런쥔 7

10.2K 1.2K 103
                                    

Rayna masuk ke ruangan rawat Renjun dengan plastik belanjaan, gadis itu duduk di kursi dekat brankar Renjun sambil merapihkan hasil belanjaannya. Ibunya sudah pulang tadi malam, ia pun mengerti jika sang ibu sudah terlalu lelah juga ibunya mesti melayani sang ayah.

Tadi subuh, Rayna juga sudah pulang sebentar, sekedar istirahat sejenak dan membersihkan diri. Paginya, ia kembali ke tempat ini, menemani yang entahlah mungkin saja Renjun itu spesial. Rayna memandang sendu wajah pucat yang masih belum sadar sedari semalam, memang itu bukan masalah karena dokter bilang Renjun butuh tidur yang lama untuk memulihkan fisiknya.

Tak berselang lama, mata terpejam itu bergerak sedikit, membuat mata Rayna membola kaget, hingga tangannya reflek memencet tombol merah di belakang brankar Renjun. Benar, semenit setelahnya mata itu mulai membuka mengedarkan pandangan, mencari tau keberadaannya, kemudian atensi lelaki itu terarah pasti oleh gadis di sampingnya yang menatapnya khawatir.























































"Masih pusing?"

Renjun mengangguk pelan, tanpa bersuara.

"Mual?"

"Sedikit" lirih Renjun kecil.

"Istirahat saja dulu, kau butuh seminggu disini, hingga bisa rawat jalan" jelas dokter pada Renjun yang menatapnya datar, tak tau menahu soal apa yang terjadi pada dirinya.

Dokter kemudian keluar ruangan didampingi Rayna. "Dia butuh istirahat total, jangan biarkan ia melakukan hal-hal yang berat, atau memikirkan hal yang berat, dia butuh tenang, sampai benar-benar pulih"

Rayna mengangguk mengerti. "Ah....satu lagi, ada hal yang perlu dibicarakan soal hasil CT Scan pasien, kami butuh bicara langsung pada keluarga pasien, apa bisa?"

"Saya akan usahakan"

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Ceklek!

"Dimana anak itu?!" geram Yoongi melihat kamar anaknya yang kosong, dengan kasur tipis dan selimut yang sudah berantakan. Emosinya muncul lagi, setelah tadi siang mengunjungi makam anak sulungnya, yang ia yakini meninggal dibunuh anak bungsunya.

Drrrt....

Saat sibuk memikirkan dimana anak bajingannya itu, ponsel Yoongi berdering, membuat dirinya langsung mengangkat ponsel itu, meski tidak tertera nama orang yang ia kenal disana, "halo?!"

Blamed |Hwang Renjun| [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang