6

241 26 2
                                    

Pekarangan rumah yang luas, dindingnya bercat putih tulang dan di  sisi-sisinya terdapat pilar besar menjulang, kaca jendela berukuran besar juga bisa Irene lihat dari pertama masuk dari gerbang rumah bergaya Eropa milik keluarga Suho. Yah Suho benar-benar membawanya ke rumah miliknya.

Tidak itu saja Irene bertekad menjadi maid di rumah Suho walaupun Irene yakin jika Suho tak akan mengizinkan. Namun Irene tidak perduli yang terpenting dia tidak menyusahkan hidup di rumah keluarga Kim nantinya.

"Suho, terimakasih ya..." Irene menjeda sejenak "kau mau memberi tumpangan untuk bisa hidup, walaupun aku pasti akan banyak merepotkan"

Suho yang melangkah mendahuluinya kini menghentikan langkahnya, menatap Irene dan akhirnya dia tersenyum

"Tidak masalah Rene, kau temanku dan aku patut untuk membantumu sebisa yang aku miliki"

Teman, benar mereka teman

"Tapi apa keluargamu apa tidak masalah aku tinggal di rumah kalian?"

"Mereka juga mengizinkan, kau tenang saja"

Irene mengangguk, lalu mereka melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda

...

Keluarga Suho benar-benar kaya. Irene masih saja terpukau dengan isi rumah yang begitu cantik dan tertata di bagian-bagian rumah milik Suho.

"Agassi, kamar anda berada di atas biar kami tunjukan"

Irene mengangguk saja lalu mengikuti maid seusia ibunya
Menuju lantai atas

Setelah mereka masuk ke rumah Suho meminta izin ke kamarnya katanya dia ingin mandi dulu lalu dia akan menemuinya kalau sudah selesai dan mungkin Suho juga yang menyuruh seorang maid untuk menunjukkan kamar untuknya

"Agassi, ini kamarnya...kata tuan muda Agassi bisa istirahat sejenak sambil menunggu tuan selesai mandi"

"Baik bibi, oh yah...bibi tidak usah seformal itu padaku aku juga akan bekerja di sini seperti anda, jadi panggil Irene saja"

"Baik Irene...ah aku harus membiasakannya kalau begitu"

Irene tersenyum dan mulai membungkuk hormat

"Terimakasih" Irene lupa ini "nama bibi siapa?" Irene hampir lupa

"Panggil saja aku bibi song, biasanya orang di sini memanggilku seperti itu"

"Baiklah bibi song, tolong bimbing aku"

Bibi song undur diri katanya dia masih ada pekerjaan dan katanya agar Irene beristirahat. Irene masuk ke dalam kamarnya, hal pertama yang Irene ucapkan adalah

Daebak

Kamarnya luas, ranjang tidur yang besar, meja rias yang cantik dan kamarnya juga terdapat balkonnya,
Kamar mandi yang besar, walkin closet yang sudah tertata dan jangan lupa isinya.

"Daebak, bagaimana bisa seperti ini. Suho pasti mengeluarkan banyak uang untuk ini" ucap Irene melihat isi lemarinya

Sepatu, high heels, berbagai aksesoris dan baju-baju baru sudah full di tempatnya.

"Kau suka? Ini ide Yeri"

Ucap Suho yang entah sudah masuk dan berdiri di belakangnya. Irene menatap Suho penuh kagum

"Tapi ini terlalu berlebih Suho, dan Yeri juga kenapa bisa punya ide seberlebihan ini"

Bukan Irene kurang ajar atas pemberian mereka tapi menurut Irene ini jauh kata keterlalu berlebihan

"Harus bagaimana lagi? Sudah terlanjur di isi" jawab Suho enteng
"Segera turun kalau sudah mandi, kita makan malam bersama"

Irene mengangguk dan Suho meninggalkan kamarnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"𝐈𝐕𝐘 𝐜𝐥𝐮𝐛"( EXO X RED VELVET )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang