[14]

7.9K 550 92
                                        

SURPRISEEE!!!!
Akhirnya Markson kembali hehehe

karena aku sibuk tahun ini jadi jarang bisa update.*imsorryguys
untuk chapter selanjutnya aku akan berusaha untuk update rutin sesuai jadwal ya!!

Hope u enjoy this chapter:)

Mark
Satu minggu lagi telah berlalu dan tentu saja Jackson tidak mengubah cara dia memperlakukanku. Tapi aku sebenarnya tidak pernah menyangka dia akan sedikit lebih baik atau setidaknya berhenti menggertakku.

Jinyoung tidak pernah meninggalkan sisiku seminggu ini dan jika dia harus, Youngjae akan ada di sana dan menjagaku. Namjoon tetap bersama Jackson dan dia sudah memberitahuku bahwa dia akan memastikan jackson tidak menyakitiku.

Jackson terus menggertak dan menyinggung ku dan bahkan sahabatnya pun tidak bisa menghentikannya, tetapi ia berhenti memukul atau menyentuhku.  bahkan dia tidak berani mendorongku atau apa pun. 

Aku senang bahwa jackson sudah mulai jarang memukulku.  Jika hanya menggertak dan menyinggung ku , aku bisa menghadapinya.  lagi pula Jackson bukan yang pertama melakukannya, jadi mengapa aku harus peduli dengan apa yang dia katakan sekarang? 

Saat ini kami tidak pernah berbicara lagi mengenai bayi yang sedang ku kandung.  Tapi aku juga belum mencoba berbicara dengannya lagi setelah Youngjae mengatakan kepada ku bahwa JB telah mengatakan kepadanya bahwa Jackson menginginkan tes DNA. 

Aku merasa sedikit kecewa, tapi tidak apa-apa.  Tidak ada yang disembunyikan.  Tapi untungnya ada juga alasan ki untuk tersenyum hari ini.  aku mempunyai jadwal ultrasound lagi setelah sekolah dan aku sangat senang akan melihat bayiku lagi.  Aku benar-benar berharap dia baik-baik saja.

Trimester pertama sudah berakhir dan sekarang Dr. Park ingin memeriksa  karena dia mengatakan perlu untuk melihat apakah semuanya baik-baik saja.  Perasaanku mengatakan bahwa semuanya akan baik baik saja. 

Aku telah berpikir tentang mengajak Jackson saat melakukan ultrasound.  Dia adalah ayahnya dan seharusnya dia melihat bayinya.  Tetapi aku cukup yakin bahwa dia akan mengatakan tidak atau bahkan berteriak pada ku hanya karena mengajaknya. 

Tapi bagaimanapun, aku memutuskan untuk mencobanya.  Mungkin sekarang dia tertarik pada bayi kami dan bagaimana aku harus mencari tahu apakah dia mungkin berubah pikiran jika aku tidak mencoba bertanya kepadanya kan?  pasti selalu ada kemungkinan dia akan mau ikut. 

Aku bangkit dari kursiku di meja dan berjalan melewati kafetaria.  Jackson dan teman-temannya duduk  tidak jauh dari mejaku dan aku sudah bisa merasakan tatapan mereka padaku. 

Hanya Namjoon yang memberiku senyum ramah dan memanggilku untuk bergabung dengan mereka.  Aku tidak sendirian.  Namjoon akan berada di sana dan melindungi aku jika perlu.

Aku berhenti di depan kursinya dan sedikit menelan ludah ketika dia melihat ke arahku.  Dia tampak agak kesal tapi tidak marah.  "Apa yang kauinginkan?" Dia bertanya sambil menghela nafas. "Aku hanya ingin bertanya sesuatu padamu. Bisakah kita bicara berdua?" Dia hanya mengangguk dan bangkit dari kursinya. 

Aku tidak tahu apakah teman-temannya sudah tahu tentang rahasia kecil kami dan memutuskan bahwa aku sebaiknya bertanya kepadanya tanpa ada yang mendengarkan kami.  Dan juga tidak akan memalukan jika dia menolakku. 

Kami berjalan beberapa langkah dari meja dan dia menatapku.  "Jadi apa yang kau mau?"  Dia menyilangkan tangannya.  "Aku memiliki jadwal untun ultrasound hari ini dan aku ingin mengajakmu" kataku pelan. 

Aku tidak berani menatap wajahnya karena aku takut dia akan tertawa. "Apakah kau benar-benar berpikir aku mau? dan apakah harus?" Dia bertanya dan aku melihat ke bawah ke lantai.

Ya ... mengapa harus? Dia tidak menginginkan bayi ini dan dia hanya akan membayar jika aku membuktikan bahwa itu benar-benar miliknya. aku mengangguk pelan. "Tentu saja, kau tidak punya alasan untuk datang.  Maaf sudah bertanya." Aku dengan cepat berbalik dan berjalan ke mejaku.

Jinyoung menatapku dan aku yakin dia tahu apa yang pasti dikatakan Jackson untuk membuatku terlihat sangat sedih. Aku bahkan tidak tahu mengapa itu menyakitiku.  sudah jelas bahwa dia tidak akan mau, tetapi aku masih saja berharap.

Aku telah belajar untuk mencintai bayi ini seiring waktu. Sebagian diriku mengira Jackson akan bisa menerimanya juga jika aku memberinya waktu. Mungkin aku  harus menunggu sebentar lagi.  Mungkin dia akan menerimanya lain kali. 

"Aku tahu itu tidak sama tetapi aku bisa ikut denganmu jika kau mau. Setidaknya kau tidak akan sendirian."  Sahabatku menyarankan dengan senyum dan aku mengangguk berterima kasih.  Aku tidak harus sendirian kali ini. 

Tentu saja, itu tidak sama seperti jika Jackson akan ikut denganku karena dia adalah ayahnya tetapi itu masih membuatku bahagia bahwa Jinyoung akan ada di sana dan bersamaku.  seperti yang sudah dia lakukan selama ini.

-

Kapan sih jackson luluhnyaa :(( kasian markeuu...

Gimana pendapat kalian tentang chapter ini???
comment yg banyak dan jgn lupa vote jugaa :))

*dasar author udah jarang update tapi banyak maunya*

POSITIF?! | MARKSON  | TerjemahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang