런쥔 11

10.5K 1.1K 147
                                    

Renjun masih meresapi pening yang menyerang kepalanya, memejamkan matanya sekedar mengurangi sakit itu. Ini sudah malam, namun dirinya belum juga bisa terlelap, sebab pusing yang dideritanya tidak biasa.

"Aku ingin mati saja...."

Peluh membasahi seluruh wajahnya, sebagai bukti betapa sakitnya yang tengah ia rasakan. Sakit ini, sakit di hatinya, memang penyebab utamanya karena orang tuanya, karena dirinya yang sebagai pembunuh, entah sampai kapan semuanya akan berhenti, karena mengungkap kebenaran atas kesalahan sendiri itu tidak mudah.

Renjun tau itu yang dirasakan Namjoon.

Seluruh Korea juga tidak bisa langsung percaya akan kebenaran yang nantinya diumbar ke publik. Renjun juga bingung berada di posisinya, sekaligus sakit merasakannya, namun akan lebih merasa bersalah dirinya jika membuat orang ikut menderita.

Biarlah sampai nanti waktunya, Renjun menerima semua sakit itu. Biarlah Renjun yang dianggap sebagai pembunuhnya. Tapi, nanti tidak akan ada yang bisa menghentikan dirinya saat sudah berada di titik terendahnya.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

"Tae...." Yang dipanggil hanya bergumam tanpa menoleh saat mendengar lirihan dari kakaknya sendiri itu.

"Apa aku pembunuh?" Tapi kini, saat pertanyaan itu terlontar, Taehyung menghentikan kegiatannya dan menatap wajah Namjoon yang kacau.

"Aku....aku---"

"Jadi....kau sudah tau? Kekasihmu, yang kau tinggal selingkuh itu, di keadaannya yang sedang hamil, ia bunuh diri karena tidak ada yang bertanggung jawab atas kehamilannya, dan karena cintanya kau pupuskan begitu saja pada wanita yang kau buat selingkuh" jelas Taehyung.

Namjoon meluruh, ia duduk meringkuk, mengacak-acak surai kacau. Tak bisa dipungkiri, Namjoon menyesal, tapi semuanya sudah terlambat, kan? Seperti biasa saat sesal itu datang. Taehyung berjalan menghampiri tubuh rapuh itu, bagaimanapun ia menyayangi kakaknya.

"Aku bodoh, Tae....aku pembunuh...." lirih Namjoon, kemudian datanglah rengkuhan hangat dari adiknya.

"Sudahlah.....setidaknya jika begini kau sudah tau kesalahanmu, kau harus minta maaf pada keluarganya, mereka uga harus tau kebenaran soal ini, dan.....kau harus terima resiko apapun itu"

Namjoon mendongak menatap Taehyung lekat, wajah adiknya itu begitu tulus. Meskipun mereka sering bertengkar, dan meskipun Namjoon telah merebut semua yang seharusnya bisa Taehyung dapatkan juga, Taehyung akan tetap menyayangi Namjoon.

Blamed |Hwang Renjun| [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang