MUM.1

149 13 4
                                    

Selmat membaca.

______

Menyusun baju di dalam lemari,fattah menghela napas lega.
Baru saja pagi tadi dia sampai ke flat merantau ke negara orang,dengan gajih yang tinggi sebagai dosen di salah satu universitas. Ingin membahagiakan abah dan umu yang kian menua untuk menikmati masa tua dengan duduk santai di hiasi tawa,fattah membayangkan hal itu tersenyum. Dan jika Allah menadirkan jodoh untuknya disini fattah insyaAllah takan mengelak,karna umu nya sudah bilang ingin menimang bayi.

Kali ini kegiatanya menyusun buku di rak yang sudah tersedia di flat,flat ini tidak terlalu mewah hanya ada satu kamar berukuran sedang dan ruang tamu,kamar mandi pun masih memakai wc duduk.
Merih di negara orang,semoga jika pulang dengan kesuksesan.

Hari ini iya akan menemui tetangga tetangganya hanya ada 4 flat di lantai dua,semoga saja iya bisa menjadi tetangga yang baik.

Fattah keluar flatnya pertama yang iya tuju adalah pintu berwarna coklat ada lukisan harimau putih yang sedang merendam diri di air,bismillah semoga niatnya menyambung tali silaturahmi di sambut dengan baik.

"Assalamualaikum"fattah mengetuk pintu,namun masih belum ada responan.

"Maaf pak,flat di sana kosong"ucap seorang lelaki di ambang pintu bersebrangan dengan flat yang baru saja fattah ketuk ,manik fattah menatap lelaki itu dan tersenyum ramah.

Lelaki yang memakai kaos oblong putih,celana koror pendek hitam ciri khas bangun tidur,menguap lebar.

"Assalamualaikum"salam fattah,lelaki itu mengucek matanya.

"Waalaikum salam,tetangga baru yah?yang kost di pintu chat putih?"

"Iyah mas,tadinya mau kenal dengan tetangga tetangga"fattah mengucapkan niatnya,lelaki itu mengangguk.

"Flat yang di sana kosong,flat di sini diisi cuma 3 flat. Pertama flat saya,flat masnya,dan yang terakhir pintu merah itu"ucap lelaki itu,sambil menunjuk flat yang berhadapan dengan flat fattah. Fattah mengangguk mengerti,berteriama kasih kepada lelaki itu yang mau membantunya memberikan sedikit imformasi.

"Terima kasih,oh yah saya fattah"fattah menjulurkan lenganya,lelaki itu menyambut lengan fattah dengan ramah.

"Saya rihan"

"Yasudah saya mau silaturahmi ke tetangga sebelah.semoga bisa berteman baik, Assalamualaikum"setelah mendapatkan jawaban salam dari rihan,fattah melangkah menuju tetangga barunya. Pintu berchat merah dengan huruf S yang lumayan besar.

"Assalamualaikum"fattah mengetuk pintu,kali ini pintu langsung terbuka.

"Mas saya kan udah bilang,saya gak mau menerima paket yang sa_______"ucapan wanita itu terhentikan ketika menatap lelaki yang baru saja mengetuk pintu,iya kira seorang kurir bunga yang mengiriminya paket namun tak ada nama pengirim,membuat dirinya naik fitam.
Ternyata lelaki itu adalah fattah,matanya membelak tak percaya.

"Fattah?"ucap perempuan itu tak percaya,demi bunda maria yang telah mengabulkan doanya perempuan itu tersenyum bahagia.

Aroma mint yang fattah keluarkan masih sama ciri khas tubuh pria itu 3 tahun yang lalu,angin kecil yang seolah izin lewat membuat parkum yang fattah gunakan menyengat hidungnya.

Fattah tersenyum.
"Assalamualaikum saliqa"ucapnya merdu,saliqa hampir menagis rindu suara itu.

"Kamu masih mengingatku?"

"Tentu.masih agak menyesal memberikanmu jilbab kesayangan umuku"fattah sedikit memberikan lelucon,saliqa hanya tersenyum.
Fattah kini telah tampan,beruntusan di wajah tiga tahun yang kini tidak ada,wajahnya bersih hanya ada sedikit hitam di bagian kening paling ujung.

"Kamu kenapa bisa ada di sini?kamu menyusulku kemari?astaga"saliqa menggeleng kepalanya rasa hangat mulai menjalar di tubuhnya,sedangkan fattah terkekeh saliqa selalu menyimpulkan sesuatu sendiri.

"Aku ada pekerjaan,sekarang tempat tinggalku di sana"fattah menunjuk flatnya berpintu putih polos tanpa hiasan yang bersebrangan dengan flat milik saliqa,saliqa mendesis sebal iya kira fattah mencarinya saking rindu.

"Kamu tinggal disini?"tanya fattah.

Saliqa mengangguk antusias.
"Aku tinggal bersama mamah,hanya berdua. Jika kamu ingin masuk,mari. Mamah sedang keluar"saliqa membuka pintu,fattah hanya tersenyum lalu menggeleng kepala.

"Tidak,terima kasih"fattah menolak,takut menimbulkan fitnah walau dirinya tau tidak ada orang sekarang.
Saliqa mengangguk,jika biasanya teman lelakinya iya tawarkan masuk maka akan mengiyahkan cepat apalagi jika mamahnya keluar,namun fattah?lelaki yang berbeda.saliqa tersenyum.

°°°

Flat yang saliqa tempati memang di katakan lebih besar,dua kamar ukurang king. Ruang tamu luas,dapur,dan kamar mandi di setiap kamar dan juga ada di ujung dapur,cukup mewah.

Saliqa sudah siap dengan baju dres di bawah lutut berlengan sampai ke siku,berwarna biru terkesan cantik.
Mengintip di celah jendela menerawang fattah akan keluar,bibir mengangkat sempurna ketika dari luar knop pintu fattah berputar.

Saliqa cepat cepat keluar,dan mereka berpapasan.

"Assalamualaikum, saliqa"lagi lagi kata asing itu yang keluar dari mulut fattah,namun membuat di antara kedua paru parunya bergetar hebat.

"Eh,fattah.rapih sekali,mau kemana?"

"Aku ingin kepasar ingin membeli sayuran,persiapan"ucap fattah dengan kalem.

"Ah,kenapa kita tidak ke pasar bersama?aku juga ingin kepasar"saliqa berujar antusias,awalnya memang iya ingin ke pasar membeli jus alpukat yang sudah mangkal bertahun tahun di daerah dekat pasar.

"Alhamdullilah,aku akan ada teman.mari"

Saliqa menarik tanganya gembira,agak berjoget kemenangan dan ikut menyusul fattah.

"Terima kasih bunda marya"batin saliqa,sambil menatap wajah fattah.

Menuju pasar dengan berjalan kaki dan menceritakan berbagai pengalaman yang mereka alami,bersama saliqa membuat fattah lebih berseri. Nada cerianya dan setiap penuturan kata yang mulut saliqa ucapkan pasti mengandung keceriaan dan berhasil membuat dirinya tersenyum.

Setelah belanja,keperluan dengan membeli sayuran untuk persiapan fattah. Saliqa menuyeruput jus yang sempat mereka beli,dan lagi lagi saliqa mengeluarkan argumenya.

"Bagaimana orang orang sana yang tidak mempercayai hari kiamat?kamu tahu fattah?Aku sangat percaya dengan hari kiamat,bagaimana dalam al Qur'an surah al hajj ayat 7
وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ
Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur."ucap saliqa sambil malu malu,bacaanya yang fasih dan merdu.

Azam menatapnya lalu tanpa sengaja manik matanya melirik tanda salib pada lengan tepat urat nadi saliqa.



Part 1?gimana cerita diary saliqanya?.

Aku butuh request dari kalian.
Ada yang mau aku lanjut?
Coment dan vote :) Kalau ada yang mau aku lanjut👣

Ada yang penasaran?

"Menduka tanpa cita"
Kim🍁

Mualaf Untukmu (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang