Chapter 2

89 8 1
                                    

"Jungkook aku mau ice cream itu"

"Baiklah, tunggu sebentar"

Hana sedang menunggu Jungkook membelikan ice cream untuknya, ia duduk disalah satu bangku yang ada ditaman itu. Iya taman, kalau kalian pikir mereka akan pergi ke mall atau ketempat kelas atas lainnya kalian salah, walaupun Jungkook ingin mengajaknya ketempat itu, akan tetapi Hana menolaknya dengan alasan ingin menikmati kencan mereka ditaman seperti kencan pertama mereka.

Hana yang sedang melamunkan masa lalunya bersama Jungkook ketika pertama kali mereka berkencan ditaman ini dikejutkan dengan seorrang gadis yang tiba-tiba duduk disebelahnya.
Hana menolehkan wajahnya menghadap gadis tersebut, ia merasa agak familiar dengan wajah gadis ini tetapi ia lupa, Hana ingin bertanya, tetapi kalau dia salah orang bagaimana?

"Kau Hana kan, Choi Hana?" Tanya gadis itu tiba-tiba.

Hana sempat terkejut oleh pertanyaan yang dilontarkan gadis disebelahnya."I-iya kau mengenalku?"

"Heii apa kau lupa? Aku Kang Hyera, teman sekolahmu dulu, Aish bagaimana kau bisa lupa?, padahal kita dulu sering mengerjakan tugas sekolah bersama"

Hana sudah mulai ingat, dilihat Lamat lamat gadis tersebut hingga"Hyera, Kang Hyera, kau yaampun bagaimana bisa? Oh Hei dimana kacamata bulatmu itu?, dan... Kau apakan rambut kepangmu itu? ya tuhan pantas saja aku tidak mengenalimu".

Belum sempat Hyera menjawab, seseorang menghampiri mereka. "Sayang ini ice cream mu- oh ini temanmu?" Tanya Jungkook pada Hana.

"Iya, kenalkan ini temanku dulu waktu sekolah, namanya Kang Hyera, dan Hyera ini kekasihku namanya Jungkook". Hana memperkenalkan mereka dengan senyum nya. "Oh halo aku Hyera". Hyera mengulurkan tangannya pada Jungkook, dan disambut baik oleh Jungkook "aku Jungkook".

"Hyera kau kemana saja selama ini, setelah lulus kau menghilang begitu saja, bahkan nomor handphone mu tidak aktif, kau sangat pintar bersembunyi", Tanya Hana penuh selidik. Hyera tersenyum melihat tingkah Hana yang menurutnya sangat menggemaskan. "Setelah lulus, aku ikut appaku ke Canada, orang tuaku menyekolahkanku disana, yah walaupun aku ingin sekolah di Korea, tapi aku tidak bisa menolak permintaan orang tuaku"

"Aish pantas saja"jawab Hana dengan wajah kesal

Drrrtt

Drrrrtt

Drrtt

"Ah, sebentar Hana, appaku menelpon"

"Iya"

...^...

"Hana, sepertinya Appa ku memintaku untuk kembali"

"Ah iya tidak apa apa"

Hyera akhirnya pergi meninggalkan Hana dan juga- ok kita sedari tadi melupakan pria tampan disamping Hana, Jeon Jungkook "Hei, kenapa dengan wajahmu itu hmm?" Tangan Hana terulur mencubit kedua pipi Jungkook yang menurutnya chubby itu. "Kau sedari tadi mengobrol dengan temanmu itu, dan kau melupakanku, menyebalkan".

"Apakah kau cemburu dengan temanku?

Jungkook diam tak menjawab, tapi wajahnya masih menunjukkan raut kesal, Ok mungkin sekarang Jungkook memasuki Kookie Mode.
Hana menyebutnya begitu karena dalam mode ini Jungkook akan bertingkah sangat manja Pada Hana. Ingat Hanya pada Hana.

"Kookie... ". Panggil Hana

Jungkook tetap diam.

"Ok aku minta maaf karena mengabaikanmu, aku dan Hyera sudah lama tidak bertemu wajar saja jika aku akan banyak mengobrol dengannya".

Jungkook tersenyum mendengar perkataan sang kekasih. "Baiklah, aku memaafkanmu ayo kita lanjutkan kencan kita".

"Kkall". Jawab Hana penuh semangat.

...^...

Jungkook memandangi Hana yang tertidur disampingnya, ya setelah seharian menghabiskan waktu bersama mereka memutuskan kan pulang dengan keadaan Hana yang tertidur karena kelelahan.

Pikiran Jungkook berkecamuk, dia kesal lantaran tidak bisa mempertahankan hubungan mereka. Ia ingin mempertahankan hubungan mereka tapi ia takut kalau Appa nya melakukan hal-hal diluar batas, pernah sekali dulu, Hana nyaris menemui ajalnya karena sang Appa. Appanya termasuk orang yang tidak main-main dengan ucapannya.

Diusapnya Surai lembut sang jelita, memandangi paras ayunya, dari mata hazelnya yang membuatnya jatuh cinta setiap saat, hidung lancip , pipi chubby yang lembut, dan bibir Cherry yang selalu membuat ia terbuai.

Ia merasa bodoh karena tak ada daya untuk melawan kuasa sang Appa.

"Bagaimana ini? Aku ingin mempertahankan hubungan ini, tapi aku tak mau Appa menyakitimu, aku merasa bodoh dengan semua ini hiks ". Tanpa sadar air mata Jungkook mengalir.

"Sayang kenapa kau menangis? Apa ada masalah?". Hana terbangun dari tidurnya karena mendengar tangisan Jungkook. Tangannya terulur mengusap bekas air mata Jungkook, lalu mengecup bibinya pelan.

Jungkook menahan tengkuknya, memperdalam pangutan mereka, menyalurkan emosi pada yang sang terkasih.

Decapan lidah mereka mewarnai kamar bernuansa biru putih itu. Saling berperang lidah satu sama lain, bertukar Saliva. Hingga dering ponsel menghentikan kegiatan mereka.

"Hahhh". Hana meraup nafas dalam dalam.

Jungkook melihat pesan dari Appanya.

"Sayang, sepertinya aku tidak akan menginap, Appa menyuruhku pulang, kau tidak apa apa kan?"

"Iya, aku tidak apa apa, pergilah pasti ada sesuatu yang penting"

"Baiklah"

"Ayo aku antar sampai depan"

"Tidak usah, kau terlihat sangat kelelahan, sebaiknya kau disini saja"

"Eoh baiklah"

"Aku mencintaimu". Jungkook mengecup kening dan bibir Hana.

"Aku juga mencintaimu"

Blum

Sepeninggal Jungkook, dari apartemennya, Hana menangis.

"Sebenarnya apa yang kau sembunyikan Jungkook-ah? Kenapa kau sampai menangis seperti itu, dan apa maksud Appamu akan menyelakaiku?". Batin Hana.


TBC....

Voment ya kawand kawand:)

OBSTACLES || JJK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang