Suara langkah kaki seseorang menggema didalam ruang tamu, Lelaki paruh baya dengan kemeja putih melangkah dengan angkuh menghampiri sang buah hati."Ada apa memanggil ku kemari?, Kalau tentang perjodohan itu, aku belum siap!". Saut sang anak.
"Tenanglah annakku, aku memanggilmu kesini hanya untuk memperingatkan, besok akan ada pertemuan dengan calon istrimu". Jawab pria paruh baya, disertai senyuman remeh.
"Tidak, aku tidak bisa datang, besok aku ada acara"
"Acara apa?, Acara memuaskan jalangmu itu hah?"
"CUKUP!!, Aku sudah bilang jangan pernah memanggil kekasihku jalang!!".Guratan merah tersirat diwajah Jeon Jungkook, ia sangat tidak suka bila ada orang lain menyebut kekasihnya jalang.
"Jika dia bukan jalang memangnya apa? Wanita bayaran?, Dan aku tidak salahkan menyebutnya begitu, dia itu hanya memanfaatkan mu asal kau tau". Jeon Junho, Appa dari seorang Jeon Jungkook semakin memanas manasi Jungkook, ia tau jika anaknya sangat tidak suka kekasihnya dihina.
"APA MAUMU?"
"Seperti yang pernah kukatakan sebelumnya, kau hanya perlu mengikuti perintah Appa, dan Jala- UPS maksudku kekasihmu itu akan aman, bagaimana? tawaran yang menarik bukan?". Garis seringaian terpapar disudut bibir sang Appa.
"Ck. Baiklah kirim saja alamat dan jamnya, aku akan datang". Jungkook pergi meninggalkan kediaman Appanya.
...^...
Keesokan harinyaDi restoran bernuansa Italia...
"Ah, tuan Jeon dimana anakmu, sepertinya aku belum melihatnya". Ujar seorang pria paruh baya.
"Ah kurasa dia akan sedikit terlambat, sepertinya dia sed-..."
"Maaf, aku terlambat". Lelaki dengan setelan jas hitam dan sepatu berwarna senada. Jangan lupakan tatanan rambut yang tampak rapi memperlihatkan dahi tanpa jerawatnya.
Jeong Jungkook duduk disebelah Appa nya. Pandangannya sedari tadi tidak lepas dari gadis yang duduk didepannya, ia merasa sangat familiar dengan wajah itu.
"Jungkook perkenalkan namamu pada keluarga Kang"
"Anneyonghaseyo, Jeon Jungkook imnida". Jungkook memperkenalkan dirinya dengan senyuman tipis disudut bibirnya.
"K-kau....kau bukankah kekasih Hana?". Spontan gadis itu.
Jungkook menatap tajam gadis didepannya, ia baru ingat jika gadis tersebut adalah teman Hana, yang baru ditemuinnya kemarin. Pantas saja wajahnya sangat familiar.
"Iya, ada masalah?". Acuh Jungkook.
"Tuan Jeon, kenapa kau tak bilang jika Jungkook sudah memiliki kekasih? Aku merasa tidak enak dengan kekasih Jungkook, apa kita batalkan saja perjodohan ini?" Ujar wanita seumuran dengan Appa dari Hyera, yang sedari tadi diam menyimak pembicaraan.
"Ah tidak perlu, tidak perlu dibatalkan, lagipula aku lebih setuju jika Jungkook menikah dengan Hyera". Kata tuan Jeon
Tuan Jeon melirik Jungkook, dilihatnya Jungkook menatap calon menantunya tajam seolah ingin membunuhnya.
"Nak Jungkook, apakah kau tidak keberatan menerima perjodohan ini?". Kepala Jungkook reflek menoleh kepada tuan Kang .
Jungkook menatap tuan Kang, sambil terdiam pikirannya berkecamuk, ia marah, ia takut mengecewakan wanitanya.
"Aku akan keluar sebentar". Final Jungkook. Tidak memperdulikan teriakan sang Appa yang menyerukan namanya.
"Hyera, sebaiknya kau menyusul Jungkook, kurasa kalian butuh pendekatan". Ucap tuan Jeon.

KAMU SEDANG MEMBACA
OBSTACLES || JJK
Fiksi Penggemar"Aku tau, aku bukan wanita yang sepadan untukmu, tapi kali ini biarkan aku egois, aku ingin memilikimu Jungkook. Selamanya" - Choi Hana "Aku mencintaimu lebih dari yang kau tau. Dan kau adalah separuh jiwaku, aku tidak akan melepaskanmu, walaupun ny...