan yang paling bawah. Ada Irene dibawah nya meski aku tidak tau mengapa dia di paling bawah
"setting buat plot twist" gumam iren.
Di pertangahan jalur panjat mereka. Irene tersatuh.
"Kan, saya bilang jg.." system: IREN MUTE
Salah menganbil pijakan, Irene Tergelincir badanya terjatuh dari tebing. Namun tali pengaman melaksanakan tugasnya, Menggantung beberapa saat di ketinggian 4000m. Secepatnya Irene kembali menggapai bebatuan dinding dan mengencangkan cengkramanya.
Tapi petaka sebenabrnya baru dimulai. Tali saling terhubung, Tentu saja yg menjadi pusat dari cantolanya ialah badan Luz. Tali utama dipingganya tersentak. Luz yang saat itu Tengah memalukan pasak dalam kondisi tidak siap, Luz terjatuh.
Tak sampai disitu sang dewa gunung mengganggu mereka. Luz jatuh dengan menubruk magda, Membuat magda ikut tergelincir dari crngkramanya pada dinding tebing.
Dalam waktu beberapa detik sejak Luz terjatuh sampai tali tersentak akan beban 2 orang. Rachman bereaksi secepat yang ia bisa. Bak kera pengelep dirawa kematian, dalam satu lompatan besar rachman sudah di sisi Ana. Kemudian memasukan memasukan tanganya kesela batuan dinding dengan kencang dan mengepalkanya didalam. Kini tangan kanan Rachman sudah seperti pasak saja. Sementara tangan kirinya, Rachman mencengram pergelangan tangan Ana dengan kuat.
YOU ARE READING
JOURNEY to the MOUNTAIN MOUNTAIN
Adventure"Perjalanan menuju gunung Mountain" Sebenarnya itu judulnya. pengunaaan bahasa ingris hanya biar terlihat keren saja, sungguh bayangkan kalian membaca "journey to the mountain mountain" dengan suara dalam dan bergema. Khusus nya di bagian 'Mountain...