MUM.2

99 11 5
                                    

Selamat membaca

______

Fattah meringkuk di atas kasur,mencari posisi yang nyaman sulit di dapat.
Dirinya tak pernah jauh dari ke dua orang tua hanya ini pengalaman pertamanya,menjadi dosen di kampung halaman dulu hanya menaiki mobil angkutan satu jurusan sudah sampai.

Pikiran fattah kembali pada topik siang,jujur masih tak percaya apa yang baru saja iya dapatkan dari perempuan yang selalu mengubar senyumnya,saliqa.
Mengingat peretemuan pertamanya yang berhasil mengusik hatinya,pertemuan kedua yang membuat rindu terbayar namun fakta yang seolah membatasi mereka tentang sebuah ke yakinan.

Fattah menggelengkan kepalanya,menegakan badan dan turun dari tempat ternyaman.
Baru saja hendak membuka pintu untuk membuang tong sampah kecil yang mulai memenuh,namun matanya menangkap saliqa di depan pintu seperti hendak mengetuk pintu namun lenganya jatuh di jidat fattah.

"Ah,maaf"

Fattah tersenyum.
"Kamu mau ke flat aku?"

Saliqa mengangguk antusias.
"Aku mau kasih kamu masakan aku fattah,tapi takut gak enak"

Fattah terkekeh.
"Aku akan makan masakan kamu,sebentar yah mau buang sampah"ucap fattah sambil menyeret langkahnya ke luar,membuang sampah yang terdapat di lantai bawah.
Menimang nimang berjalan dan tak sengaja menabrak seseorang yang baru saja membuka pintu,perempuan berjilbab pasmina hitam itu terhuyung membuat buku yang iya gemgam berserakan.

Fattah membantu mengambil buku satu persatu yang berserakan,memberikan buku tersebut dan manik matanya langsung bertabrakan dengan manik mata coklat muda yang sangat indah,sedikit membuat fattah memuji terlintas di hatinya.

"Maaf pak"ucap perempuan berjilbab pashmina sambil menggoyahkan tanganya di depan wajah fattah,fattah agak tersentak memberikan buku tersebut dan memberi senyuman canggung.

"Maaf saya tidak sengaja"maaf fattah merasa bersalah,perempuan itu tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya dan sedikit terlihat gigi gingsul ketika tersenyum.

"Tidak pak,saya juga kurang berhati hati"ucapnya dan pamit pergi dengan mengucapkan salam,fattah tersenyum dan membalas salam memperhatikan punggung perempuan berpasmina hitam yang kian menjauh.

AstagfiruAllah.

Sedikit mengerjap dan menegakan punggungnya,menatap pintu flat berwarna putih pucat tempat perempuan tadi keluar. Jadi mereka tetangga,dan hanya berbeda lantai?

Langkah fattah kembali menyeret melangkahi tangga,manik matanya mendapati prrempuan yang hampir lupa sedang menunggunya.
Terlihat saliqa mengerucutkan bibirnya,seolah kesal menunggu.

"Maaf saliqa,membuat kamu lama menunggu"

Saliqa menoleh dan memberikan senyuman tipis.

"Tidak usah meminta maaf"ujar saliqa dan masuk kedalam flat fattah tanpa persetujuan,fattah menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Menunggu saliqa di ambang pintu yang terlihat mencari rak piring.

"Ada di belakang kulkas"ucap fattah,saliqa mengangguk dan mengambil piring tersebut,memindahkan masakan yang agak terlihat asing oleh fattah.
Seperti bolen pisang jika di indonesia.

Saliqa tersenyum lalu melangkah mendekat pada fattah.

"Aku buat baklava untuk kamu,jangan lupa di coba"ucap saliqa dan pergi setelah fattah mengucapkan terimakasih dan sedikit mengucapkan rasa keberatan namun saliqa mengelak dan berjata tak usah sungkan.

Fattah menatap makanan yang dibawa saliqa,baklava?fattah ingat ketika sahabatnya baru saja pulang dari turkey tahun pekan lalu,sahabatnya ismail menceritakan makanan paling sedap di turkey.

Mualaf Untukmu (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang