Suara orang memasukkan password apartemennya, yah siapa lagi kalau bukan pemuda itu, Jeon Jungkook .
"Ada apa Jungkook-ah, kenapa wajahmu muram begitu hmm"
Gadis tersebut mendaratkan pantatnya disofa disamping Jungkook, dengan cepat Jungkook memeluk gadis tersebut.
"Tidak. Tidak ada, aku hanya merindukan mu" ucap Jungkook disertai senyum palsunya, iya palsu. Karena kalian tau sendiri bagaimana suasana hatinya mengenai permintaan sang Appa tadi pagi, dan dia belum siap mengatakan hal tersebut kepada gadis yang tengah dipeluknya ini, iya gadis itu kekasihnya yang sudah berjuang bersamanya selama 5 tahun.
"Bahkan kita bertemu setiap hari Tuan Jeon"
"Memangnya salah ketika seseorang merindukan kekasihnya hmm?"
"Kau terlalu berlebihan Jung..." Gadis bermarga Choi tersebut terkekeh ringan.
Sebenarnya gadis itu tau kalau kekasihnya itu sedang ada masalah, tapi dia tidak mau membahasnya, karena dirasa Jungkook belum siap menceritakan masalahnya.
"....kau sudah makan?"sambung gadis itu.
"Belum"
"Mau makan? Aku hari ini masak masakan kesukaan mu?"
"Mau, tapi..." Jungkook menjeda ucapannya.
"Tapi apa Jung?"
"Bagaimana kalau sekarang aku 'memakanmu' saja?hmm? Kau mau kan?". Jungkook berucap dengan seringai yang tersungging disudut bibirnya.
Jelas gadis bernama lengkap Choi Hana itu tau arti kata 'memakan' itu, dia sudah hafal dengan Jungkook nya itu.
"Yyak!! Tidak. Aku tidak mau, kalau kau tidak mau makan, yasudah aku mau makan sendiri kau boleh keluar dari sini"
"Heii Jeon Hana sayang, aku hanya bercanda-... Atau kau mau kita 'melakukannya'? Hmm?
Jungkook tau gadisnya itu sedang tersipu malu, terlihat dari pipinya yang sudah memerah, hah sungguh menggemaskan. Untuk sejenak Jungkook melupakan masalah dengan Appanya tadi pagi.
"YYAK JUNGKOOK SIALAN, MATI SAJA KAU"
Tawa Jungkook sukses menggema diseluruh ruangan itu, melihat tingkah malu malu kekasihnya membuat Jungkook ingin mencubit pipi nya itu.
...^...
"Ahhhhh"
"Ahhhh"
"Sedikit lagihh"
"Ahn ahhkkhhh" Desah keduanya setelah mendapatkan klimaks. Setelah Jungkook mati-matian memohon pada kekasihnya itu, mereka akhirnya melakukan hal itu juga.
"Sayang?"
"Hmm, apa?"
Jungkook mendekap Hana, dan menarik selimut guna menutupi tubuh polos mereka.
"Apa yang akan kau lakukan kalau aku sudah membohongimu?. Tanya Jungkook tiba-tiba.
"Apakah kau pernah berbohong padaku?"
"Tidak"
"Lalu kenapa kau bertanya seperti itu?, Apakah kau sedang menyembunyikan sesuatu dariku?"
"A-ah ti-tidak tidak ada, a-aku hanya bertanya saja, iya bertanya". Jawab Jungkook dengan gugup.
"Kalaupun kau membohongiku, aku akan menerimanya, karena aku tau kau pasti punya alasan untuk itu, aku mengenalmu Jungkook kita sudah bersama sejak 5 tahun lalu, dan selama ini aku sudah cukup memahami sifatmu, kau tidak akan berbohong pada hal sekecil apapun, kalaupun ada sesuatu yang mengganggumu kau bisa berbagi denganku, kita bukan hanya sepasang kekasih, kita juga juga sahabat" Hana berkata sambil mengusap punggung Jungkook.
"Bagaimana aku bisa jujur padamu, kalau masalah ini menyangkut hubungan kita dan juga menyangkut keselamatanmu, aku tidak bisa" Batin Jungkook.
Jungkook hanya tersenyum mendengar nasihat Hana, ia tidak membalas perkataan Hana, bukan karna apa, ia memang tidak punya jawaban dari perkataan Hana, lidahnya terasa kelu ketika ingin menyampaikan kebenaran yang ia sembunyikan.
Jungkook mengecup kening Hana, dan mempererat dekapannya. "Tidurlah, besok aku akan mengajakmu berkencan"
"Sungguh?"
"Iya sayang, sudah tidurlah"
Hana memejamkan matanya, tapi ia tidak tidur, ia memikirkan Jungkook, ia rasa Jungkook menyembunyikan sesuatu yang besar padanya. Ia merasa Jungkook akan meninggalkannya, tapi pikiran itu selalu ia tepis.
...^...
Terdengar suara orang memotong bahan masakan dipagi hari ini, gadis Choi itu sedang memasak, rasanya dia sangat bersemangat setelah kemaring Jungkook mengajaknya berkencan.
"Jungkook-ah bangunlah, kemarin kau berjanji mengajakku berkencan, JUNGKOOK"
"Aish benar benar, awas saja kau"gerutu gadis itu.
Hana mengambil segelas air, dan berjalan menuju kamarnya yang masih ditempati bayi besarnya itu.
Hana melihat Jungkook masih bergumul dalam selimutnya dengan mulut setengah terbuka, hah benar benar menggemaskan.Byurr
"Hah hah hah, apa yang kau lakukan?". Jungkook terbangun dengan wajah basah kuyup karena Hana menyiramnya dengan air.
"Membangunkanmu tentu saja"ucap Hana dengan santai."Kau bisa membangunkanku dengan mencium ku, tanpa harus menyiramku seperti ini sayang"
"Hei tuan Jeon, kau pikir sudah berapa kali aku membangunkanku itu hah, bahkan aku sudah bersiap-siap, dan kau masih bergumul mesra dengan selingkuhanmu itu (maksud author kasur :D). "
"Bersiap-siap?, Memangnya kita akan kemana sepagi ini?
"YYAK JEON JUNGKOOK, KAU KEMARIN YANG MENGAJAKKU PERGI BERKENCAN BAGAIMANA KAU BISA LUPA SIALAN". Suara menggelegar Hana memenuhi ruangan bernuansa biru putih tersebut.
"Begitu ya?"
"YYAK CEPATLAH MANDI DAN TURUN!! DASAR "
Hana berjalan keluar kamar menuju dapur."Baiklah baiklah dasar nenek sihir"
"JEON JUNGKOOK APA KAU BILANG?"
"Aku mencintaimu sayang"
TBC...
Jangan lupa voment yaa♡
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSTACLES || JJK
Fiksi Penggemar"Aku tau, aku bukan wanita yang sepadan untukmu, tapi kali ini biarkan aku egois, aku ingin memilikimu Jungkook. Selamanya" - Choi Hana "Aku mencintaimu lebih dari yang kau tau. Dan kau adalah separuh jiwaku, aku tidak akan melepaskanmu, walaupun ny...