: : Ini tentang tawa yang tak bisa hilang ketika diselimuti duka.
Tentang tawa yang tetap ada walau rasa sakit hadir lebih lama.
Juga tentang tawa yang selalu memberi cerita.
Ini tentang tawa yang tak hilang walaupun dibenci oleh seisi dunia.
Tentang tawa yang selalu memberi makna.
Ketika hanya tawa yang tertinggal...
Apakah itu adalah salah satu dosa besar?
Ketika pilihan terbaik untuk bertahan adalah tawa
Apakah harus dilepaskan?
Lantas bagaimana bahagia yang dikatakan setiap orang?
Pertahananku adalah sebuah tawa bodoh yang tetap ada walau diriku lebam tanpa pengorbanan.
Sayangnya, luka itu membawa lebih banyak perasaan.
Aku lupa cara nya kembali berbahagia.
Aku bingung caranya untuk kembali tertawa.
Yang ku punya hanya lengkungan tipis yang begitu manis.
Bukan karena rupa yang cantik
Tapi tentang lengkung tipis yang tetap ada walau diri begitu sakit menerima duka semesta.
Hingga hal terakhir yang dapat kuberikan adalah lengkung manis sebagai topeng yang memberi pertanda bahwa diri terluka tapi harus bersikap baik-baik saja.〉، 𝐇𝐮𝐣𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐥𝐚𝐧𝐠𝐢